Kisah Dokter Padmosantjojo Berhasil Operasi Pemisahan Kembar Siam Pertama di Indonesia

TEMPO.CO, Jakarta – Pada 21 Oktober 1987, sebuah momen bersejarah tercipta dalam dunia kedokteran Indonesia ketika dr. Padmosantjojo dan timnya berhasil memisahkan si kembar Julian dan Juliani.

Operasi yang dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) itu berlangsung selama 13 jam. Sebagai ketua tim bedah beranggotakan 98 orang, Padmo bertugas memisahkan kepala dua bayi yang ditempelkan secara vertikal (craniopagus).

Dikutip dari Majalah Tempo edisi 8 April 2018, tim dokter bedah harus menyayat kulit kepala, menggetarkan tubuh, dan menyayat jauh ke dalam tengkorak dan otak sebelum akhirnya menutupinya dengan penutup tengkorak buatan dan semen tulang.

Terima kasih Padmo atas kesuksesannya

Dokter kelahiran 26 Februari 1938 ini menuai banyak berkat keberhasilannya memisahkan anak kembar Yuliana dan Juliani yang saat itu berusia 2 bulan 21 hari.

Di ulang tahunnya yang ke-51, Padmo kembali merawat si kembar. Berkat keberhasilan kerjanya tersebut, Padmo mendapat penghargaan dari Menteri Pendidikan saat itu, Fuad Hasan, dan beberapa bulan kemudian diangkat menjadi guru besar tetap di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Keberhasilan proyek kompleks ini telah menarik perhatian dunia. Profesor Mario Brock dari Berlin, Jerman dan Profesor Beck dari Belanda datang ke Jakarta untuk melihat materi proyek dan menganalisis metode yang digunakan. Keberhasilan ini juga membuat Padmo diundang untuk mempresentasikan prinsip-prinsip operasi ini pada pertemuan internasional ahli bedah saraf di Maroko pada tahun 2005.

Rekan-rekan Padmo seperti Hilman Mahjudin dan Lucas B. Atmadji juga mendapat penghargaan atas kontribusi mereka terhadap proyek ini. Ucapan selamat dari seluruh dunia datang dua bulan setelah operasi tersebut.

Faktanya, operasi ini adalah satu-satunya operasi yang berhasil memisahkan kembar siam craniopagus pada saat itu, mengingat kegagalan operasi serupa di AS yang melibatkan kembaran Jerman.

Status si kembar saat ini

Usai operasi pemisahan, Juliana dan Juliani menghadapi banyak kendala, antara lain cedera kepala dan penyakit akibat benturan semen tulang yang ditanam di kepala mereka. Menurut majalah Tempo tanggal 5 Maret 1988, Dr. Padmo melakukan operasi lanjutan untuk mengatasi masalah tersebut, termasuk membuang tulang buatan yang tidak diperlukan karena tulang baru sudah tumbuh.

Saat ini suasana hati Juliana dan Juliani sedang bagus. Mereka tinggal bersama orang tuanya yang kini sudah stabil berkat bantuan sponsor dan Kementerian Sosial. Keluarga Padmo bahkan menyekolahkan Julian dan Juliani hingga kuliah.

Pada tahun 2018, Juliana berkesempatan menempuh studi PhD di bidang Ilmu dan Teknologi Pangan di Institut Pertanian Bogor. Juliani saat ini bekerja sebagai dokter keluarga di Padang.

Pilihan Editor: 7 tipe kembar, salah satunya kembar laba-laba.

PSM UI Paragita tampil di Musikal Merantau untuk merayakan hari jadinya yang ke-40

Kampus terbaik di Indonesia yang terdaftar di QS WUR 2025. Baca selengkapnya

UI, UGM dan Unpad berhasil memperbaiki peringkatnya menurut versi QS WUR 2025. Apa kata universitas? Baca selengkapnya

Padmosantjojo merupakan dokter bedah pertama yang berhasil memisahkan bayi kembar siam di Indonesia. Baca selengkapnya

Peringkat global UI meningkat dari 237 pada tahun sebelumnya menjadi 206 atau peringkat 8 se-Asia Tenggara. Baca selengkapnya

Selain cuti hamil bagi ibu, Undang-Undang Perlindungan Hak Perempuan dan Anak (UU KIA) juga mengatur cuti kerja bagi suami. Mengizinkan suami bekerja untuk memiliki anak memiliki manfaat yang akan dijelaskan pada artikel ini. Baca selengkapnya

Kompol Metro Depok Ariya Perdana mengatakan, pihaknya masih berupaya mengungkap misteri meninggalnya Akseyna Ahad Dori yang telah berlangsung selama 9 tahun. Baca selengkapnya

“Musikal Merantau” merupakan produksi musik independen pertama yang menampilkan karya-karya terbaik PSM UI Paragita yang pernah ada. Baca selengkapnya

Menurut Sulistjovati, upaya pelemahan demokrasi terlihat dari politisasi peradilan dan tersebarnya anggapan keliru bahwa segala sesuatunya baik-baik saja. Baca selengkapnya

Presiden BEM UI Verrel Uziel meminta pemerintah memberikan bukti konkrit pembatalan kenaikan UKT. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *