Kenali 3 Tipe Burnout dan Cara untuk Mengatasinya Masing-masing

TEMPO.CO, Jakarta – Apakah Anda atau orang di sekitar Anda sering merasa tertekan, lelah, dan tidak termotivasi? Jika hal ini terjadi, maka gejala burnout akan semakin terlihat jelas.

Entah karena beban kerja yang berat atau banyaknya tanggung jawab pribadi, kelelahan sudah menjadi hal biasa di dunia yang serba cepat saat ini.

Burnout merupakan akibat dari berbagai reaksi fisik, emosional dan mental terhadap stres kronis di lingkungan kerja yang tidak diperhitungkan. Ketika kita memikirkan kelelahan, kita sering membayangkan seseorang menutupi wajahnya dengan tangan dan menjambak rambutnya karena frustrasi. Namun gejala ini bisa berbeda-beda tampilannya. Apa itu kelelahan?

Laporan dari Psychotoday.com menggambarkan burnout sebagai kelelahan yang terutama disebabkan oleh pekerjaan, meski juga berlaku di bidang lain. Burnout menyebabkan kelelahan emosional (seperti kelelahan emosional), kelelahan fisik, dan kelelahan kognitif (ketidakmampuan berkonsentrasi pada tugas-tugas yang sebelumnya mudah diselesaikan).

Gejalanya bervariasi tergantung pada individu, namun indikator yang jelas dari kelelahan adalah meningkatnya jarak atau pelepasan mental dari tanggung jawab pekerjaan. Ada tiga jenis burnout yang masing-masing dapat ditangani secara berbeda, yaitu:

1. Kelelahan karena kelebihan beban. Menurut hbr.org, burnout terjadi ketika Anda bekerja semakin keras untuk mencapai kesuksesan, sering kali mengorbankan kesehatan dan kehidupan pribadi Anda. Ini adalah jenis kelelahan yang paling banyak diketahui orang, dan juga yang paling umum.

Kelelahan akibat lembur biasanya menimpa karyawan yang memiliki komitmen tinggi dan merasa tertekan untuk bekerja dengan kecepatan yang tidak dapat diterima. Akibatnya, mereka mengalami kelelahan fisik dan mental.

Para peneliti mencatat bahwa ada dua cara untuk keluar dari kelelahan. Pertama, penting untuk mengembangkan keterampilan pengaturan emosi yang lebih kuat, seperti menyebutkan nama dan memproses emosi Anda serta menolak pembicaraan negatif pada diri sendiri. Kedua, penting untuk memisahkan citra diri dari pekerjaan.

2. Kelelahan yang tak tertahankan. Menurut psychcentral.com, orang yang menderita kelelahan merasa tidak dihargai, bosan, dan frustrasi karena pekerjaan mereka tidak memberikan kesempatan belajar atau peluang untuk pertumbuhan profesional.

Karena orang yang kurang tantangan tidak menemukan gairah atau kesenangan dalam pekerjaannya, mereka melakukannya dengan menjauhkan diri dari pekerjaannya. Ketidakpedulian ini mengarah pada sinisme, penghindaran tanggung jawab dan penolakan terhadap karyanya.

Jika Anda mengalami burnout, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menemukan aktivitas yang menarik minat Anda. Ketika Anda merasa kurang energi, sulit menemukan motivasi untuk melakukan apa pun, dan mendapatkan kembali kehidupan Anda bisa menjadi sebuah tantangan. Meluangkan waktu untuk refleksi diri dapat membuka pintu minat baru yang ingin Anda jelajahi.

3. Burnout karena kelalaian Menurut webmd.com, burnout karena kelalaian terjadi saat Anda merasa tidak berdaya. Ketika segala sesuatunya tidak berjalan dengan baik, Anda mungkin merasa tidak kompeten atau tidak mampu menjalankan tanggung jawab Anda. Kelelahan ini mungkin terkait erat dengan sindrom penipu, suatu pola psikologis di mana Anda meragukan kemampuan, bakat, atau prestasi Anda.

Untuk mengatasinya, carilah cara untuk mendapatkan kembali kendali atas peran Anda. Mulailah dengan membuat daftar hal-hal yang harus dihindari. Pelajari komitmen mana yang perlu Anda tinggalkan dengan tegas dan tingkatkan kemampuan Anda untuk menetapkan batasan yang lebih kuat. Langkah pertama yang terbaik adalah mengenali situasi di mana Anda merasakan kebencian yang kuat.

Pilihan Editor: Tanda-tanda alami kelelahan dan tips meredakannya

Seiring meningkatnya jumlah pengunjung pada masa liburan, tekanan terhadap lingkungan alam Ijenkrater pun meningkat. Baca selengkapnya

Gunung Bromo ditutup sementara mulai 25 April 2024. Baca selengkapnya

Wakil Ketua MTI Joko Setihowarno memaparkan hasil evaluasi angkutan lebaran 2024. Baca selengkapnya.

Jumlah trafik penumpang di 20 bandara yang dikelola PT AP II mencapai 4,07 juta pada periode angkutan Lebaran 2024. Baca selengkapnya

Simak tips berikut ini untuk menambah semangat bekerja setelah lebaran dan merasa lebih energik. Baca selengkapnya

Sejak 11 April hingga 15 April, saat libur Idul Fitri, Kota Cirebon dikunjungi lebih dari 50 ribu wisatawan. Baca selengkapnya

Polda Jateng menggelar Operasi Ketupat Kandi 2024 saat libur Idul Fitri. Kecelakaan bus Rosalia Inda adalah contoh yang baik. Baca selengkapnya

ITDC mencatat jumlah kunjungan wisatawan ke Nusa Dua dan Mandalika mencapai 47.786 pada periode 8 hingga 18 April. Baca selengkapnya

Pintu keluar favorit pengguna Tol Jogja Solo adalah Ngawen yang dilalui total 40.965 kendaraan. Baca selengkapnya

Tiga hari kerja setelah libur panjang Idul Fitri, rata-rata jumlah pengguna Commuterline Jabodetabek mencapai 954.715 per hari. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *