Kontroversi Sidang SYL: Minta Jokowi Jadi Saksi Meringankan dan Klaim Pungutan Atas Perintah Presiden

TEMPO.CO , Jakarta – Sidang kasus dugaan korupsi mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atau SYL penuh kontroversi. Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu dituding memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan keluarga, seperti mempekerjakan cucu atau penyanyi dangdut sebagai staf, dan baru-baru ini mengatakan bahwa itu adalah perintah Presiden Jokowi untuk mengumpulkan uang dari bawahannya.

Dalam sidang tipikor di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu, 12 Juni 2024, SYL mengatakan kebijakan yang diambilnya selama menjabat Menteri Pertanian sejalan dengan arahan Presiden Jokowi, menyusul peringatan krisis pangan akibat Covid. -19 pandemi dan fenomena El Kebijakan ini untuk kepentingan masyarakat Indonesia yang berisiko tidak dapat memenuhi kebutuhan pangannya untuk mengumpulkan uang dari pejabat Kementerian Pertanian. .

Sekaligus, ia mengaku salah atas pernyataan anak buah Kementerian Pertanian yang dinilai mengecewakannya.

Politisi Partai Nasdem ini menyayangkan pimpinan Kementerian Pertanian yang tidak menanyakan secara langsung mengenai besaran atau alokasi uang tersebut dan meyakini dirinya mengancam akan memecatnya jika tidak mengumpulkan uang tersebut. Perintah Presiden Jokowi untuk mengembalikan uang tersebut. Kementerian.

“Tidak benar ada instruksi Presiden di rapat kabinet untuk mengambil uang dari bawahan atau pekerja untuk mengatasi krisis pangan akibat wabah dan El Nino,” kata Dini singkat. Pesan, Kamis 13 Juni 2024.

Ia mengatakan, seluruh arahan presiden dan pelaksanaan diskresi para pembantu presiden dalam menyelesaikan permasalahan harus ditafsirkan dan dibatasi sesuai dengan prinsip kehati-hatian hukum administrasi, yang tidak boleh melebihi kewenangan menteri/kepala negara. lembaga dan dia akan melapor kepada presiden sebagai atasannya.

“Setiap uang atau komisi ilegal yang dilakukan oleh oknum pejabat atau pegawai pemerintah untuk kepentingan dirinya sendiri merupakan tindak pidana korupsi yang dapat dituntut,” kata Dini.

Dalam kasus ini, SYL didakwa menerima suap dan suap senilai total INR 44,5 miliar dalam kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian pada tahun 2020 hingga 2023.

Uang tebusan tersebut dikumpulkan bersama Kasdi Subagyono, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian periode 2021-2023 dan Mohammad Hatta, Direktur Jenderal Alat dan Mesin Pertanian Kementerian Pertanian periode 2023.

Keduanya bertugas sebagai pengawas untuk mengumpulkan uang dari pejabat Eselon I dan pegawainya, termasuk untuk membiayai kebutuhan pribadi SYL.

Sebelumnya, SYL meminta Jokowi hadir sebagai saksi dalam mitigasi. Namun, presiden menolak permintaan tersebut.

Dini Purvono menilai permintaan tersebut tidak relevan. “Kami menilai permintaan itu tidak relevan,” kata Dini, Sabtu pekan lalu.

Dini mengatakan, proses sidang yang dijalani SYL bukan terkait pelaksanaan tugasnya sebagai kepala sekolah dan pembantu presiden, melainkan dugaan perbuatannya dalam kapasitas pribadi.

Diane juga menegaskan, hubungan presiden dengan para pembantunya hanya sebatas bekerja menjalankan pemerintahan.

“Presiden tidak dalam posisi berkomentar atau mengomentari tindakan individu para pembantunya,” kata Dini.

Dari Penyanyi Dangdut hingga Raja Duren Musang

Dedi Narsyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian, mengatakan jumlah uang Savran yang terkumpul pada tahun 2020 hingga 2023 sebanyak 6,8 miliar.

Dana bersama tersebut digunakan untuk penyediaan kebutuhan pokok, bantuan bencana, tiket pesawat, perjalanan dinas ke Papua dan Arab Saudi, umrah, dan perjalanan dinas lainnya.

Menteri Pertanian Rinta Oktarini mengatakan, saksi Rininta Octorini meminta Syahral menaikkan gaji cucunya yang bekerja di Kementerian Pertanian dari Rp40 juta menjadi Rp10 juta selama masa SYL.

Rini mengabarkan, cucu SYL Andi Tenri Bilang (BB) ini pernah bekerja sebagai tenaga ahli di Kementerian Pertanian bidang hukum selama menjabat di SYL.

Penyanyi Nayunda Nabila disebut mendapat penerimaan antara R5 hingga R10 juta dari SYL saat tampil di Kementerian Pertanian, sehingga SYL diangkat menjadi anggota kehormatan. kementerian pertanian dan membayar Rs 43 lakh per bulan.

Saksi lainnya, Bishnu Haryana, Karantina Departemen Pertanian, mengungkapkan bahwa dia telah membayar Rs. Yasin Limpo (SYL).

Wisnu menjelaskan, permintaan pengiriman durian paling banyak dikirimkan oleh Panji Hartanto selaku pendukung SYL. Durian kemudian dikirim ke rumah dinas menteri di Vidya Moon, Jakarta Selatan.

Pilihan Redaksi Judi Online Maraknya Jokowi: Kalau Punya Harta Simpan atau Jadikan Modal Usaha

Airlanga mengatakan kearifan lokal akan berdampak besar pada Pilkada 2024

Kodari menegaskan, berakhirnya masa jabatan Presiden Jokowi bukan berarti berakhirnya relawan Jokowi. Baca selengkapnya

Diskusi tanaman Kratom yang bisa diekspor sebagai obat menjadi top 3 berita utama teknologi hari ini, 23 Juni 2024. Baca artikel selengkapnya.

BNN menyebutkan kratom memiliki efek samping yang berbahaya, terutama jika dosisnya tidak tepat. Baca selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hassan akan menaikkan HET minyak goreng rakyat bernama Minyakita dari Rp14 ribu menjadi Rp15 ribu pada pekan depan.

Presiden Jokowi berusia 63 tahun pada 21 Juni. Karir politiknya melejit ketika ia berhasil menjabat Wali Kota Solo selama dua periode. Baca selengkapnya

Plt Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, dirinya akan menghadiri upacara bendera peringatan HUT RI ke-79 pada 17 Agustus 2024 yang digelar di Ibu Kota Kepulauan atau IKN, Pasar Penajam Utara, Kalimantan Timur. Baca selengkapnya

Kratom, yang dalam bahasa Latin disebut Mitragyna Speciosa, konon mengandung khasiat obat, namun memiliki potensi ekspor yang besar karena manfaat kesehatannya. Baca selengkapnya

Relawan menyebut kasus gadis Jokowi di Pilgub Jakarta hanya ketakutan terhadap lawan politik. Baca selengkapnya

Jakarta tidak akan serta merta lepas dari perannya sebagai pusat pemerintahan jika Perpres tentang relokasi IKN ditandatangani. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *