Jurus Badan Pangan Nasional Dongkrak Harga Jagung, Minta Optimalkan Serap Hasil Panen Petani

TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengajak Perum Bulog dan seluruh pemangku kepentingan di bidang pangan jagung mengoptimalkan penyerapan produksi nasional agar harganya tidak anjlok. “Pada dasarnya bagaimana petani bisa memanen jagung dengan baik,” kata Arief dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat 17 Mei 2024.

Menurut Arief, Bapanas sudah cukup intensif mempertemukan semua pihak terkait tepung jagung. Pertemuan ini menghasilkan komitmen bersama untuk penyerapan jagung. Arief menambahkan, Bapanas juga telah mengoordinasikan langkah penyerapan jagung tersebut dengan pemangku kepentingan terkait. Pihaknya juga melakukan kunjungan lapangan langsung ke sentra jagung di Bima dan Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Rabu, 8 Mei.

Kunjungan tersebut juga dihadiri oleh Perum Bulog, pelaku usaha jagung dan asosiasi pemulia atau koperasi. Menurut Arief, pihak menyetujui komitmen penyerapan beserta penetapan harga sesuai dengan ketentuan Kebijakan Fleksibilitas Harga Acuan Pembelian (HAP) Tingkat Produsen dan Harga Acuan Penjualan (HAP) di tingkat produsen.

“Panen jagung di Bima dan Dompu diperkirakan akan berlanjut hingga Juli mendatang. “Untuk mengantisipasi kelebihan pasokan dan anjloknya harga, kami bersama pemangku kepentingan berkomitmen mempercepat proses distribusi jagung, khususnya ke sentra peternakan di Pulau Jawa,” kata Maino Dwi Hartono, Direktur Pasokan Pangan dan Stabilitas Harga Bapanas.

Ia mengatakan hingga 14 Mei 2024, total jagung dalam negeri yang diserap Perum Bulog mencapai 16 ribu ton. Terdiri dari serapan infrastruktur pasca panen di Sentra Pengeringan Jagung (CDC) Magatzem Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan total serapan 5 ribu ton dan CDC Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara 5,7 ribu ton. Selain itu, ada juga penyerapan di luar CDC yang mencapai 5.400 ton.

Penyerapan terbesar di luar CDC ada di Kantor Wilayah (Kanwil) Bulog NTB yakni sebesar 4,9 ribu ton. Berikutnya Kanwil Sulut dan Gorontalo mendapat penyerapan sebanyak 150 ton, disusul Kanwil Bulog Sulsel dan Kanwil Sulbar mencatat serapan sebanyak 110,57 ton. Kanwil Sultra 101,2 ton, Kanwil Jateng 100 ton, dan Kanwil Jatim 9,95 ton. Seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo yang mendesak pemerintah untuk menjadi stabilisator harga pangan, mulai dari produsen hingga konsumen. Dan, jagung itu krusial karena erat kaitannya dengan daging dan telur ayam, kata Arief.

Pada Maret lalu, kata Arief, impor jagung dihentikan untuk menyambut panen raya. Impor tersebut dilakukan pada akhir tahun lalu, namun terpaksa membantu petani mendapatkan pasokan jagung yang cukup. “Nah, sekarang kita dorong para pelaku usaha peternakan untuk menyerap sebanyak-banyaknya hasil panen jagung nasional,” imbuhnya.

Pemerintah mengantisipasi anjloknya harga jagung di daerah sentra produksi dengan mendorong mobilisasi jagung, baik melalui Fasilitas Distribusi Pangan (FDP) maupun program business to business.

Kegiatan mobilisasi pangan dari daerah berkelebihan ke daerah defisit ini menjadi program intervensi yang konsisten dilaksanakan pemerintah. Untuk produk jagung, realisasi mobilisasi jagung sejauh ini mencapai 75 ton.

“Intinya Bapanas bersama seluruh pemangku kepentingan jagung akan melakukan hal ini secara kooperatif agar ekosistem pangan kita tetap terlindungi dan tidak terjadi gejolak yang berlebihan. Semuanya harus seimbang dan wajar dalam segala bidang, baik bagi yang berbuat terhadap produsen, pedagang/pengusaha maupun. serta konsumen. “Ini perintah presiden,” kata Arief.

Arief menambahkan, pemerintah telah menerapkan kebijakan fleksibilitas HAP di tingkat produsen dan HAP di tingkat konsumen komoditas jagung non giling. Dimulai dari 25 April hingga 31 Mei.

Kebijakan ini didasarkan pada usulan dari pelaku usaha jagung dan karena adanya perubahan struktur biaya perusahaan budidaya jagung. Harapannya, kebijakan ini dapat menjaga stabilitas jagung secara keseluruhan dan memberikan kepastian harga bagi petani dan pemulia.

Saat ini fleksibilitas HAP yang berlaku di tingkat produsen antara lain jagung dengan kadar air 15 persen Rp 5.000 per kilo (kg) yang sebelumnya Rp 4.200 per kg; jagung dengan kadar air 20 persen Rp.4.725 per kg, sebelumnya Rp.3.970 per kg; jagung dengan kadar air 25 persen Rp 4.450 per kg, sebelumnya Rp 3.750 per kg.

Selanjutnya jagung dengan kadar air 30 persen harganya Rp 4.200, yang sebelumnya Rp 3.540 per kg. Sedangkan fleksibilitas untuk jagung dengan kadar air 15 persen di tingkat konsumen atau petani diterapkan sebesar Rp 5.800 per kg dari sebelumnya Rp 5.000 per kg. Kualitas air jagung diatur dalam Peraturan Badan Pangan Nasional (Perusahaan) Nomor 5 Tahun 2022.

Pemerintahan Jokowi berencana melakukan ekspansi Pertamina di Brazil dan mengakuisisi Perum Bulog untuk mendapatkan beras Kamboja.

Persatuan Petani Indonesia (SPI) menilai harga pembelian gabah yang ditetapkan pemerintah (HPP) belum menguntungkan petani. Baca selengkapnya

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, anggaran sebesar Rp 9 triliun telah disiapkan untuk melanjutkan bantuan pangan sebanyak 10 kilo (kg) beras. Baca selengkapnya

Jelang Idul Adha, harga sejumlah komoditas terlihat naik, antara lain cabai, telur, kedelai, sebungkus minyak goreng, dan gula pasir.

Perhatikan, harga sejumlah bahan pangan hari ini Sabtu 8 Juni 2024 cenderung naik seperti nasi dan ayam. Baca selengkapnya

Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah kering sebesar Rp 6.000 per kilogram. Baca selengkapnya

Badan Pangan Nasional (Bapanas) resmi menetapkan Peraturan Badan Pangan Nasional tentang harga jual eceran tertinggi (HET) beras medium dan premium. Baca selengkapnya

Pemerintah memperpanjang relaksasi kenaikan harga jual beras atau HET. Bapanas mengatakan, hal tersebut merupakan langkah strategis. bagaimana kabarnya Baca selengkapnya

Bapanas menetapkan kebijakan relaksasi harga gula di tingkat eceran atau konsumen tetap berlaku hingga 30 Juni 2024. Baca selengkapnya

Pemerintah resmi memperpanjang relaksasi kenaikan harga eceran tinggi atau HET beras. Ini adalah ketiga kalinya HET dikembangkan. Panel harga Bapanas menunjukkan kenaikan harga beras saat ini. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *