Jejak Karya Seniman AD Pirous dan ITB Kehilangan Guru Besarnya

TEMPO.CO, Jakarta – Seniman berusia 92 tahun Abdul Djalil atau karya AD Pirous meninggal dunia pada Selasa malam, 16 April 2024, meninggalkan jalan panjang. Menurut Andryanto Rikrik Kusmara, Dekan Sekolah Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (FSRD ITB), AD Pirous merupakan Dekan pertama FSRD ITB pada tahun 1984 hingga 1990. “Kerja akademisi dan kebudayaan Indonesia sangat penting,” ujarnya pada Rabu, 17 April 2024.

Selain ikut mendirikan FSRD ITB, Pirous juga mendirikan program pembelajaran desain komunikasi visual pertama di Indonesia. Rikrik mengatakan Pirous membantu mengembangkan kampus FSRD ITB, upaya budayanya di kawasan Asia-Pasifik. Selain itu, ia juga terlibat dalam pendirian Galeri Nasional dan Festival Seni Istiqlal. “Dia mengembangkan seni yang terinspirasi Islam,” katanya.

Seniman kaligrafi Abdul Djalil atau AD Pirous meninggal dunia pada usia 92 tahun. Berdasarkan pesan tertulis pihak keluarga, A.D. Piros meninggal dunia pada Selasa, 16 April 2024 sekitar pukul 20.00 WIB di RS St. Borromeus Bandung.

Jenazah dimakamkan di rumah duka di Jalan Bukit Pakar Timur II 111 Bandung. Pemakamannya rencananya akan dilakukan pada Rabu, 17 April 2024 pukul 11.00 WIB di Tempat Pemakaman Keluarga, Tempat Pemakaman Umum Cibarunai, Bandung.

Sebelum pemakaman, mendiang AD Pirous dijadwalkan salat di Masjid Salman ITB pada pukul 09.00, dan acara perpisahan dilaksanakan di Aula Timur ITB pada pukul 10.00 WIB. AD Pirous meninggalkan istrinya (juga seorang pelukis) Erna Garnasih dan ketiga anaknya: Mida Meutia, Rihan Pirous dan Iwan Meulia Pirous Profil dan Lagu

Lahir pada tanggal 11 Maret 1932 di Meulaboh, Provinsi Aceh, beliau merupakan salah satu seniman ITB berprestasi di Indonesia. Setelah lulus, ia bekerja sebagai dosen di almamaternya hingga pensiun sebagai Guru Besar Emeritus Sekolah Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB.

Sekretaris ITB Widjaja Martokusumo mengatakan dalam keterangan tertulisnya, Rabu, “Pimpinan ITB menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya dan semoga Tuhan mengampuni, memberkati dan memberikan keselamatan kepada almarhum dan orang yang ditinggalkan.

Sejak pensiun sebagai dosen di FSRD ITB pada tahun 2002, AD Pirous terus menjelma menjadi seniman. Mouna Noor, Muhammad dan Hamidah adalah anak kelima dari tujuh bersaudara di keluarga Mouna Noor, yang menerima nama tambahan Pirous dari mendiang ayahnya. Sebab, saat ia lahir, terdapat tanda lahir berwarna biru seperti pirus di tangan kirinya. Awal mula menjadi seorang seniman

Sebagai seorang ahli kaligrafi, Pirous pertama kali mengenal seni kaligrafi pada tahun 1970-an. Saat itu, ITB mengirim Pirous untuk belajar seni dan desain grafis di Art Department Rochester Institute of Technology di Rochester, New York, AS. Selama bersekolah di negeri Saudara Sam, ia rajin mengunjungi museum dan galeri seni di sana. Saat mengunjungi pameran besar seni tradisional Islam di Metropolitan Museum of Art di New York, Pirus dikejutkan. Karya kaligrafi yang dipamerkan mengingatkannya pada artefak kaligrafi Islam yang tersebar luas di kampung halamannya di Aceh.

Sejak saat itu, Pirus muncul dengan ide untuk mengeksplorasi kekayaan tradisi desa guna menciptakan ciri baru seni rupa: melukis dengan pola kaligrafi. Sekembalinya dari Amerika Serikat pada tahun 1970, Pirus melakukan penelitian kaligrafi Islam di monumen, masjid, dan rumah adat Provinsi Aceh. Sejak saat itu, ia mulai membuat kaligrafi.

Pada tahun 1972, Pirus mengadakan pameran tunggal bertajuk “Pameran Seni Lukis dan Kaligrafi Islam” di Jakarta. Ia menunjukkan 20 lukisan dengan pola kaligrafi. Pameran ini bisa dikatakan merupakan pameran kaligrafi tunggal pertama di Indonesia. Pameran ini juga menjadi titik tolak perkembangan kaligrafi dan seni lukis Indonesia.

Pilihan Editor: Artis AD Pirous meninggal dunia dan dimakamkan pukul 11.00 di TPU Cibarunai, Bandung.

Program pinjaman mahasiswa sebenarnya sudah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2018 lalu. Baca selengkapnya

Perjalanan karir politik BJ Habibie tidak lepas dari perjalanan karir Soeharto yang pertama kali mereka temui pada tahun 1950 saat Soeharto masih berusia 14 tahun. Baca selengkapnya

Pemerintah Indonesia juga harus bisa memantau lalu lintas gateway Starlink di Indonesia. Baca selengkapnya

SBM ITB menyelenggarakan kursus gratis tanpa ijazah bagi peserta yang telah tamat SMA atau sederajat namun tidak mampu melanjutkan studi. Mereka yang lulus bisa mendapat kesempatan magang berbayar. Baca selengkapnya

Dilihat dari morfologi dan topografinya, banjir skala besar di Mahakam Ulu tidak mungkin terjadi dalam keadaan normal. Baca selengkapnya

Selain UKT dan cara download video YouTube di ponsel, teknologi Starlink juga memiliki kekurangan. Baca selengkapnya

Dosen SBM ITB Donald Crestofel Lantu menyarankan agar biaya kuliah UKT dibuat terjangkau dan kampus bisa menyelenggarakan kursus online. Baca selengkapnya

Pakar ITB mengungkapkan tiga kelemahan layanan Starlink, salah satunya adalah ketidakmampuan panel satelit menangkap sinar matahari. Baca selengkapnya

Protes terhadap kenaikan UKT terus terjadi di banyak perguruan tinggi nasional, antara lain UI, UGM, Unri, Unsoed, ITB, USU dan IAIN Syarif Hidayatullah. Baca selengkapnya

Topik ITB menaikkan biaya pendidikan jenjang magister dan doktoral tahun 2024 menjadi berita terhangat di Top 3 Tekno. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *