Kisah Tukang Cukur Jadi Pelukis Hingga Gelar Pameran Tunggal di Bandung

TEMPO.CO, Bandung – Ahmad Fauzi, 29 tahun, seorang tukang cukur di Karawang, menggelar pameran lukisan tunggal pertamanya di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung pada 3-12 Juni 2024. Sebelumnya, ia belajar seni rupa bersama dosen Deni Junaidi selama tiga tahun melalui saluran YouTube Painting Explorer, kampus seni lukis online Institut Seni Indonesia Yogyakarta. “Saya lulus, tayangan ini seperti tugas akhir saya,” kata Fauzi, Senin, 3 Juni 2024 di Bandung. Belajar menggambar setelah bercukur selesai

Lulusan SMP yang sejak kecil gemar melukis ini mengaku tak pernah melukis karena keterbatasan biaya. Tiga tahun lalu mulai belajar melukis online dari tingkat dasar. Fauji dimulai pada pukul 20.00 empat hari seminggu setelah pencukuran rambut selesai. Profesi ini telah ia geluti sejak tahun 2012.

Hanya dengan menata rambut, Fauzi tahu apa yang ada dalam pikiran orang yang dicukurnya. Hasil interaksi dan diskusi dengan berbagai persoalan kliennya kemudian menjadi ide lukisannya.

Misalnya saja pada judul ‘Pikiran Sampah’ ia mengungkap berbagai pemikiran buruk orang. Beberapa karya lainnya terinspirasi dari gagasan orang-orang yang dikritiknya melalui lukisan. Film berjudul “Brain Resistance” ini mengangkat isu pertambangan alam di desanya yang berujung pada longsor.

Pameran Lukisan Mindscape hari ini di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung, 3-12 Juni 2024. Foto: Tempo| Anwar Siswadi didominasi warna-warna cerah

Hampir seluruh lukisannya berupa coretan warna cerah dengan figur elastis seperti karet. Kurator seni Rifki Effendi yang meresmikan pameran mengatakan lukisan Fauzi merupakan ciri khas seniman Yogyakarta. Sementara itu, pengelola galeri Isa Perkasa mengaku terpesona dengan latar belakang artis yang berprofesi sebagai tukang cukur. Menurut Rifki, karir ganda seperti yang dilakukan Fauzi merupakan hal yang lumrah di kalangan artis luar negeri. Tidak mudah juga bagi seniman di sana, mereka bekerja di kantoran atau yang lainnya, ujarnya.

Dalam pameran tunggal pertamanya bertajuk Mindscape Today, Fauzi menampilkan 27 karya lukisan dekoratif. Bentuk kainnya tidak selalu berbentuk persegi panjang atau persegi, namun ada pula yang berbentuk seperti layang-layang. Menurutnya, format ini membuat tampilan karyanya tidak terlihat monoton, dan ia mengenang masa kecilnya yang gemar menggambar layang-layang untuk dijual.

Pilihan Editor: Orbital Gallery mengadakan pameran tunggal karya Nandanggave yang karyanya terinspirasi dari masa pandemi.

Pameran tunggal seniman Bali, I Kadek Septa Adi menampilkan perpaduan seni lukis dan seni grafis Bali. Baca selengkapnya

Artis Peter Ryan Gunawan kembali menampilkan karakter Redmiller yang telah membaca kisah laut dan manusia secara lengkap.

Pameran tunggal gambar Nandanggave ini menunjukkan semakin memburuknya dan tidak seimbangnya hubungan manusia dengan alam. Baca selengkapnya

Dalam one man show ini, Mella menyinggung aspek lain terkait pangan dan budaya pertanian. Baca selengkapnya

Seorang seniman Bali mengadakan pameran lukisan tentang perempuan Batak untuk memenuhi janjinya kepada mendiang suaminya. Baca selengkapnya

Perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta mengadakan pameran lukisan. Baca selengkapnya

Dalam pameran kali ini, Alam Taslim lebih banyak mengangkat tema atau kisah pribadi sepanjang hidupnya. Baca selengkapnya

Menurut Isa, pameran lukisan tentang Semar bermula saat ia mengunjungi Galeri Seni Krishnananda Dwilakshana di Lembang. Baca selengkapnya

Menurut Rizki, pameran lukisan Barley ini akan memberikan kesempatan masyarakat melihat karya aslinya. Baca selengkapnya

Karya Gonawan Mohamed yang dipamerkan berupa gambar atau sketsa, seni grafis, lukisan, buku seniman dan benda wayang produksi tahun 2016-2024. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *