Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjawab sederet pertanyaan politik yang berubah-ubah. Dimulai dari wacana penambahan menteri di kabinet Presiden baru terpilih Prabowo Subianto sebagai incaran partai politik setelah tak dianggap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Perkembangan terkini tersebut ditanggapi Jokowi dalam keterangan pers di kawasan Tapos, Depok, Selasa, 7 Mei 2024.

Prabowo menambah kementerian

Jokowi mengatakan urusan kabinet selanjutnya merupakan hak prerogratif Presiden terpilih Prabowo Subianto. Menurut Jokowi, rencana penambahan jumlah kementerian sebaiknya diminta langsung ke Prabowo.

Rencana Prabowo menambah jumlah kementerian diberitakan Majalah Tempo dalam laporan utama pekan ini, “Orang-Orang Tua Kabinet Baru” yang terbit pada 6 Mei 2024. Presiden yang baru terpilih dikabarkan ingin menambah jumlah kementerian menjadi 40. .

Tidak, (Prabowo) tidak meminta nasihat saya, kata Jokowi saat ditemui usai acara di kawasan Tapos Depok, Selasa, 7 Mei 2024.

Jokowi sependapat dengan Luhut soal orang-orang beracun

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar Prabowo tidak mendatangkan orang-orang beracun ke dalam kabinetnya. Hal itu disampaikan Luhut dalam acara “Jakarta Future Forum: Blue Horizons, Green Growth” di Jakarta, Jumat, 3 Mei 2024.

Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi menjelaskan, sosok toxic yang dimaksud Luhut. Luhut kemudian menggunakan istilah beracun bagi partai-partai yang cenderung menghambat jalannya agenda kabinet karena tidak sejalan dengan visi dan arah yang telah ditetapkan, kata Jodi kepada Tempo, Minggu, 5 Mei 2024.

Jokowi mengamini usulan agar Presiden terpilih Prabowo Subianto tidak memasukkan orang-orang “beracun” ke dalam kabinet. Saat ditanya kriteria orang-orang beracun di pemerintahan, Presiden enggan menjelaskan lebih lanjut dan hanya tertawa. “Tanya Pak Luhut.”

Partai politik tersebut tidak diakui oleh PDIP

Kabar Jokowi tak lagi menjadi anggota PDIP diumumkan Ketua Kehormatan Dewan Pimpinan Pusat PDI-P Komarudin Watubun pada Senin, 22 April 2024. Dia mengatakan, Jokowi dan putranya Gibran Rakabuming Raka sudah tidak lagi menjadi anggota partai.

Jokowi hanya tersenyum saat ditanya rencananya bergabung dengan partai politik baru setelah PDIP tak mengakuinya. “Kita akan sandar di pelabuhan,” seloroh Jokowi saat ditemui usai acara di Tapos, Selasa, 7 Mei 2024.

Sebelum dianggap sebagai sayap PDIP, Jokowi sempat menyatakan akan bergabung dengan Golkar. Berdasarkan beberapa pemberitaan Koran Tempo dan Majalah Tempo yang mengutip sumber, ada kemungkinan Jokowi bergabung dengan Golkar untuk mempertahankan kekuasaan melalui Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

Pilihan Redaksi: MK tunda penyidikan delapan sengketa pemilu legislatif 2024 di Papua Tengah

Sekarpura II meminta penundaan usulan penggabungan bisnis antara PT Angkasa Pura I dengan PT Angkasa Pura II dan PT Angkasa Pura Indonesia. Baca selengkapnya

Anies meminta tak menebak-nebak siapa yang akan mendampinginya. Baca selengkapnya

Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Tessa Mahardhika mengatakan tim penyidik ​​telah menelusuri keberadaan Harun Masiku di beberapa negara. Baca selengkapnya

Fakta Terbaru Sidang Pungli Syahrul Yasin Limpo atau SYL. Baca selengkapnya

Adapun strategi yang dilakukan untuk menangkap tersangka Harun Masika, KPK belum bisa membeberkannya ke publik.

Bambang Susantono bertanggung jawab untuk mendorong investasi asing di IKN. Baca selengkapnya

PDIP diduga pernah menghalangi penyidik ​​KPK menggeledah kantor Hasto Kristiyanto. Baca selengkapnya

Penulis buku Gibran The Next President, Ahmad Bahar mengaku belum berkomunikasi dengan Wali Kota Solo soal penerbitan bukunya. Baca selengkapnya

“Kami merasakan ketidakadilan dan kesewenang-wenangan,” kata Sekretaris DPD PDIP Malut Asrul Rasyid yang mewakili DPD PDIP se-Indonesia. Baca selengkapnya

Jokowi mengatakan, salah satu hal yang selalu ditanyakannya saat berkunjung ke daerah adalah tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *