Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

TEMPO.CO , Jakarta – Polisi Jepang menangkap seorang pria yang terbukti meretas data game Pokemon Scarlet dan Pokemon Violet di Nintendo Switch. Dia melakukan ini untuk menjual karakter Pokémon langka dan juga menciptakan sejumlah karakter khusus untuk dijual di situs game komersial.

Hanya dalam beberapa bulan, nama Yoshihiro Yamakawa yang berusia 36 tahun menghasilkan jutaan yen. Prosesnya dihentikan setelah Kochi, polisi prefektur Kyoto menangkapnya pada tanggal 9 April. Yamakawa ditangkap di kota Uji setelah unit patroli siber polisi menemukan bahwa seorang pria yang berprofesi sebagai desainer interior menjual sejumlah karakter Pokemon secara online.

Yamakawa, yang menggunakan alat online untuk mengubah data game, ditangkap karena dicurigai melanggar Undang-Undang Pencegahan Persaingan Tidak Sehat. Ancaman hukuman maksimalnya adalah penjara selama lima tahun, denda lebih dari 5 juta yen (sekitar Rp 517 juta), atau kombinasi keduanya.

Berdasarkan laporan polisi, Yamakawa menerima banyak permintaan karakter monster langka dan sulit ditemukan. Ia juga menawarkan bundel, seperti ‘6 Pokemon hanya dengan $30’, pada platform online yang menjual item dan karakter game.

Setiap karakter dijual dengan harga sekitar 13 ribu yen atau sekitar Rp 1,3 juta. Secara total, antara Desember 2022 hingga Maret 2023, Yamakawa disebut-sebut mampu meraup jutaan yen.

Periode tersebut kira-kira bertepatan dengan puncak popularitas game Pokemon Scarlet dan Violet. Diluncurkan pada November 2022, kedua game ini akan menjadikan pemainnya bertarung dan mengumpulkan monster sebagai fokus utama mereka. Kedua game tersebut dikemas dengan karakter monster baru yang belum pernah dilihat sebelumnya.

Pemain menghadapi tantangan yang semakin sulit untuk menangkap monster aneh dan sulit ditemukan dengan tujuan melatih, bertarung, dan dalam beberapa kasus membesarkan mereka. Pada saat itu muncul beberapa pemain yang cukup ambisius untuk membeli ke pasar gelap.

Faktanya, ini bukan pertama kalinya peretasan data di game Pokemon merajalela di kalangan pemain curang. Dalam satu kasus di tahun 2021, misalnya, polisi Jepang menahan seorang pria berdasarkan hukum yang sama.

Yamakawa diduga mengaku meretas dan menjual karakter Pokemon. Pasalnya, mereka dicetak untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Namun, polisi setempat menolak mempercayainya dan melanjutkan penyelidikan.

Tepi, NHK, Nintendo Online

Pilihan Redaksi: Catatan Lektor Unair soal kepindahan ASN ke IKN menyerukan politik tergesa-gesa

Game balap menawarkan pengalaman yang menantang. Baca selengkapnya Dari simulasi balap realistis hingga aksi arcade

Game RPG menawarkan pengalaman bermain dengan beragam cerita mendalam, karakter kompleks, dan dunia luas untuk dijelajahi. Baca selengkapnya

Setelah spot foto belakang Lawson, Kota Fuji berencana memasang penghalang untuk menghalangi pemandangan Gunung Fuji dari jembatan populer tersebut.

Produk in-ear terbaru Truk, BTG Ultra TWS, menawarkan masa pakai baterai yang lama dan latensi rendah. Tersedia untuk pemain. Baca selengkapnya

Techno, anak perusahaan Transsion Holdings, pamerkan berbagai kemajuan teknologi di Computex 2024 Baca Selengkapnya

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Gamecom akan melatih sumber daya manusia potensial untuk industri game. Menyasar siswa SMK di Jakarta. Baca selengkapnya

Nama permainan Tetris merupakan gabungan dari dua kata yaitu “tetra” dan “tenis”. Baca selengkapnya

Di bawah ini daftar destinasi liburan top dunia tahun 2024 menurut Travel and Tourism Development Index (TTDI) Forum Ekonomi Dunia. Baca selengkapnya

Asus Republic of Gamers (ROG) memperkenalkan edisi barunya, ROG Alley

Jepang sedang mengalami krisis kelahiran. Angka kelahiran mencapai titik terendah dalam delapan tahun terakhir. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *