TEMPO.CO, Jakarta – Presiden AS Joe Biden pada Rabu, 22 Mei 2024 mengumumkan bahwa pemerintahannya akan membatalkan pinjaman mahasiswa untuk 160.000 peminjam lainnya. Dengan diterbitkannya keputusan ini, setiap peminjam telah menerima kompensasi rata-rata sebesar $35 ribu (Rp561 juta).
“Hari ini, pemerintahan saya menghapuskan pinjaman mahasiswa untuk 160.000 orang lagi, menjadikan jumlah orang Amerika yang mendapat manfaat dari upaya keringanan utang kami menjadi $4,75 miliar (Rs76 miliar),” kata Biden dalam sebuah pernyataan.
Biden menekankan bahwa pemerintahannya telah membuat kemajuan signifikan bagi pelajar dan peminjam selama tiga tahun terakhir. Kemajuan ini termasuk pemberian kenaikan terbesar pada Pell Grant.
Pemerintah kemudian memulai keringanan pinjaman untuk layanan publik sehingga guru, perawat, polisi dan pegawai negeri lainnya bisa mendapatkan bantuan yang berhak mereka dapatkan berdasarkan undang-undang. Selain itu, pemerintah juga menyelenggarakan perguruan tinggi untuk kepentingan mahasiswa dan keluarga.
Menurut Gedung Putih, jumlah total keringanan pinjaman mahasiswa telah mencapai $7,7 miliar (Rs123 triliun). Penentang kebijakan pemerintahan Biden mengatakan bahwa beban utang kini telah menyebar ke kota-kota yang tidak berpartisipasi dalam perjanjian awal, dan bukan ke lembaga pemberi pinjaman.
Pertama, pada Juni 2023, Biden mengumumkan rencana baru untuk memberikan keringanan pinjaman mahasiswa di Amerika Serikat. Dia mengkritik Mahkamah Agung karena menghalangi rencana pembersihan utang ratusan miliar dolar yang populer di kalangan konstituennya.
Mahkamah Agung memblokir rencana Biden untuk membatalkan utang mahasiswa senilai $430 miliar, atau sekitar $6,4 miliar. Keputusan tersebut, yang disambut baik oleh Partai Republik, mengancam akan menghancurkan sebagian agenda kebijakan presiden dari Partai Demokrat tersebut.
Biden mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintahannya akan mengupayakan keringanan pinjaman mahasiswa melalui cara lain, yaitu melalui Undang-Undang Pendidikan Tinggi. Kementerian Pendidikan sedang memulai proses kebijakan yang akan memakan waktu beberapa bulan. “Saya tidak akan berhenti berjuang untuk mendapatkan masyarakat yang telah meminjam apa yang mereka butuhkan, terutama mereka yang kurang mampu secara ekonomi,” kata Biden di Gedung Putih, Jumat, 30 Juni 2023.
Sumber: Sputnik-OANA
Pilihan Editor: Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida
Ikuti berita terkini dari Tempo.co dan Google News, klik di sini
Kementerian Luar Negeri menyampaikan bantuan kepada Papua Nugini pascabencana didukung oleh kementerian dan lembaga terkait. BACA SELENGKAPNYA
PT Virama Karya (Persero) membuka banyak posisi. BACA SELENGKAPNYA
Kementerian Perdagangan menyatakan BPDPKS telah menerima hasil audit utang minyak goreng dan akan segera dilunasi.
Staf akademik di Universitas California melakukan pemogokan untuk memprotes tindakan keras UCLA terhadap mahasiswa pengunjuk rasa pro-Palestina. BACA SELENGKAPNYA
Aljazair akan mengajukan resolusi PBB yang menyerukan diakhirinya pembunuhan warga Israel di Rafah. Baca selengkapnya
Departemen Pertahanan AS mengakui bahwa sebuah kapal kecil yang dibangun untuk mengangkut bantuan kemanusiaan ke Gaza hancur total
The Guardian melaporkan bahwa mantan kepala Mossad mencoba memaksa mantan jaksa ICC Fatou Bensouda untuk mengizinkan penyelidikan kejahatan perang selesai pada tahun 2021.
Amerika Serikat akan tetap mengirimkan bantuan militer ke Israel meski Israel menyerang warga sipil pada Minggu 26 Mei 2024. Baca selengkapnya
Rekor konsumsi bahan bakar masih di bawah rekor Juara Dunia Shell Eco-Marathon asal Thailand 2023. BACA LEBIH LANJUT
Badai petir terjadi di Amerika Serikat, menyebabkan ratusan kematian, dan ratusan rumah hancur akibat aliran listrik. BACA SELENGKAPNYA