TEMPO.CO, Jakarta – Bagaskara Ihlasullah Arif, cucu Presiden Joko Widodo atau Jokowi, diangkat menjadi Manajer Humas PT Pertamina (Persero). Sebelum di Pertamina, beliau bekerja di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.
Saat dikonfirmasi, Fajar Joko Santoso, Vice President Public Relations PT Pertamina (Persero) membenarkan hal tersebut. Dijelaskannya, Bagaskara Ihlasullah Arif yang merupakan Manajer Humas BUMN Migas sejauh ini telah mengikuti seluruh prosedur yang diperlukan.
Bagaskara telah bekerja di Pertamina sejak 2021, kata Fajdar. Saat dihubungi pada Kamis, 6 Juni 2024, Fajar mengatakan, “Mempekerjakan orang yang ahli atau berpengalaman.”
Ia mengaku telah mengambil keputusan internal sebelum mengangkat Pertamina Bagaskara sebagai pengelola hingga Maret 2024. “Semuanya dilakukan sesuai prosedur perusahaan.”
Menurut Fajar, Pertamina kerap mempekerjakan tenaga ahli sesuai kebutuhan perusahaan, berdasarkan keterampilan yang dimiliki pekerjanya. Impornya dilakukan sesuai kondisi yang ada di Pertamina, ujarnya.
Sebelumnya, Bagaskara menuliskan pesan bahwa ada peluang baru di lingkungan Pertamina. “Saya bersemangat memulai peluang baru di PT Pertamina (Persero) sebagai Manajer Humas!” tulis mantan pegawai PT Bank Rakyat Tbk. Itu ada di LinkedIn.
Dalam laman tersebut juga ia bercerita bahwa ia merupakan lulusan Universitas Gadja Mada pada tahun 2016 dan bekerja sebagai asisten di PT Bank Rakyat Indonesia atau BRI pada November 2018 hingga Oktober 2021. Selain itu, pada November 2021 ia menjadi Senior Government Relations. Analis di Pertamina. . Belakangan, pada Maret 2024, ia menjadi Manajer Humas di perusahaan pelat merah yang dipimpin Nik Vidyawati.
Namun pada Selasa, 5 Juni 2024 malam, profil LinkedIn Bagaskara tiba-tiba menghilang. Saat dibuka kembali pada pukul 22.34 WIB Tempo, halaman permintaan bertuliskan, “Profil ini tidak tersedia.” Bahkan, sekitar pukul 20.00, situasi berdasarkan permintaan WIB Bagaskara sudah diketahui.
Tempo mencoba mengkonfirmasi ke BRI soal posisi yang sebelumnya dijabat Bagaskara. Namun hingga tulisan ini dibuat, belum ada tanggapan resmi dari BRI.
Bagaskara merupakan anak dari Arif Budi Sulistyo dan Titik Relavati. Titik Relavati adalah adik perempuan Jokowi. Menikah dengan Ima Koyimah, seorang wanita bernama Bagas. Upacara pernikahan cucu Gubernur DKI Jakarta ini digelar pada Sabtu, 12 Maret 2022 di Gedung Graha Saba Buana, Jalan Letjen Suprapto No. 80-B, Desa Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah.
Pilihan Direktur: PP Muhammadiyah akan tarik seluruh dana dari BSI, jawab BSI
Catatan: Berita ini akan dikoreksi pada pukul 09.10 WIB pada hari Jumat tanggal 07 Juni 2024 berdasarkan sumber informasi terkini.
Direktur Keuangan Pertamina mengatakan pihaknya menyumbang penerimaan negara sebesar Rp304,7 juta pada 2023 yang meliputi pajak, dividen, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan bonus penandatanganan. Baca selengkapnya
Agustinus Anggaibak, Koordinator MRP di Papua, mengatakan pemekaran diperlukan untuk kebutuhan negara. Hal itu disampaikan usai pertemuan dengan Jokowi. Baca selengkapnya
Presiden Jokowi membuka resmi Jakarta Expo di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat. Baca selengkapnya
Menurut Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, proses penanaman modal di Ibu Kota Negara Provinsi Kalimantan Timur atau IKN Nusantara belum terhenti. Baca selengkapnya
Sigit Vidyavan diangkat menjadi Komisaris BNI untuk kedua kalinya. Adik ipar Presiden Jokowi ini punya banyak tugas sebagai komisaris. Baca selengkapnya
Pertamina Group telah mampu memanfaatkan kinerja TKDN dalam negeri hingga 47% dari total TKDN BUM. Baca selengkapnya
Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken bertemu dan memberi selamat kepada Prabowo Subianto di Yordania pada Rabu, 12 Juni 2024
Permadi pertama kali bergabung dengan PDIP dan kemudian bergabung dengan Gerindra. Ia pernah mengusulkan untuk memakzulkan Presiden Jokowi. Baca selengkapnya
Habib Lutfi membawa beberapa pengusaha asing untuk bertemu dengan Presiden Jokowi. Mereka mendiskusikan masalah bisnis. Baca selengkapnya
Pengangkatan kerabat Jokowi menjadi petinggi Kongres Rakyat Nasional menuai kritik beragam dari masyarakat.
