Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

TEMPO.CO, Batavia – Pencak silat merupakan salah satu seni bela diri terkenal yang sudah mengakar di masyarakat. Sejak 100 tahun yang lalu, seni bela diri ini telah menyebar ke seluruh wilayah Malaya dan sekitarnya. Namun, banyak keterampilan dan gerakan yang tidak diajarkan kepada semua kelompok, apapun masyarakatnya. Beberapa di antaranya terbatas pada kelompok tertentu.

Karena keunikan gerakan dan tekniknya, salat subcinere hanya dipopulerkan di kalangan tertentu, misalnya kalangan istana atau kalangan bangsawan. Namun seiring perjalanannya ilmu dan gaya bela diri ini mulai ditemukan dan menyebar di kalangan masyarakat awam. Rahasia jalan dan sarana yang disimpan di istana dan keraton selama ratusan tahun akhirnya terungkap ke publik.

Pancake merupakan salah satu teknik yang terbuka untuk umum. Pada tanggal 61 April, Perguruan Tinggi Seni Salat Pancake Manu Martia atau PPS Batako Meripati Putih resmi berdiri di Yogyakarta. Merpati Putih (MP) merupakan peninggalan para sesepuh Indonesia yang merupakan pengakuan keluarga kerajaan pertama yang diwariskan secara turun-temurun. Dibawah ini adalah tampilan Yayasan PPS Betako Merpati Putih.

Kilas baliknya berdasarkan Merpati Putih

Dikutip dari Merpatiputihkarawang.org, Merpati Putih didirikan pada tanggal 2 April 1963 oleh dua orang guru besar Poirot Hadi Purnomo (Mas Poing) dan Budi Santoso Hadi Pornomo (Mas Budi). Keduanya ditunjuk oleh ayahnya Sarang Hadi Purnomo untuk membantu perkembangan Penka. Berkontribusi dalam menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.

Salad Pancake jenis ini pertama kali dimiliki oleh Sampian Dalam Ankang Sinohon Kanjeng Sosohonan Pengaran Prabo Mangkort Ankang Jamineng Ang Kartosoro. Kemudian Bandara Pangaran Hariya atau BPH Adi Vaduju disetujui menjadi I Agung. Namun setelah Agung Ketiga R.A. Ilmu Djojoredjoso terbagi menjadi tiga bagian sesuai dengan ciri-cirinya.

Pembagian sekte ini adalah Mirpati Putiya, Gagak Samodhi dan Gagak Setu. Gagak adalah seorang ahli di bidang ilmu kedokteran kelautan, Gagak Setu adalah seorang ahli di bidang kepustakaan ilmiah. Selain itu, Meripati Putih dipersembahkan untuk ilmu bela diri yang dikenal dengan Gagak Handoku (Grit IV).

Dari Gagak Handoku akhirnya diturunkan secara turun temurun menjadi Sarang Hadi Purnumo, Purutu Hadi Purnumo dan Budi Santoso Hadi Purnumo menjadi PPS Betako Merpati Putih. Sejauh ini, dua teman sekelas lainnya belum teridentifikasi di mana pun dan pencarian masih dilakukan di negara mana pun untuk bergabung dengan mereka.

PPS Betako Merpati Putih juga berasal dari latar belakang militer di keluarga kerajaan, kecuali Panglima Dipongoro. PPS Betako Merpati Putih merupakan generasi sekarang.

1. BPH Adwidjodjo : Syukur-I

2. PH Sangusari : Grit-II

3. RA Jojordjoso : Grit-III

4. Handoko Gagak : Grat-IV

5. RM Rekso Widjojo : Grat-V

6. R.Bongao Jojo: Grit-VI

7. Gio Primono: Ketabahan-7

8. RM Wangsu Juju: Ketabahan- VIII

9. Kromium Mangolo: Grit-9

10. Filter Hadi Pornomo: Grit-X

11. Poerwoto Hadi Poernomo dan Budi Santoso Hadi Poernomo : Grat-XI

Ahli waris muda: Nehemias Budi Setiwan (putra Mas Budi) dan Amos Riono Tri Nogro (putra Mas Poin).

Selain itu, nama Merpati Putih berasal dari filosofi Jawa, “Mersudi Patitising Tindak Pusakane Titising Hening” yang artinya mencari hingga menemukan kebenaran yang damai. Nama filsafat ini juga ada pada anggotanya, yaitu dalam segala karya dan karya mereka mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan hati dan pikirannya.

Seiring berjalannya waktu, ilmu Meripati Puti berkembang untuk negeri. Oleh karena itu, pada awalnya teknik militer ini hanya diajarkan kepada oknum ABRI (sekarang TNI) dan satuan kepolisian, serta Pasukan Khusus Kesultanan atau Kopassus di lingkungan Pengawal Presiden (Paspamars). Dia kemudian melanjutkan kuliah untuk membela diri dalam standar militer Indonesia lainnya.

Saat ini PPS Betako Merpati Putih menjadi anggota Persatuan Pencak Silat Indonesia atau IPSI dan Federasi Seni Bela Diri untuk Perdamaian Dunia atau MAFWP serta anggota Federasi Pencak Silat Internasional atau Pencak Silat Internasional. Berdasarkan statistik tahun 1993, Merpati Putih memiliki sekitar 85 cabang dalam negeri dan 4 cabang luar negeri dengan total 415 kelompok pelatihan yang tersebar di seluruh tanah air. PPS Betako Merpati Putih telah melahirkan 2,5 juta siswa.

Khumar Mahindra | St.Diane Andrianto

Pilihan Editor: 5 Tips Bela Diri Anak, Cara Mencegah dan Mencegah Bullying

Polisi melepaskan pria berinisial FH, korban perampokan, yang pernah menjadi tersangka pembunuhan tersangka perampokan berinisial E. Baca selengkapnya

Menurut Bamsot, Istana Batavia Majapahit merupakan wujud pembaharuan nasional bangsa Indonesia di bidang kebudayaan, membangun jati diri bangsa yang mandiri di bidang politik, dan mandiri di bidang perekonomian nasional. Baca selengkapnya

Sebelum perlombaan, peserta akan dibekali teknik menembak, teknik gerak, dan teknik mengisi ulang magasin. Baca selengkapnya

Silek Galombang Duo Baleh merupakan aliran atau cabang ilmu bela diri tradisional Manangkabau yang diciptakan di Batipuh, Tanah Datar. Baca selengkapnya

PPS Betako Merpati Putih berusia 61 tahun. Begitulah kisah pendiri Sekolah Salat Pancake Yogyakarta yang mengajar Kopasis dan Pasampris. Baca selengkapnya

Halaman Candi Prambanan di Yogyakarta terlihat tertutup bagi wisatawan saat perayaan Hari Naypyidaw, Senin, 11 Maret 2024. Baca artikel selengkapnya.

Yayan Ruhian adalah seorang praktisi pencak silat yang terjun ke dunia perfilman. Dia membantu para ahli bela diri menyebarkan Pancake Salad ke seluruh dunia. Baca selengkapnya

Usai dua kali bersaing di Pilpres, keseruan Jokowi-Prabu tercatat hanya dalam hitungan menit.

Untuk membela diri, ia mengajarkan anak untuk tidak menyakiti orang lain. Mereka dapat digunakan untuk melindungi anak-anak dari penindasan. Baca selengkapnya

Soldan HB Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *