TEMPO.CO, Jakarta – Wakil Presiden Republik Indonesia 2004-2009. dan 2014-2019. Tahun ini Yusuf Kalla (JK) akan menjadi saksi dalam persidangan kasus dugaan korupsi pengadaan gas alam cair (LNG), dan terdakwanya adalah mantan Direktur Utama Pertamina Galail, Karen Cardinach alias Karen Agustjavan.
Berdasarkan keterangan tim JPU yang mengusut kasus ini, memang benar besok Pak Yusuf Kalla akan hadir sebagai saksi sehingga penasihat hukumnya (Karen Agustyavana) bisa lega, kata Ali Fikri, Kepala Bagian Pemberitaan. dari KPK. , kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Rabu, 15 Mei 2024, dilansir Antara.
Sidang dengan agenda saksi akan digelar pada Kamis, 16 Mei 2024 di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Tes rencananya akan dimulai pada pukul 10.00 WIB.
Ali mengatakan, kuasa hukum terdakwa, Karen Agustyavana, berhak menghadirkan siapa pun sebagai saksi pembela, hal itu diatur dalam undang-undang.
“Proses peradilan berjalan seperti ini, kita harus seimbang. Jaksa membuktikannya dari proses penyidikan. Kita mempersilakan kuasa hukum terdakwa untuk membuktikan sebaliknya, dengan berbagai cara dan mekanisme sesuai undang-undang, salah satu caranya adalah dengan hadir. meringankan saksi-saksi,” ujarnya.
Sekadar informasi, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) 2009-2014. didakwa menimbulkan kerugian negara sebesar 113,84 juta dollar AS atau Rp 1,77 triliun atas dugaan korupsi pengadaan LNG di Pertamina pada 2011-2014.
Tuduhan itu berdasarkan Laporan Pemeriksaan Investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI atas perhitungan kerugian negara terkait pengadaan LNG dari perusahaan Amerika Corpus Christi Liquefaction LLC (CCL) kepada Pertamina dan instansi terkait lainnya. Nomor: 74/LHP/XXI/12/2023 29 Desember 2023.
Selain itu, Karen juga dituduh menyetujui pengembangan komersial gas untuk beberapa potensi kilang LNG di Amerika Serikat tanpa pedoman pengadaan yang jelas dan hanya memberikan izin prinsip tanpa justifikasi, analisis teknis dan ekonomi, serta analisis risiko.
Karen Agustjavan dikabarkan juga tidak meminta tanggapan tertulis dari Dewan Komisaris Pertamina dan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebelum penandatanganan perjanjian jual beli LNG CCL Train 1 dan Train 2, serta pemberian otorisasi. memberdayakan Yenni Andyaani sebagai Senior Vice President (SVP) Gas and Power Pertamina 2013-2014. dan Hari Karyuliarto sebagai Direktur Gas Pertamina pada tahun 2012-2014.
Pilihan Redaksi: Untung $92 Juta, Karen Agustjavan Tantang Pertamina Batalkan Kontrak Pembelian LNG
Pertamina mencanangkan program pengembangan kompetensi sebagai bagian dari Pertamina Investment Excellent untuk menjawab kebutuhan dan tantangan bisnis masa depan, khususnya dalam pengelolaan dan eksekusi investasi. Baca selengkapnya
PT Pertamina Trans Kontinental mulai mengoperasikan kapal Transko Moloko di perairan Malaysia. Baca selengkapnya
PT Pertamina (Persero) memberikan kado istimewa untuk kebangkitan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (MEME) di Indonesia. Baca selengkapnya
Yusuf Kalla (alias JK) menjadi saksi dalam persidangan mantan Direktur Utama Pertamina Karen Agustjavan. Tahukah Anda juga tentang saksi tersangka dari KUHAP? Baca selengkapnya
Yusuf Kalla alias JK menjadi saksi dalam persidangan mantan Dirut Pertamina Karen Agustjavan. Berikut tiga poin pembelaannya. Baca selengkapnya
Yusuf Kalla (alias JK) menjadi saksi dalam sidang dugaan korupsi terdakwa mantan Dirut Pertamina, Karen Agustyavana. Baca selengkapnya
PT Pertamina (Persero) resmi membentuk direksi baru yang bertugas mengelola risiko seluruh subfarm. Baca selengkapnya
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) tengah menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia dalam pengembangan proyek Asri Basin CCS Hub. Baca selengkapnya
Yusuf Kalla mengatakan, jika direksi perusahaan harus dihukum karena menimbulkan kerugian, maka seluruh BUMN Karya harus dihukum. Baca selengkapnya
Yusuf Kalla, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, mengatakan Karen Agustyawan selaku Direktur Utama Pertamina mengikuti perintah Presiden. Baca selengkapnya
