TEMPO.CO, Jakarta – Kelor atau Moringa oleifera dalam bahasa Latin merupakan tanaman yang familiar dan banyak ditemukan di Indonesia. Menurut Forbes, Kelor termasuk dalam keluarga Moringaceae, yang juga ditemukan di India dan Afrika.
Meskipun ada 13 spesies kelor, kelor oleifera adalah yang paling umum digunakan karena profil nutrisinya. Tanaman ini dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan olahan bahan tambahan makanan, dan sebagian diantaranya untuk tujuan pengobatan. Daun kelor dianggap sebagai obat berbagai penyakit.
Khasiat daun kelor membuat banyak peneliti bertanya-tanya apa saja manfaat yang dimilikinya. Mengutip dari WebMD, daun kelor secara tradisional dianggap sebagai obat alami untuk mengurangi diabetes, peradangan, serta infeksi jamur dan bakteri.
Kandungan dalam daun kelor
Daun chilor mengandung banyak vitamin dan mineral penting. Daunnya mengandung potasium sebanyak pisang dan vitamin C hampir sama banyaknya dengan jeruk. Selain itu, tanaman ini mengandung kalsium, protein, zat besi, dan asam amino yang membantu tubuh memulihkan dan membangun massa otot. Selain itu, menurut Forbes, kelor mengandung sejumlah vitamin penting, antara lain vitamin A, B2, B6, B12, C, D, dan E. Kelor juga merupakan sumber zat besi, magnesium, kalsium, dan zinc.
Ia juga mengandung antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa antioksidan tertentu menurunkan tekanan darah dan mengurangi darah dan lemak tubuh.
Sejauh ini, menurut National Library of Medicine, berbagai penelitian menunjukkan bahwa daun kelor mengandung lebih dari seratus senyawa yang digambarkan sebagai alkaloid, flavonoid, antrakuinon, vitamin, glikosida, dan terpen. Selain itu, daun kering mengandung betakaroten, mineral, kalsium dan potasium. Mengandung sekitar 70 persen asam oleat sehingga cocok digunakan sebagai pelembab.
Hingga saat ini, sebagian besar penelitian tentang kelor menggunakan hewan sebagai subjek uji. Kita tidak tahu apakah hasilnya akan sama pada manusia. Para peneliti sedang berupaya untuk mengetahui bagaimana ekstrak dari pohon ini bekerja pada manusia, namun studi pendahuluan menunjukkan bahwa cairan tersebut dapat mengurangi pembengkakan, kemerahan, dan nyeri.
Manfaat daun kelor
Penelitian telah menunjukkan bahwa daunnya dapat dimakan atau diolah, dan ekstrak daun dalam bentuk bubuk dan air mungkin aman. Menurut National Library of Medicine, daun kelor adalah obat cepat untuk kondisi peradangan seperti radang amandel, sakit kepala, dan bronkitis.
Daunnya bermanfaat untuk mengobati penderita insomnia dan luka. Kelor banyak digunakan dalam industri kosmetik saat ini, dan dalam sejarah Mesir kuno digunakan untuk membuat salep kulit.
Manfaat lain dari daun kelor adalah memiliki sifat anti inflamasi yang membantu mengurangi stres oksidatif, mempercepat penyembuhan luka, dan mengurangi peradangan kulit. Sebuah studi tahun 2022 di jurnal Frontiers in Nutrition menemukan bahwa Moringa oleifera mengandung sejumlah enzim yang mencegah penuaan kulit.
Daun kelor kaya akan polifenol tumbuhan sehingga tinggi antioksidan dan memberikan manfaat anti inflamasi. Buah ini mengandung vitamin A dan C yang baik untuk kulit, dan penelitian menunjukkan bahwa buah ini dapat memperlambat proses penuaan.
Pilihan Editor: Daun kelor memiliki manfaat vitamin C yang sama dengan mengonsumsi 7 buah jeruk.
Di bawah ini adalah manfaat daun kelor atau biasa dikenal dengan daun kelor untuk kesehatan. Baca selengkapnya
Meski dikenal sebagai makanan super, namun tidak semua orang bisa memanfaatkan madu. Siapa mereka? Baca selengkapnya
Studi menunjukkan bahwa makan buah persik dapat membantu menurunkan berat badan dan baik untuk kesehatan jantung, pencernaan, dan kekebalan tubuh. Baca selengkapnya
Meski belum ada obatnya, endometriosis dapat diobati dengan pembedahan dan gejalanya dapat diatasi dengan pola makan dan gaya hidup sehat. Baca selengkapnya
Diabetes mudah terkena kelaparan akibat perubahan fungsi insulin. Baca selengkapnya
Susu evaporasi merupakan produk susu serbaguna yang kaya akan nutrisi penting seperti kalsium, protein dan vitamin. Baca selengkapnya
Penderita diabetes sebaiknya mengonsumsi ikan berikut ini, namun tidak disarankan menggorengnya
Memeriksa gula darah secara rutin memiliki banyak manfaat, dan tidak hanya bagi penderita diabetes. Baca selengkapnya
Peneliti Hongaria berpendapat bahwa penderita diabetes tipe 2 enam kali lebih mungkin terkena neuropati, dan salah satu gejalanya adalah pusing saat berdiri. Baca selengkapnya
Menurut Jamal, sebagian besar jamaah haji yang meninggal itu mengidap penyakit jantung atau 13 dari 15 orang dinyatakan meninggal dunia. Baca selengkapnya
