Kapan Modalitas Komplementer Bisa Diterapkan pada Pasien Stroke?

TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Umum Persatuan Pengobat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Inggrid Tania mengatakan radioterapi adjuvan hanya bisa digunakan pada fase akut atau hari pertama hingga ketujuh stroke.

“Yang bisa dilakukan di luar pengobatan umum. Akupunktur bisa dilakukan pada hari pertama hingga hari ketujuh. Mengembalikan fungsi tubuh dan otak yang terkena. “Herbal bisa ditambahkan. Tapi harus hati-hati dalam situasi kritis,” ujarnya dalam diskusi pengobatan herbal diabetes dan stroke. Pada hari Minggu tanggal 26 Mei 2024

Ingrid mengatakan penggunaan jamu pada stroke fase akut memerlukan kehati-hatian karena jamu Indonesia belum diteliti secara luas pada kondisi akut. Yang diteliti dalam uji klinis adalah herbal asal China seperti chloral dan salvia. Miltiorrhiza

Ia mengatakan penelitiannya masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati agar penggunaan jamu Indonesia dapat memberikan manfaat neuroprotektif. Terciptanya sistem saraf dan kelenturan sistem saraf Termasuk menjaga aliran darah Anda juga perlu berhati-hati dalam menggunakan herbal dalam jangka waktu 1-7 hari, karena hasil uji klinis tidak konsisten dan tidak efektif dibandingkan. ke plasebo.

“Jenis jamu juga banyak. Termasuk jamu Cina yang hanya mengandung mineral yang bahan utamanya arsenik dan merkuri. Harus hati-hati saat mencampurkannya dengan obat konvensional,” jelasnya.

Setelah enam bulan Setelah masa kronis lebih dari enam bulan Akupunktur dan herbal lebih aman dan mempercepat proses pemulihan. Penggunaan jamu pada kondisi akut hingga kronis memiliki dua fungsi yaitu mengatur aliran darah dengan cara melebarkan atau melebarkan pembuluh darah. Menghambat trombosit Mengatur aliran darah dan lipid darah serta kolesterol

Fungsi kedua adalah melindungi otak melalui mekanisme antioksidan. Mencegah kerusakan oksida nitrat Anti inflamasi atau pembengkakan sel saraf Melindungi pembuluh darah otak dan melindungi sawar darah otak, Ingrid mengatakan pengobatan komplementer tradisional belum terbukti lebih baik dari pengobatan umum. Oleh karena itu, ia mengingatkan bahwa pengobatan ini tidak bisa digunakan sebagai pengganti pengobatan konvensional.

Namun tetap membantu dalam pengobatan kondisi berisiko stroke, seperti tekanan darah tinggi. Menjaga kestabilan kadar gula darah dan lipid darah Membantu mencegah stroke iskemik atau stroke, serta pada masa pemulihan, jelasnya.

Sedangkan bagi penderita penyakit serebrovaskular, pengobatan herbal yang mengandung nutrisi penting, vitamin, mineral, dan antioksidan lebih diutamakan. Hal ini karena sangat baik untuk menambahkan nutrisi untuk mendukung pemulihan penuh.

“Jamu atau obat herbal bisa digunakan untuk mencegah dan memulihkan penyakit stroke. Karena jamu atau jamu berkaitan dengan gaya hidup. Salah satunya adalah makanan bergizi. Kebanyakan tanamannya berupa tumbuhan, herba, atau sayur-sayuran,” tegasnya.

Pilihan Editor: Ahli Diet Pendukung Pasien Stroke

Stroke dapat terjadi karena alasan apa pun dan pada usia berapa pun. Termasuk anak muda Simak kisah berikut ini. Baca selengkapnya

‘demensia’ mengganggu kemampuan kognitif seseorang. Hal ini juga dikenal sebagai kemampuan berpikir jernih. Baca selengkapnya

Akupunktur bisa menjadi pilihan lain untuk mengurangi risiko hipoglikemia, yang merupakan penyebab utama diabetes. Baca selengkapnya

Pencegahannya bersumber dari Konvensi Epidemiologi WHO dan tertuang dalam UU Kesehatan no

Licorice berasal dari tanaman Glycyrrhiza Baca selengkapnya.

Ibu Lauren terkenal sebagai peramal. Dia meninggal 14 tahun yang lalu. Baca selengkapnya

Hari Hipertensi Sedunia diperingati pada tanggal 17 Mei setiap tahunnya. Baca cerita lengkapnya.

Peneliti Indonesia mengembangkan alat pendeteksi penyakit jantung yang ideal untuk pekerja medis di pedesaan. Baca selengkapnya

Salah satu hal yang sebaiknya dihindari oleh penderita penyakit kolesterol adalah makanan yang mengandung santan.

Dampak kuat kemarahan terhadap aktivitas pembunuh darah Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan serangan jantung dan stroke. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *