Kewalahan Dikunjungi Wisatawan, Swiss akan Terapkan Biaya Masuk ke Lauterbrunnen

TEMPO.CO, Jakarta – Semakin populer suatu destinasi, maka semakin banyak wisatawan yang dihasilkan. Dimana jumlah pengunjungnya tinggi dan melebihi kapasitas Baru-baru ini, sebuah desa di Swiss mulai ramai dikunjungi wisatawan. Dan berencana memungut biaya masuk

Desa tersebut adalah Lauterbrunnen. Ini adalah desa perbukitan pedesaan yang terletak di keindahan alam Pegunungan Alpen. Daya tarik dari desa ini pastinya adalah pemandangannya yang indah dan Instagrammable. Lembah hijau beludru dengan tebing terjal dan daya tarik Air Terjun Staubach yang tingginya 300 meter.

Air Terjun Staubach juga menjadi viral di media sosial. Wisatawan tentu saja berbondong-bondong menyaksikan pemandangan spektakuler tersebut. Sayangnya, desa berpenduduk 2.400 jiwa ini kesulitan untuk mengatasinya.

Penduduk setempat benar-benar kewalahan dengan banyaknya wisatawan yang mencari konten Instagram dalam bentuk pemandangan menakjubkan. Tempat parkir dan angkutan umum penuh dengan wisatawan. Sampah ada dimana-mana di jalan. Tarif juga meningkat untuk memanfaatkan wisatawan.

“Kami merasa seperti pegawai di sebuah taman hiburan,” kata pendeta desa Markus Schenz kepada radio publik Swiss tahun lalu. Seperti dikutip dari laman Euronews

Untuk itu, pemerintah setempat berencana mengenakan biaya masuk harian. Pemerintah juga telah membentuk satuan tugas untuk melaksanakan pedoman imigrasi. Apa yang dilakukan Venesia untuk mengatasi overtourism.

Biaya masuk yang diusulkan adalah 5 hingga 10 euro atau sekitar Rp 87.000 hingga Rp 175.000 per hari yang harus dibayar oleh wisatawan yang berkunjung ke Lauterbrunnen melalui aplikasi smartphone. Biaya ini berlaku untuk wisatawan yang datang dengan mobil. Orang yang bepergian dengan angkutan umum tidak perlu membayar. Begitu pula wisatawan yang memiliki akomodasi tidak perlu membayar.

Aturan ini tidak akan berlaku pada musim panas ini jika rencana biaya masuk disetujui. Sebab, banyak detail yang perlu diperhatikan, seperti bagaimana kawasan alam akan dipungut dan diperiksa. Beberapa pengamat mengatakan biaya masuk tidak banyak membantu wisatawan. Menurut informasi terkini, tarif masuk harian Venesia tidak mengurangi jumlah wisatawan selama uji coba ini.

Pilihan Editor: 5 Tempat Wisata yang Wajib Dikunjungi di Swiss

Ada banyak negara dengan standar hidup termahal di dunia. Dari daftar ini adalah: Swiss, Singapura dan Denmark Baca selengkapnya.

Berikut daftar destinasi liburan terbaik dunia tahun 2024 menurut Travel and Tourism Development Index (TTDI) World Economic Forum.

Sejak tahun lalu, Venesia mulai menerapkan aturan bagi wisatawan untuk memerangi pariwisata yang berlebihan.

Penduduk Kepulauan Balearic mengklaim peningkatan jumlah wisatawan menyebabkan harga sewa meroket sehingga mengakibatkan kekurangan perumahan. Baca terus

Protes tersebut ditujukan kepada pihak berwenang Spanyol agar mereka dapat mengelola pariwisata dengan lebih baik, bukan kepada wisatawan.

Jenazah turis asal Swiss ditemukan di jurang sedalam 30,75 m di Bukit Anak Dara Semblun.

Kebijakan tersebut diambil saat wisatawan berbondong-bondong berburu foto megahnya Gunung Fuji di depan department store Lawson. Baca terus

Ariel meninggal dua tahun lalu, putra Ridwan Kamil dari R River di Swiss. Hal ini telah menjadi kekhawatiran bagi masyarakat di seluruh negeri. Baca terus

Emeril Kahn Mumtadz atau Eril, putra Ridwan Kamil, meninggal dua tahun lalu di sungai Aare di Swiss. Berikut rangkaian kejadiannya. Baca terus

Banyak warga sekitar yang mengeluhkan wisatawan membuang sampah sembarangan dan masuk tanpa izin saat mengambil foto Gunung Fuji dari spot ini. Baca terus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *