Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

TEMPO.CO, Jakarta – Batu terbesar di Teluk Kendari di Kota Kendari ditemukan 20 tahun lalu. Kedalaman maksimum perairan yang penting sebagai tempat budidaya ikan di kawasan tersebut dan sebagai bengkel penambangan pasir dan nikel ini diukur pada tahun 2003 sebesar 23 meter.

Namun pada tahun 2021 kedalamannya berkurang 5-10 meter. Proses sedimentasi pada periode 2006-2010 mencapai 110 ribu meter kubik per tahun, kata Peneliti Spesialis Muda Pusat Penelitian Limnologi dan Sumber Daya Air Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Siti Aisyah, dalam keterangannya. . , Senin 6 Mei 2024.

Aisyah mengatakan sedimen menjadi tempat menyimpan polutan dan bahan organik lainnya. Salah satu bahan pencemar yang dapat merusak ekosistem perairan di Teluk Kendari adalah senyawa fosfor terlarut atau fosfor reaktif terlarut (Soluble Reactive Phosphorus, SRP). Hasil penelitian yang dilakukan peneliti lain pada tahun 2013 menunjukkan kadar 0,02 – 0,15 mg/L dan pada tahun 2019 sebesar 0,01 – 0,26 mg/L.

“Ion-ion fosfat tersebut dapat dihilangkan oleh tanah sehingga membentuk agregat besar kemudian terbawa ke perairan Teluk Kendari dan selanjutnya tetap berada di bawah air,” kata Siti.

Ia menjelaskan, beberapa partikel P, seperti detrital fosfat, terkubur satu kali di sedimen, sedangkan sebagian besar partikel aktif muncul kembali. Dalam kondisi anaerobik, partikel akan diubah menjadi fosfor organik terlarut (DOP) dan SRP. Konversi DOP menggunakan organisme perairan.

Foto udara Masjid Al Alam di tengah Teluk Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa 28 Maret 2023. ANTARA FOTO/Jojon

Namun sebagian garam ortofosfat (SRP), lanjut Siti, mengikat besi (III) dalam kondisi aerobik. Dalam kondisi yang tidak menguntungkan, ion fosfat akan dihilangkan dari debu padatan melalui proses pelarutan. Sistem dipengaruhi oleh keasaman (pH), oksigen terlarut, salinitas, jumlah partikel, bahan organik, dan jenis fosfor.

Menurut Siti, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik adsorpsi-desorpsi fosfat pada sedimen Teluk Kendari. Selain mempelajari hubungan kapasitas adsorpsi dan jenis sedimen, serta mengevaluasi kontribusinya terhadap kolom air permukaan.

Dalam penelitiannya, Siti dan rekan-rekannya melakukan beberapa metode seperti uji lapangan dan laboratorium, pengambilan sedimen permukaan, serta monitoring dan evaluasi. “Kami juga menguji banyak tanah, artinya mengidentifikasi senyawa yang ada di dalam kantong,” kata Siti.

Hasilnya, ditemukan kandungan tanah liat pada sedimen Teluk Kendari yang sangat tinggi hingga mencapai 80 persen. Kandungan air laut Teluk Kendari juga tinggi, hingga 70 persen, dan zat besi (Fe) tinggi, hingga 9 mg/g. Pemecahan fosfor menunjukkan fosfor yang terikat kalsium paling tinggi diikuti fosfor yang terikat Fe.

Nah dari hasil percobaan adsorpsi-desorpsi diperoleh model persamaan kinetik setelah orde dua semu dan model adsorpsi isotermal setelah persamaan Langmuir. Dengan kata lain, penyerapan sedimen Teluk Kendari (adsorpsi) lebih kuat dibandingkan pelepasan (desorpsi) ion fosfat, kata Siti.

Pilihan Redaksi: Bekap Terpanas di Asia Daratan, Apa yang Sedang Trending di Indonesia Saat Ini?

Sebagian besar model prakiraan menunjukkan bahwa La Nina terjadi pada bulan September. Baca selengkapnya

Menteri Bahlil mengatakan BASF dan Eramet belum menyelesaikan rencana investasinya di Indonesia, namun hanya menundanya. Baca selengkapnya

Pengurangan nikel dikritik karena masih menggunakan bahan bakar fosil. Baca selengkapnya

Berita ekonomi dan bisnis terkini: Temuan BPK tentang OJK merugikan negara 400 miliar dolar.

Kementerian Keuangan telah menyetujui BASF dan Eramet membatalkan rencana pemurnian nikel senilai $2,6 miliar di Indonesia. Baca selengkapnya

Greenpeace Indonesia dan Celios Research Institute mempublikasikan hasil studi mengenai dampak industri pertambangan terhadap pendidikan dan kesehatan. Baca selengkapnya

Hujan deras pada 23 Juni 2024 menyebabkan Desa Sepaku terendam air setinggi dua meter. Baca selengkapnya

Anggota Komisi IX DPR Edy Wuryanto terkait persetujuan kratom menunggu kajian dari BRIN yang kompatibel dengan BPOM. Baca selengkapnya

KIKA mengkritisi banyaknya peneliti dan akademisi Indonesia yang menerbitkan buku di jurnal dengan jaminan mutu rendah. Baca selengkapnya

Data Kementerian Energi dan Mineral (ESDM) menunjukkan pendapatan negara dari industri minerba mencapai Rp127,90 triliun atau 301,88 persen dari rencana anggaran tahun 2022 yakni Rp42,37 triliun. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *