TEMPO.CO, Jakarta – Kejaksaan Negeri (Kejagung) memeriksa mantan pejabat PT Aneka Tambang Tbk atau Antam berhuruf HV terkait dugaan kasus korupsi pengelolaan usaha logam mulia Antam periode 2010- 2021 . Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan atau Kapuspenkum Harley Siregar mengatakan, pada Selasa, 11 Juni 2024, Tim Penyidik Direktorat Tindak Pidana Khusus Wakil Jaksa Penuntut Umum (Jampidsus) mendengarkan lima orang saksi dalam kasus tersebut. .
“HV pensiun (CEO) PT Antam Tbk,” kata Harley dalam keterangan resmi dikutip Rabu 12 Juni 2024.
Berdasarkan penelusuran Tempo, HV mengacu pada nama Hari Vidyayanto. Namun, dia bukanlah mantan Dirut Antam, melainkan mantan Direktur Operasi Antam.
Selain HV, empat saksi lainnya telah diperiksa. Mereka adalah TH selaku General Manager Unit Usaha Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia/UBPP LM PT Antam Tbk periode 2013, EV selaku Kepala Kantor Audit Internal UBPP LM PT Antam Tbk periode 2019 hingga saat ini, TH selaku Direktur PT CBL Indonesia Investment dan Senior Operations Manager UBPP LM Maret 2010-Desember 2012, dan TR sebagai Manajer Akuntansi Operasional Non Nikel 2022-sekarang.
Mendengar lima orang saksi yang terlibat dalam penyidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam menjalankan bisnis barang emas pada periode 2010-2022. tahun atas nama tersangka TK, HN, DM, AHA, MA dan ID. kata Harley.
Berdasarkan catatan Tempo, enam orang di antaranya merupakan pegawai Unit Pengelola Logam Mulia periode 2010-2021. Enam tersangka dugaan korupsi emas telah ditetapkan pada akhir bulan lalu.
“Setelah dilakukan pengecekan kondisi kesehatan keenam tersangka, empat orang diamankan untuk kepentingan penyidikan. “HN, MA dan ID di Rutan Salemba dan TK di Rutan Pondok Bambu,” kata Direktur Reserse Penindakan Jampidsus Kuntada dalam keterangannya kepada media di Kejaksaan, Rabu, 29 Mei 2024.
Sedangkan tersangka DM dan AH tidak ditahan karena sudah menjalani hukuman penjara pada kasus lain. Kuntadi mengatakan keenam tersangka mempunyai peran dalam menyalahgunakan kewenangannya melalui kegiatan ilegal dalam produksi jasa. Bentuk kegiatannya, para tersangka telah menggunakan nama PT Antama pada properti pribadi.
“Yang bersangkutan menempelkan logam mulia milik pribadi tersebut pada merek LM secara tidak sah dan tanpa izin,” kata Kuntadi.
Saat diperiksa, kata Kuntadi, para tersangka mengetahui perbuatannya melanggar hukum dan tidak bisa dilakukan sembarangan. “Tetapi Anda harus memiliki perjanjian kerja dan menghitung biayanya.” Hak eksklusif menjadi milik PT Antam, ujarnya.
Pada periode 2010-2021, kata Kuntadi, para tersangka mencetak dan mengedarkan logam mulia tersebut sebanyak 109 ton. Dalam memasarkan hasil operasi ilegal tersebut, Kuntadi mengatakan para tersangka menjualnya bersamaan dengan produk resmi PT Antam.
“Logam ilegal ini menggerogoti aset PT Antam sehingga kerugiannya berlipat ganda,” jelas Kuntadi.
AMELIA RAHIMA SARI | ADIL AL HASSAN
Pilihan Redaksi: Katanya Seminggu Akan Tangkap Harun Masiku, PKC: Itu Harapan
Kejaksaan Agung berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam pencegahan dan pemberantasan perjudian online melalui penegakan hukum yang maksimal. Lebih terinci
Dewan Uni Eropa pada hari Sabtu mengadopsi paket sanksi terhadap Belarus yang mencakup sejumlah pembatasan yang dikenakan pada Rusia. Lebih terinci
Jaksa masih menunggu sembilan berkas perkara korupsi terkait perdagangan timah di wilayah Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk (TINS) periode 2015-2022 yang belum dilimpahkan ke proses penuntutan. Lebih terinci
Jaksa berupaya mencegah praktik perjudian online di kalangan karyawannya melalui pengawasan ketat untuk menjamin kesejahteraan spiritual
Emas Antam naik Rp 5 ribu menjadi Rp 1.365.000 per gram hari ini. Lebih terinci
Berdasarkan manifes saat ini, Harvey Moyes tercatat menggunakan jet pribadi tersebut sebanyak 32 kali. Lebih terinci
Kejaksaan Agung berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam mencegah dan memberantas perjudian online, termasuk penindakan secara maksimal. Lebih terinci
Emas Antam naik Rp 10 ribu per gram menjadi Rp 1.360.000 per gram hari ini Read More
Dalam kasus korupsi BTS Bakti Kominfo, Achsanul Kosasi terbukti menerima suap sebesar 2,64 juta dolar atau sekitar Rp 40 miliar untuk memberikan pendapat. Lebih terinci
Smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur resmi beroperasi hari ini, Kamis 27 Juni 2024. Smelter tersebut diharapkan mampu menghasilkan emas
