Jaga Potensi Ekowisata di Sungsang Banyuasin, Seribuan Mangrove Ditanam di Areal Pelabuhan TAA

NEWS24.CO.ID – Sumatera Selatan tidak hanya dikenal sebagai destinasi wisata kuliner dan peninggalan sejarah masa lalu, namun kawasan ini juga merupakan kawasan ekowisata berbasis hutan bakau seluas ratusan ribu hektare. Keberadaan hutan bakau ini tersebar di banyak kota besar dan kecil di wilayah tersebut, khususnya Banyuasin, Musi Banyuasin dan Ogan Komering Ilir.

Tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan mangrove sangat penting untuk menjaga potensi pemanfaatan jasa lingkungan pariwisata hijau. Untuk memperkirakan kerusakan, pengurangan dan penurunan jumlah pohon pasir, sejumlah daerah terkait di Sumatera Selatan telah dilakukan penanaman kembali.

Pada kesempatan tersebut, tak kurang dari 1000 pohon jeruk ditanam di kawasan pelabuhan Tanjung Api-api (TAA), Banyuasin, Sumatera Selatan. Penanaman ini juga sebagai upaya melindungi kawasan pelabuhan dari gelombang pasang dan ancaman erosi. mempunyai peranan penting dalam lingkungan hidup

Bapak Pandji Tjahjanto, Pj Gubernur Sumsel yang diwakili oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumsel, Bapak Pandji Tjahjanto, menyampaikan bahwa penanaman kembali pohon akan mengembalikan peran dan fungsi ekosistem hutan pasir pantai seperti semula. menyatakan, keberadaan hutan itu penting. peran. Dalam penyerapan polusi, mencegah invasi air laut, penelitian dan pendidikan, serta melestarikan “karbon biru”.

“Mangrove juga berpotensi memberikan jasa lingkungan seperti pengembangan ekowisata dan pengembangan situs keanekaragaman hayati laut,” ujarnya, Kamis, 25 April 2024.

Pandji Tjahjanto mengatakan bibit yang ditanam adalah mangrove api-api (Avicennia sp) dan mangrove (Kandelia candel). Kegiatan ini juga dilakukan penanaman serentak di seluruh Indonesia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama pemerintah Sumsel serta seluruh pihak dari pihak swasta, mitra, LSM, akademisi.

Pada periode tersebut, diadakan upacara penyerahan dan penerimaan penanam buah simbol MPTS/Ken Pan Mai yang dilakukan oleh Gubernur Sumatera Selatan di Lembaga Pengelola Hutan Ban Sengget (LPHD) untuk mendorong masyarakat setempat agar terus melanjutkan To melindungi dan melestarikan. . lingkungan.

Selain itu juga diadakan pameran produk-produk yang diperoleh dari hutan mangrove dan informasi terkait konservasi hutan mangrove yang diselenggarakan oleh Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), CIFOR dan LPHD Seng Seng.

Aksi ini merupakan kegiatan yang ke 5 diantara kegiatan penanaman pohon yang ada di Provinsi Sumsel. Kegiatan serupa sebelumnya telah dilakukan pada tanggal 30 Desember 2023, 14 Januari 2024, 7 Februari 2024, dan 7 Maret 2024.

Penanaman dilanjutkan dengan penanaman serentak di 25 lokasi seluruh Indonesia. Kegiatan penanaman pohon jeruk ini merupakan kegiatan penanaman terakhir pada tahun 2024. Selain itu, akan dilakukan pula kegiatan penanaman pohon lainnya yang direncanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Hutan mangrove berkurang

Sejak tahun 1990-an, keberadaan mangrove di Sumatera Selatan terus mengalami penurunan. Pada tahun itu, tiga kabupaten di Sumsel antara lain Banyuasin, Musi Banyuasin, dan Ogan Komering Ilir (OKI) mencatat hutan mangrove seluas 208.093 hektar. Namun pada tahun 2000 jumlahnya menjadi 191.749 hektar, kemudian menurun lagi hingga tercatat hanya 186.069 hektar pada tahun 2022.

“Secara umum semuanya mengalami penurunan dengan kadar yang berbeda-beda”, kata Tengku Zia Ulqodry, Kepala Laboratorium Biologi Kelautan, Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya.

Pilihan Redaksi: Berwisata ke Desa Banyuasin saat libur lebaran merupakan salah satu destinasi wisata alam yang bisa dikunjungi.

Bapak Jokowi dan para pemimpin negara peserta World Water Forum ke-10 mengunjungi taman konservasi mangrove di pulau Bali. Baca selengkapnya

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui pelaksanaan PNM Peduli kembali menggelar kegiatan sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan. Baca selengkapnya

Buaya masuk ke hutan bakau di Bangkalan saat air pasang diduga akibat menangkap ikan yang tersangkut jaring nelayan. Baca selengkapnya

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menangkap tersangka tindak pidana lingkungan hidup dan menyerahkannya ke Ruang Rutan Salemba 1, Jakarta Pusat. Baca selengkapnya

Di kebun teh di kaki gunung Dempo, wisatawan tak hanya mendapat udara segar, namun juga mencoba memetik daun teh layaknya seorang petani. Baca selengkapnya

Di kaki Gunung Dempo terdapat ribuan orang. Banyaknya anak tangga membuat wisatawan penasaran. Baca selengkapnya

Gubernur Banyuasin Hani S Rustam mendukung gerakan tanam untuk mengendalikan inflasi di Kabupaten Banyuasin dengan memberikan bantuan kiloan dan benih jagung. Baca selengkapnya

Mangrove mempunyai banyak manfaat, salah satunya adalah mampu menyerap emisi karbon secara efektif. Berikut penjelasannya. Baca selengkapnya

Keputusan penurunan status bandara di Palembang dinilai berdampak negatif terhadap pertumbuhan industri pariwisata Pulau Sumsel. Baca selengkapnya

Pengunjung diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo di muara Pantai Baros Samas, Bantul yang kaya akan keanekaragaman hayati. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *