KKP Kesulitan Temukan Aktor Perdagangan Benih Lobster

TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan mengatakan sulit menelusuri pelaku utama perdagangan keripik lobster atau benih murni. Saat menemukan kasus BBL biasanya singgah di kurir.

“Kami berusaha mematahkan punggung (aktor utama) yang sangat sulit,” kata Pung Nugroho Saksono, Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan, kepada wartawan. KKP, Jumat 14.06.2024.

Pung menjelaskan, PKC akan melakukan penyelidikan melalui kurir dalam pengusutan kasus lobster ini. Data kurir dibagikan kepada para penyelundup. “Siapa yang memesan, siapa yang memberi modal, nanti akan kita bahas,” ujarnya.

Namun, ada kurir yang memilih tidak membeberkan secara jelas siapa yang memerintahkan penyelundupan bayi udang tersebut. Bahkan, para kurir tersebut dijanjikan tidak akan memberikan informasi apa pun, ujarnya. “Biasanya kurir-kurir itu agak polisi. Artinya, mereka tidak mau memberikan informasi. Mereka diajarkan untuk berhenti di Anda,” kata Pung.

Meskipun mengungkap aktor kunci, hal ini dianggap sulit karena kurir yang ditangkap diperingatkan untuk tidak memberikan informasi apa pun. “Jika ada yang cocok untukmu,” kata Pung menjelaskan pesan pemeran utama kepada para kurir. “Jadi menurutku suasana hati yang besar sudah ada.”

Namun, Pung menjelaskan bahwa PKC mempunyai strategi lain dalam mengungkap aktor kunci tersebut. Dia secara terbuka menyatakan bahwa Partai Komunis Tiongkok memiliki alat untuk memantau komunikasi kurir. Peralatan tersebut digunakan untuk penyelidikan saat kapal asing berbendera Rusia Run Zheng 03 dan Run Zheng 05 ditangkap nelayan. “Kami dapat melacak di mana mereka berkomunikasi melalui ponsel mereka,” katanya.

Ran Zheng 03 tertangkap di Laut Arafura, Maluku. Di kapal penangkap ikan ilegal berbendera Rusia ini, aparat PKC menangkap 18 awak kapal asal luar negeri dan 11 orang asal Indonesia. Belakangan, penangkapan kapal asing tersebut diduga terlibat dalam tindak pidana penyelundupan manusia atau human trafficking. “Seperti kapal Run Zheng, kami menyita seluruh ponsel awak kapal. Kami menggeledah di sana,” ujarnya.

Dua kasus penyelundupan benih lobster kini tengah ditangani, kata Direktur Pelanggaran Direktorat Jenderal PSDKP Teku Lvitrasya. Kasus pertama adalah perdagangan ilegal bayi udang yang ditemukan di Banyuwangi, Jawa Timur; dan Cilacap, Jawa Barat. Menurut Tiku, kasus di Banyuwangi kini sudah mencapai tahap penyidikan.

Masih ada tindakan yang diambil dalam kasus ini, katanya. Pasalnya, pemeran utama tidak diberitahu tentang penangkapan tersebut. “Berhenti di kurir,” ujarnya. Namun, dengan bantuan teknologi yang dimilikinya, PKC menjalankan strategi lain, seperti yang dilakukan ABK saat penangkapan Run Zheng 03. Memeriksa isi ponsel untuk mengetahui tip komunikasi kurir.

Pilihan Editor: FNKSDA meminta Nahdliyin tidak bergabung dengan PBNU dalam mencari izin pertambangan

Kehadiran PKC di Jerman menjawab posisi Indonesia dalam dialog kelautan dan perubahan iklim. Baca selengkapnya

Sang suami, Zabidi, seorang pedagang asal Jawa Tengah, mengatakan korban menjual 99 persen dari 500 ekor sapi yang dijualnya. Baca selengkapnya

Penyelundupan 5.605 benih lobster murni berhasil dicegah. Panglima Daerah Yogyakarta Kolonel TNI AL Devi Erlita menyampaikan kronologi kejadian tersebut. Baca selengkapnya

Banyak kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia, kata Kementerian Kelautan dan Perikanan. Efeknya luar biasa. Baca selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengumumkan adanya kapal asing pengangkut pasir di perbatasan laut Indonesia. Baca selengkapnya

Baca secara menyeluruh potensi investasi di sektor pariwisata, hortikultura, dan perikanan

Kepala Badan Pengendalian Mutu dan Pemantauan Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Ishartini menjelaskan permasalahan utama hambatan ekspor Baca Selengkapnya

CPC mendorong pemangku kepentingan eksportir makanan laut untuk menyelesaikan sertifikasi mutu guna meningkatkan nilai tambah produk perikanan yang akan diekspor

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Vahyu Trengono mengatakan target indikator utama adalah produksi ikan sebesar 24,58 juta ton pada tahun 2025.

Saat ini Indonesia merupakan eksportir ikan hias terbesar kedua setelah Jepang. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *