Jaksa Penuntut Minta ICC Terbitkan Surat Perintah Penahanan pada Benjamin Netanyahu dan 3 Pemimpin Hamas

TEMPO.CO, Jakarta – Pada Senin, 20 Mei 2024, Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) meminta hakim Mahkamah Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant dan tiga Pemimpin Hamas. dituduh melakukan kejahatan perang. Karim Khan, jaksa Pengadilan Kriminal Internasional, mengatakan bahwa setelah lebih dari tujuh bulan perang di Gaza, dia punya alasan untuk meminta pertanggungjawaban lima orang atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Khan mengatakan dia mengirimkan surat perintah penangkapan kepada Gallant dan Netanyahu. Dia meyakinkan, tim jaksa di ICC telah memantau serangan Israel terhadap Hamas sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Selain Israel, Khan juga menolak tuntutan penangkapan Presiden Hamas Yahya Sinwar, komandan militer Hamas Muhammad al-Masri, dan kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh. Sidang Pra-Peradilan akan memutuskan apakah bukti-bukti yang diajukan mendukung dikeluarkannya surat perintah penangkapan – ICC tidak mempunyai sarana untuk melaksanakan penangkapan jika surat perintah penangkapan dikeluarkan, terutama karena AS dan Israel menentang penyelidikan perang Gaza.

Para pemimpin Israel dan Palestina membantah tuduhan kejahatan perang. Perwakilan dari kedua kubu bersatu dalam mengkritik langkah Khan. “Saya menolak pernyataan jaksa Den Haag yang membandingkan demokratisasi di Israel dengan pembunuhan massal Hamas,” kata Netanyahu, yang menyebut langkah Khan sebagai distorsi realitas.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mengatakan tindakan hukum tersebut keterlaluan. Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengatakan hal itu dapat membahayakan negosiasi kesepakatan pembebasan sandera Israel dan gencatan senjata.

Anggota senior Hamas Sami Abu Zahari mengatakan keputusan jaksa mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap tiga pemimpin senior Hamas sama saja dengan membandingkan korban dengan algojo. Dengan begitu, Hamas meminta pembatalan permintaan surat perintah penangkapan terhadap tiga pemimpinnya.

Sumber: Reuters

Pilihan Editor: Hamas dan Israel Menanggapi Surat Perintah Penangkapan yang Diajukan Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional

Ikuti berita terkini Tempo.co di Google News, klik di sini

Sayap bersenjata Hamas mengatakan telah menangkap tentara Israel di Jabalia, Gaza utara. Militer Israel membantah klaim tersebut. Baca selengkapnya

Israel-Hamas akan melanjutkan perundingan gencatan senjata yang terhenti. Baca selengkapnya

Israel mulai kehilangan reputasinya, dunia perlahan menyadari kejahatan Israel dan mengucilkannya. Baca selengkapnya

Beberapa negara menyatakan siap menangkap Netanyahu jika Pengadilan Kriminal Internasional memvonisnya bersalah atas serangan Israel di Gaza dan Rafah di Palestina. Ini daftarnya. Baca selengkapnya

3 Berita dunia Jumat 24 Mei 2024 diawali dengan pemberitaan Uni Eropa sedang mempersiapkan sejumlah pembatasan baru terhadap Belarus dan Rusia

Israel telah menerima perintah dari Mahkamah Internasional untuk menghentikan serangan militer di Kota Rafah di Gaza. Baca selengkapnya

Jaksa di Pengadilan Kriminal Internasional mengatakan ada cukup alasan untuk meyakini kelima orang tersebut “memikul tanggung jawab pidana” atas dugaan kejahatan perang di Gaza. Baca selengkapnya

Kepala kebijakan luar negeri UE, Josep Borrell, telah meminta orang-orang yang mengintimidasi hakim Pengadilan Kriminal Internasional untuk berhenti melakukan campur tangan. Baca selengkapnya

Agresi Israel terhadap Palestina kembali menjadi sorotan AS, Senator AS Bernie Sanders mendukung penangkapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Baca Selengkapnya

Sebanyak 121 organisasi hak asasi manusia dan masyarakat sipil meminta Presiden AS Joe Biden untuk sepenuhnya menghormati dan mendukung independensi Pengadilan Kriminal Internasional Baca

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *