TEMPO.CO, Jakarta – Rencana protes terhadap partisipasi Israel dalam Kontes Lagu Eurovision tahun ini membuat warga Israel diperingatkan untuk tidak menghadiri acara di Swedia, lapor Reuters, Kamis.
Swedia telah menjanjikan pertunjukan spektakuler pada tanggal 7 dan 11 Mei, namun hal itu akan terjadi di tengah protes terhadap genosida Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 34.600 warga Palestina, sebagian besar anak-anak dan perempuan.
Protes diperkirakan terjadi ketika Israel berpartisipasi di semifinal kedua pada 9 Mei dan sekali lagi pada 11 Mei.
Dewan Keamanan Nasional Israel memperingatkan agar tidak pergi ke Malmö, dengan alasan “kekhawatiran yang sah bahwa elemen teroris akan memanfaatkan protes dan suasana anti-Israel untuk melakukan serangan terhadap warga Israel yang menghadiri Kontes Lagu Eurovision”.
Uni Penyiaran Eropa (EBU), yang menyelenggarakan kompetisi tersebut, menolak seruan untuk mengecualikan Israel dan pesertanya, Eden Golan.
Israel diizinkan untuk berpartisipasi setelah setuju untuk mengubah lirik lagu pertama “October Rain”, yang menurut EBU merujuk pada masuknya perlawanan Palestina ke kota Israel pada 7 Oktober.
Aktivis mengkritik EBU karena tidak mengecualikan Israel dari Kontes Lagu Eurovision tahun ini, menyoroti pengecualian Rusia pada tahun 2022 setelah invasi mereka ke Ukraina.
Pilihan Editor: Menjelang protes anti-Israel, penyelenggara Kontes Lagu Eurovision melarang bendera Palestina
Reuters
Perubahan dalam cara PBB menghitung jumlah korban tewas di Gaza disebut-sebut sebagai bukti adanya bias. Baca selengkapnya
Penyiksaan terhadap tahanan Palestina dilakukan hanya untuk isolasi dan bukan untuk pengumpulan informasi. Baca selengkapnya
HRW melaporkan bahwa Israel telah membunuh atau melukai sedikitnya 31 pekerja di Gaza dalam setidaknya delapan serangan sejak Oktober. Baca selengkapnya
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) telah membuka rumah sakit dengan 60 tempat tidur di Rafah, selatan Gaza. Baca selengkapnya
PBB menyatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi. Baca selengkapnya
Netanyahu berjanji untuk melenyapkan Hamas, namun tujuh bulan setelah perang, janji tersebut belum dipenuhi. Baca selengkapnya
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya akan terus melawan Israel selama serangan terhadap Gaza terus berlanjut. Baca selengkapnya
PBB memastikan masih ada lebih dari 35.000 warga Palestina di Jalur Gaza akibat serangan Israel. Baca selengkapnya
Harrison Mann, seorang perwira di angkatan darat AS, mengumumkan pengunduran dirinya sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza. Baca selengkapnya
Erdogan mengatakan lebih dari 1.000 anggota Hamas telah dirawat di rumah sakit di Türkiye. Baca selengkapnya