Kasus Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Polisi Periksa Kondisi Kejiwaan Tersangka

TEMPO.CO, Jakarta – Polres Sukabumi mencurigai seorang psikiater terlibat dalam pembunuhan ibu kandungnya di Desa Silandak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Intervensi psikolog itu dilakukan karena tersangka Rahmat, 26 tahun, bernama Harang ali Ra, menderita gangguan jiwa. “Tersangka pembunuh ibu kandungnya sempat tertunda berpikir, namun saat ditanyai, ia mampu menjawab” Seperti dilansir Antara.

Inas, 44 tahun, dibunuh pada Senin pukul 17.30 WIB di rumah RT 15/04, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibandar Sukabumi. Namun kematian perempuan tersebut baru diketahui warga sekitar keesokan paginya setelah Rehmat mendatangi tetangganya di Pehrudin dan menanyakan ibunya tentang pembunuhan tersebut. Polisi mendatangkan psikolog untuk mengetahui kondisi mental terdakwa. Ali mengatakan, tersangka diperlakukan sebagai orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) karena sering kesal jika ibunya tidak memenuhi tuntutannya.

Hasil pemeriksaan psikolog ini akan dijadikan bahan pengembangan penelitian. Hingga saat ini, Rahmat masih diperiksa penyidik ​​Reskrim Polres Sukabumi untuk mengungkap motif pembunuhan tersebut.

Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan pembunuhan terhadap Inas terjadi pada Senin, 23 Mei 2013 sekitar pukul 17.30. Rahmat mengaku membunuh ibunya dengan sekop. Pembunuhan terjadi saat korban sedang tidur. Dari pemeriksaan fisik korban ditemukan banyak luka di kepala, leher, dan dada. Bahkan gigi korban pun tanggal akibat terkena benturan kerak tersebut.

Dia: Tersangka dan korban tinggal bersama di rumahnya dan bahkan setelah ibunya dibunuh, Rao tergeletak di rumah sebelah rumah korban dan jenazah Inas masih ada.

Ali mengatakan, kisah ibunya yang dibunuh oleh anak tunggalnya terungkap pada Selasa pagi saat Rahmat mendatangi tetangganya dan memberinya uang sebesar 330.000 riyal. Permintaan tersebut tidak dihiraukan oleh tetangga korban. Namun saat mendatangi rumah korban, tetangga menemukan wajah Inas penuh lebam.

Saka Tatal, tersangka pembunuhan Vina, bersama pengacaranya Titin Perelanti bertemu dengan beberapa PP Mohammadiyeh di Komite Ketiga Republik Demokratik Kongo. Baca selengkapnya

Salah satu buronan pembunuh Wina dan Ikey bernama Peggy mengganti namanya menjadi Robbie. Diduga menjadi pelaku utama pembunuhan tersebut. Baca selengkapnya

LPSK terbuka bagi siapa pun saksi atau korban yang mencari dukungan dalam pembunuhan Veena di Sirebon 8 tahun lalu. Baca selengkapnya

Polda Jabar menangkap 1 DPO pelaku pembunuhan Wina dan Eki Sirbon serta Peggy alias Prong di Kota Bandung. Baca selengkapnya

Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, itu pertanda penyakit mental. Segera konsultasikan ke psikolog. Baca selengkapnya

Gempa berkekuatan 5,0 SR melanda 112 km tenggara Mala, selatan Laut Jawa Timur. Baca selengkapnya

Gempa berkekuatan 4,6 SR di wilayah Sukabumi. BMKG mencatat kejadian tersebut pada Senin 20 Mei 2024 pukul 20.42 WIB. Baca selengkapnya

Banyak yang telah terjadi dalam pembuatan Vina: 7 hari yang lalu, termasuk kedatangan 2 pria misterius ke dalam keluarga. Baca selengkapnya

Tiga dari 11 penjahat yang membunuh Vina Sirbon pada tahun 2016 masih buron. Ketiganya masih buron. Inilah ciri-ciri mereka. Baca selengkapnya

Cartense menyimpulkan, satgas perdamaian membunuh Buki Ogipa setelah KKB mengancam keluarganya. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *