Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

TEMPO.CO , Jakarta – Anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Melia Unita menyarankan orang tua memberikan parasetamol atau antipiretik pada anak jika suhu tubuhnya 38 derajat Celcius atau lebih.

“Suhu normalnya 36,5 hingga 37,5 derajat. Paracetamol bisa diberikan saat suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau merasa tidak nyaman,” ujarnya, Senin, 22 April 2024 di Jakarta.

Mengenai kapan pemberian parasetamol pada anak, sebaiknya orang tua menyalakan lampu dan menempelkan kain tipis pada anak tanpa terburu-buru memberikan parasetamol karena itu merupakan tanda demam saat tubuh sedang melawan bakteri atau virus asing yang masuk. tubuh.

Usai melakukan dua hal tersebut, Melia menyarankan para orang tua untuk tidak mengukur suhu tubuh anaknya dengan telapak tangan. Tujuannya adalah untuk mengurangi potensi bahaya terhadap kesehatan anak.

“Saat mengukur suhu tubuh, jangan menggunakan tangan. Kalau anak tidak bisa minum obat, kita minimalkan penyebabnya. Kalau misalnya minum dengan tangan hangat tapi suhunya hanya 37 derajat, tunda dulu. “Lebih baik beri kami air minum,” sarannya.

Jika demam tak kunjung turun dan anak mulai mengalami gejala tidak menyenangkan seperti pusing, pilek, dan batuk, orang tua bisa segera memberikan parasetamol sesuai dosis atau anjuran dokter. Saat mengonsumsi parasetamol, orang tua yang berkonsultasi seringkali diberikan pilihan tablet, bubuk, dan sirup. Untuk memastikan anak meminum obat dengan baik, orang tua disarankan untuk tidak mencampurkan obat dengan makanan atau minuman manis karena dapat mengurangi efektivitasnya.

“Jangan dikasih coklat batangan, obatnya lebih sedikit dari coklat. jadi dapat yang lain, “Kalau datang dengan minuman manis, hasilnya tidak akan terlihat sekarang tapi akan terlihat dalam kehidupan seorang anak,” ujarnya.

Minum dengan air. Bayi mungkin mengalami lebih banyak gerakan. Di sisi lain, ia mengingatkan para orang tua untuk memperhatikan makanan yang dikonsumsi anak untuk menjaga daya tahan tubuh selain memberikan parasetamol tanpa waktu istirahat.

Pencegahan infeksi melalui perilaku hidup bersih dan higienis di rumah (PHBS) membantu anak lebih cepat pulih. Misalnya mencuci tangan setelah beraktivitas dan memakai masker.

“Jangan sampai ada yang sakit, nanti ada rumah yang sakit. Kalau si kecil disuruh pakai masker tapi malas dan tidak mau, kita pakai supaya tidak ada pergerakan di dalam rumah. ,” saran Melia.

Pilihan Redaksi: Belum ada kasus virus B di Indonesia, Kemenkes imbau kehati-hatian

Dokter anak menjelaskan, gejala lupus pada anak biasanya lebih parah dibandingkan pada orang dewasa. Baca selengkapnya

Gelombang panas melanda Asia karena cuaca yang sangat panas. Inilah perbedaan antara serangan panas non-adaptif dan serangan panas adaptif. Baca selengkapnya

Kementerian Kesehatan telah menerima beberapa laporan yang menunjukkan adanya perubahan gejala pasien DBD pasca pandemi COVID-19. Hal? Baca selengkapnya

Ibu hamil yang mengonsumsi parasetamol sebaiknya membaca artikel ini. Apa yang harus kita pertimbangkan? Baca selengkapnya

Ada juga yang berpendapat bahwa vaksinasi bisa menyebabkan kematian sehingga seringkali terhambat pelaksanaannya. Baca selengkapnya

Jangan memberikan obat penurun demam seperti parasetamol jika anak mengalami demam setelah vaksinasi. Seorang dokter anak menjelaskan alasannya. Baca selengkapnya

Sebab, saat suhu tubuh anak naik saat demam, sistem kekebalan tubuh akan melawan virus dan bakteri. Baca selengkapnya

Berikut tips pemberian obat antimalaria pada anak sesuai dosis dan usia serta jangan diulangi. Baca selengkapnya

Bawang merah merupakan produk penting yang dibutuhkan manusia. Apa manfaat kesehatannya? Baca selengkapnya

Para ahli menjelaskan, kasus anemia aplastik yang disebabkan oleh obat-obatan jarang terjadi, apalagi yang hanya disebabkan oleh obat sakit kepala. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *