Israel Tolak Masuknya Berbagai Jenis Barang ke Jalur Gaza, dari Obat Bius hingga Mainan Anak

TEMPO.CO, Jakarta – Israel memblokir akses terhadap banyak barang di Jalur Gaza, mulai dari peralatan medis penyelamat jiwa hingga mainan anak-anak, lapor surat kabar Washington Post pada Jumat, 12 April 2024. The Washington Post menghubungi 25 organisasi bantuan. , Badan – Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan negara donor menanyakan tentang pengiriman bantuan ke Gaza. Akibatnya, media menemukan bahwa tidak diperlukan izin masuk untuk makanan, air, dan selimut. Namun, lembaga-lembaga bantuan meminta barang-barang yang mereka yakini dapat dibuang, seperti peralatan komunikasi dan kebersihan. Shaina Lowe, juru bicara Dewan Pengungsi Norwegia di Wilayah Palestina, mengatakan lembaga bantuan belum pernah melihat hal ini sebelumnya. “Saya rasa ini belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Shina seperti dikutip kantor berita Anadolu. Beberapa barang yang diblokir Israel beragam, antara lain obat-obatan, croissant rasa coklat, kasur, genset rumah sakit, peralatan bersalin, perlengkapan listrik, dan panel surya. Jimmy McGoldrick, koordinator hak asasi manusia PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina, mengatakan terbatasnya jumlah pemindai dan terbatasnya jam operasional di pos pemeriksaan perbatasan telah memperlambat pengiriman bantuan. “Anda mungkin berpikir bahwa setelah lima setengah bulan krisis, sistem yang ada saat ini akan lebih dapat diprediksi dan dipecahkan. Ternyata tidak. Dan itulah mengapa kita kesulitan,” kata McGoldrick. COGAT, badan militer Israel yang bertanggung jawab mengoordinasikan bantuan ke Gaza, membantah klaim bahwa mereka membatasi masuknya bantuan. Mereka menyebut klaim tersebut salah dan mengatakan sebagian besar bantuan kemanusiaan diperbolehkan masuk jika lolos pemeriksaan keamanan. Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kelompok bantuan lainnya mengatakan Israel mengontrol kapan mereka dapat menerima pasokan dari penyeberangan Gaza, dan Tel Aviv juga harus menyetujui masuknya truk bantuan ke daerah kantong tersebut. Anatolia

Pilihan Editor: Perdana Menteri: Norwegia siap mengakui negara Palestina

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkritik tanggapan AS dan Eropa, dengan mengatakan bahwa tindakan tersebut masih belum cukup kuat terhadap Israel. Baca selengkapnya

Setelah berakhirnya perang melawan Hamas, Israel menunjuk Uni Emirat Arab untuk menguasai Gaza. Baca selengkapnya

Tiga negara teratas di dunia Israel meminta warga Palestina meninggalkan Rafah, ratusan militan menyerang tentara Israel hingga Biden mendesak Hamas untuk membebaskan sandera. Baca selengkapnya

143 anggota PBB menyuarakan dukungan mereka terhadap resolusi tersebut, yang meminta Palestina memenuhi persyaratan untuk menjadi anggota penuh PBB ke-194 sebagai negara Palestina. Baca selengkapnya

Menurut Brigade Al-Qassam, seorang sandera Israel berencana bunuh diri karena depresi. Baca selengkapnya

Israel bersiap untuk serangan besar-besaran di Rafah, memerintahkan evakuasi warga Palestina. Baca selengkapnya

Pasukan Israel diserang oleh ratusan pejuang saat mereka menyeberang ke Gaza selatan. Seorang tentara dirawat di unit perawatan intensif. Baca selengkapnya

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara tidak ikut. Baca selengkapnya

Joe Biden mengatakan jika Hamas membebaskan seluruh sandera Israel, gencatan senjata bisa terjadi sesegera mungkin. Baca selengkapnya

Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Jalur Gaza, masih berada di terowongan bawah tanah kota Khan Younis. Berikutnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *