Komisioner HAM PBB: Rohingya Tak Punya Tempat untuk Melarikan Diri

TEMPO.CO, Jakarta – Puluhan ribu Muslim Rohingya yang khawatir terjebak di tengah konflik di Myanmar barat tidak punya tempat untuk mengungsi, kata kepala hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Arakan, Selasa, 18 Juni 2024. berjuang untuk otonomi bagi negara bagian Rakhine di Myanmar. Tentara pada Minggu malam mengatakan bahwa penduduk Maungdaw harus meninggalkan kota itu pada pukul 21.00 sebelum serangan yang direncanakan.

Kota ini sebagian besar dihuni oleh kelompok etnis Rohingya. “Saya sangat prihatin dengan situasi di Maungdaw. Akhir pekan ini, tentara Arakan memperingatkan penduduk yang tersisa, termasuk mayoritas penduduk Rohingya, untuk mengungsi,” kata Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB Volker Turk kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa. Menurut Reuters, orang Turki itu melanjutkan: “Tetapi orang-orang Rohingya tidak punya pilihan. Tidak ada tempat untuk lari.”

Sekitar satu juta dari mereka melarikan diri dari serangan dan penganiayaan militer Myanmar di Rakhine pada tahun 2017 dan tinggal di kamp pengungsi di distrik Cox’s Bazar di perbatasan Bangladesh. Invasi Tentara Arakan ke Maungdaw adalah yang terbaru dari serangkaian serangan yang dilakukan kelompok pemberontak. dahulu kala. Beberapa bulan melawan junta militer Myanmar yang melancarkan kudeta terhadap pemerintah pimpinan Aung San Suu Kyi pada Februari 2021. Sekitar 70.000 warga Rohingya di Maungdaw terjebak dalam pertempuran tersebut, kata Aung Kyaw Moe, wakil menteri hak asasi manusia di pemerintahan bayangan persatuan nasional, kepada Reuters pada hari Senin. “Kami tidak punya tempat tujuan, tidak ada zona aman, tidak cukup makanan dan kebutuhan dasar,” kata seorang warga Maungdaw yang menolak disebutkan namanya karena alasan keamanan.

“Jika mereka memaksa kami pergi, kami tidak punya tempat tujuan.” Anggota parlemen dari Asia Tenggara yang tergabung dalam kelompok Anggota Parlemen Asia untuk Hak Asasi Manusia (APHR) bulan lalu meminta PBB, ASEAN dan komunitas internasional untuk mengambil tindakan segera guna mencegah pembunuhan massal terhadap populasi Rohingya yang terkepung di Rakhine. Komunitas internasional harus bertindak cepat untuk mencegah kematian manusia dan kemungkinan genosida, kata Kristi Barends, Ketua Parlemen APKR sekaligus Anggota Komisi VII DPR RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dalam kutipan keterangan tertulisnya. . penyataan. Pada tahun 2019, Gambia menggugat Myanmar ke Mahkamah Internasional (ICJ) dengan tuduhan melanggar Konvensi Genosida. Kemudian pada bulan Januari 2020, ICRC mengeluarkan perintah sementara untuk mencegah Myanmar terlibat dalam tindakan genosida terhadap Rohingya.

Pilihan Editor: Ribuan Pengungsi Rohingya Takut Terjebak Pertempuran di Myanmar Barat REUTERS

Quad menawarkan beasiswa kepada siswa dari negara-negara Quad dan ASEAN untuk mengejar gelar Master dan PhD di bidang sains di AS. Baca selengkapnya

Anggota DPRD DKI Dwi Vijayanto meminta paket PBB lebih rendah Rp 2 miliar untuk rumah liburan NJOP harus dibarengi dengan peningkatan pelayanan. Baca selengkapnya

Setiap wilayah di benua Asia terdiri dari beberapa negara dengan ciri khasnya masing-masing. Di bawah ini adalah daftar negara-negara di benua Asia beserta ibu kotanya. Baca selengkapnya

Pada Hari Janda Internasional, kami menghormati perjuangan para janda dan mendorong perubahan sosial menuju masyarakat yang inklusif dan penuh kasih sayang. Baca selengkapnya

Pemprov DKI Jakarta telah mengeluarkan aturan baru tentang Pembebasan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Tahun 2024. Bacaan lengkap

Bangladesh telah memperingatkan bahwa mereka akan membalas jika tembakan dari Myanmar terus berlanjut di sepanjang perbatasan Sungai Naf. Baca selengkapnya

PT Pertamina (Persero) menempati posisi terbaik ketiga dalam pemeringkatan Fortune 500 Asia Tenggara tahun 2024. Di bawah ini adalah profil perusahaan publik tersebut. Baca selengkapnya

Pentagon menjalankan kampanye propaganda antara tahun 2020 dan 2021 untuk memfitnah vaksin Sinovac Tiongkok di Filipina dan negara-negara lain.

Malaysia sepakat untuk menyelesaikan masalah Laut Cina Selatan melalui dialog dengan negara ASEAN lainnya. Baca selengkapnya

Komisi Penyelidikan PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina telah melakukan dua penyelidikan atas serangan di Israel dan Gaza sejak 7 Oktober 2023. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *