Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

TEMPO.CO, Jakarta – Dinamisme Islam terus tumbuh di Korea Selatan. Tidak hanya dipengaruhi oleh lembaga dan organisasi serta Federasi Muslim Korea, tetapi juga oleh pihak-pihak yang mempengaruhi perkembangan Islam atau mereka yang menerima Islam melalui aktivis media sosial. Yang kini ramai diperbincangkan adalah Daoud Kim dan rekan-rekannya.

Jika kita menengok ke belakang, Islam tumbuh subur di Korea Selatan sebelum influencer negeri ginseng menjadi viral. Islam di Korea mengalami pertumbuhan yang signifikan pada tahun 1990an dan 2000an ketika terjadi migrasi massal orang-orang dari Asia Selatan, Timur Tengah, Indonesia, dan Malaysia ke Korea Selatan, biasanya sebagai pekerja migran. Saat itu, terdapat sekitar 180.000 Muslim di Korea Selatan.

Jurnal Muslim Society in South Korea: A Study of Korean Muslim Federation (1967-2015), dilansir Siti Umayatun dari UIN Sunan Kalijaga, Di era modern, kedatangan bangsa Turki menyebabkan masuknya kembali dan penyebaran Islam di Korea Selatan. Korea. . Pasukan Angkatan Darat dalam Perang Korea 1950-1953.

Pada tahun 1950 M, Turki mengirimkan pasukan dalam jumlah besar untuk membantu Korea Selatan saat berperang dengan Korea Utara, sesuai mandat PBB. Seorang imam bernama Abdul Gofur Qara Ismail yang mendampingi tentara Turki, lambat laun benih-benih Islam merambah dan berkembang melalui ajaran tentara Turki yang tinggal di sana.

Aksi kemanusiaan tentara Turki tersebut menarik simpati dan menyentuh hati warga sekitar hingga akhirnya menimbulkan perasaan sentimental di masyarakat Korea. Banyak masyarakat Korea yang tertarik untuk mengetahui tentang agama tentara Turki, mereka bertanya tentang Islam dan belajar hingga akhirnya masuk Islam (mualaf), termasuk 2 tentara Korea Umar Kim Jin Kyu, Abdullah Kim Yu Do.

Masuknya Islam menambah warna kehidupan beragama di Korea. Seperti diketahui, kepercayaan di Negeri Ginseng didominasi oleh agama minoritas seperti Budha, Kristen, Konghucu (agama tradisional) dan Islam. Korea Selatan didominasi oleh agama Budha, Kristen dan agama tradisional (perdukunan). Namun warga yang tidak beragama mencapai 46 persen. Sementara itu, terdapat banyak ateis di Korea Utara. Namun, ada warga Korea Utara yang menganut agama Budha dan Kristen.

Jumlah umat Islam di Korea terbilang sedikit, sehingga bisa dikatakan termasuk salah satu agama minoritas di sana. Jumlah umat Islam Korea diperkirakan mencapai 100 ribu hingga 200 ribu orang. Kebanyakan dari mereka adalah imigran.

Untuk mempererat tali silaturahmi, komunitas Muslim Korea membentuk Masyarakat Muslim Korea. Umat ​​Islam ini memilih Mohammad Umar Kim Jin Kyu sebagai pemimpin mereka. Belakangan, para pemimpin Muslim Korea diundang untuk mengunjungi negara-negara Islam dan banyak Muslim Korea dikirim ke perguruan tinggi Muslim di Malaysia untuk dilatih sebagai aktivis dan pemimpin Islam masa depan.

Aljazeera memiliki sejarah panjang ketertarikan dan keingintahuan dalam pemberitaan tentang Islam dan Semenanjung Korea. Dari era Jalur Sutra pada abad ke-9 hingga dunia modern yang saling terhubung saat ini, ikatan yang pernah terjalin melalui perjalanan laut kini diteruskan ke generasi muda Muslim Korea yang berusaha menemukan keseimbangan antara budaya Korea mereka. dengan agama Islam.

Selanjutnya, Federasi Muslim Korea mendirikan Masjid Pusat Seoul di Itaewon, Seoul pada tahun 1976. Seiring berjalannya waktu, Islam bertahan dan perlahan-lahan berkembang di Korea. Hal ini dibuktikan dengan berdirinya lima masjid pada tahun 1990, yang kini telah berkembang menjadi hampir 90 masjid.

Selain itu juga didirikan sekolah Islam di Korea Selatan, tepatnya bernama Sekolah Dasar Pangeran Sultan Bin Abdulaziz di Seoul yang dibuka pada tahun 2009. Setelah itu, dunia hiburan dan budaya Korea Selatan semakin menarik perhatian umat Islam di seluruh dunia. , pemerintah akan turun.

Saat ini, banyak restoran dan toko di Korea Selatan yang ramah Muslim. Data tersebut juga menunjukkan bahwa sekitar satu juta wisatawan Muslim dari berbagai belahan dunia mengunjungi Korea Selatan setiap tahunnya. Mayoritas umat Islam di Korea Selatan terdapat di wilayah Itaewon. Kebanyakan dari mereka adalah pekerja migran, pelajar dan pengusaha dari Pakistan, Bangladesh dan Indonesia.

Pilihan Editor: Pemilik tanah membatalkan penjualan ke YouTuber Dawood Kim untuk dijadikan masjid

Ayana Moon, influencer Muslim asal Korea Selatan, menanggapi tantangan YouTuber Daoud Kim, seorang mualaf yang menjadi viral setelah mengumumkan akan membangun masjid. Baca selengkapnya

Upaya banyak orang berpengaruh berkontribusi terhadap penyebaran Islam di Korea

Bingung dengan Ayana Moon, Dawood Kim menantang influencer Muslim Korea Selatan itu untuk menjawab pertanyaannya. Baca selengkapnya

Ketua Kongres Pemuda Indonesia atau KPI Jakarta Sapto Wibowo Sutanto Pendeta Gilbert Lumoindang melapor ke Polda Metro Jaya pada 19 April 2024. Baca selengkapnya.

Ayana Moon, seorang influencer Muslim Korea, memperingatkan agar tidak menyumbangkan dana ke rekening Dowd Kim untuk membangun masjid, yang diikuti oleh organisasi lain. Baca selengkapnya

Kontrak antara YouTuber Dawood Kim, seorang mualaf, dan pemilik tanah untuk menjual tanah yang akan dibangun masjid telah dibatalkan. Baca selengkapnya

YouTuber asal Korea Selatan Dawood Kim kembali menyedot perhatian netizen. Baca lebih lanjut tentang alasannya

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini dan meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini adalah profil negara Uganda di Afrika Timur. Baca selengkapnya

Band indie asal Korea Selatan The Poles telah merilis mini album terbarunya Anomalies in the Oddity Space Read Full

Ivan Gunawan akan berangkat ke Uganda dan meresmikan masjid yang dibangunnya. Apa rute dari Indonesia ke Uganda? Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *