Kenali Berbagai Dampak Buruk Kemoterapi: Seksualitas Hingga Meningkatkan Stres, Kecemasan dan Depresi

NEWS24.CO.ID – Pengobatan kanker, termasuk kemoterapi, meski menjadi harapan banyak pasien untuk menyembuhkan penyakit mematikan ini, seringkali disertai dengan berbagai efek samping yang dapat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Efek samping ini dapat berkisar dari ringan hingga berat tergantung pada jenis dan intensitas pengobatan.

Kemoterapi sebagai metode pengobatan yang banyak digunakan berpotensi menimbulkan berbagai reaksi fisik seperti mual, kelelahan, rambut rontok, dan efek jangka panjang pada organ vital.

Laporan dari my.clevelandclinic, kemoterapi dan terapi radiasi melawan kanker dengan cara menghancurkan sel kanker. Meskipun kemoterapi dan radiasi dirancang untuk membunuh sel kanker dan meninggalkan jaringan sehat, pengobatan ini terkadang merusak atau menghancurkan sel normal. Kerusakan sel normal dapat menimbulkan efek samping

Efek pada seksualitas

Seperti dilansir ala CNAlifedata, kemoterapi dapat memengaruhi produksi hormon baik pada pria maupun wanita. Pada wanita, hal ini dapat menyebabkan menopause dini yang disertai gejala seperti penurunan libido, vagina kering, dan nyeri saat berhubungan. Pada pria, kemoterapi dapat menurunkan kadar testosteron, yang juga dapat menurunkan libido dan menyebabkan disfungsi ereksi.

Stres, kecemasan, dan depresi yang sering menyertai pengobatan kanker juga dapat berdampak negatif pada kehidupan seks. Pasien mungkin merasa kurang percaya diri atau cemas terhadap kinerja seksualnya.

Efek pada citra diri

Kemoterapi dapat menyebabkan berbagai perubahan fisik seperti rambut rontok, perubahan berat badan, dan masalah kulit. Perubahan ini seringkali membuat pasien merasa kurang menarik dan menurunkan harga dirinya.

Bagi banyak orang, rambut dan penampilan merupakan bagian penting dari identitas mereka. Rambut rontok akibat kemoterapi dapat mempengaruhi harga diri dan rasa feminitas atau maskulinitas.

Masalah memori

Menurut adri cdc.gov, beberapa obat kemoterapi diketahui memiliki efek neurotoksik yang dapat merusak sel saraf dan jaringan otak. Hal ini dapat mempengaruhi fungsi normal otak, termasuk kemampuan mengingat dan memproses informasi.

Pasien mungkin mengalami kesulitan mengingat nama, tanggal, atau informasi baru yang mereka pelajari. Selain itu, kemampuan untuk fokus pada tugas tertentu atau mempertahankan konsentrasi dalam jangka waktu lama sering kali terganggu. Gangguan ini terkadang disebut “hemobrain” dan dapat menyulitkan pasien kanker dalam melakukan pekerjaan atau tugas sehari-hari.

Nafsu makan menurun

Menurut mdanderson.org, salah satu efek samping kemoterapi yang paling umum adalah mual dan muntah. Mual yang berkepanjangan atau parah dapat membuat pasien merasa tidak nyaman dan kehilangan keinginan untuk makan.

Efek samping seperti diare atau sembelit juga umum terjadi selama kemoterapi. Ketidaknyamanan ini dapat menurunkan nafsu makan dan membuat pasien enggan makan. Selain itu, kemoterapi juga dapat menyebabkan perubahan pada indra perasa yang disebut dengan dysgeusia. Makanan mungkin terasa pahit, metalik, atau tidak enak sama sekali, sehingga mengurangi nafsu makan Anda.

Stres, kecemasan dan depresi

Efek samping fisik dari kemoterapi, seperti mual, kelelahan, rambut rontok, dan nyeri, dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan serta memperburuk stres dan kecemasan.

Rasa sakit dan ketidaknyamanan fisik yang terus-menerus dapat mengganggu tidur dan kesejahteraan umum, yang kemudian dapat menyebabkan perasaan depresi dan kecemasan.

Pengobatan kanker (kemoterapi) juga seringkali memaksa pasien untuk mengubah rutinitas sehari-hari, mengurangi aktivitas sosial, dan menghadapi keterbatasan fisik. Isolasi sosial dan perubahan peran serta aktivitas sehari-hari dapat meningkatkan perasaan cemas dan kesepian.

Pilihan Editor: Imigran Laos Penderita Kanker Raih Jackpot Lotere AS Rp 21 Triliun

Bermimpi tidak selalu negatif, bermimpi yang sehat ternyata dapat membawa manfaat seperti kreativitas, pikiran lebih tenang dan menghilangkan stres. Baca selengkapnya

Zayn Malik mengaku rindu dengan suasana konser usai keluar dari One Direction pada 2015 lalu. Baca selengkapnya

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan menelusuri berita buruk atau negatif secara terus-menerus di media sosial atau online, seringkali dalam jangka waktu yang lama. Baca selengkapnya

“Kita tanya dulu kenapa lama sekali. Yang dikhawatirkan polisi malah mempersulit,” kata Cac Seto. Baca selengkapnya

Insomnia merupakan gangguan tidur yang memiliki gejala sulit tidur, tetap tertidur, atau bahkan merasa lelah setelah bangun dari tidur. Baca selengkapnya

Para ahli menyarankan masyarakat untuk membatasi makanan olahan, yang juga dikenal sebagai makanan instan, yang tidak memberikan nutrisi berharga. Baca selengkapnya

Para ahli mengungkap penyebab kasus seperti Raja Charles III yang kehilangan indera perasa sebagai efek samping pengobatan kanker. Baca selengkapnya

Raja Charles III kehilangan indera perasa akibat efek samping pengobatan kanker. Baca selengkapnya

Peristiwa seks anak yang diduga dilakukan oleh Hollid, seorang direktur sekolah yang juga staf kelurahan, terjadi beberapa tahun lalu. Baca selengkapnya

Raja Charles III berbagi pengalamannya dengan para veteran tentara yang menderita kanker

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *