Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

TEMPO.CO Jakarta – RM, 49, korban kasus koper, dimakamkan di kampung halamannya di Bandung. Korban langsung dimakamkan setelah dilakukan visum.

Seorang perempuan bernama RM asal Bandung meninggal dunia pada Kamis, 25 April 2024 di dalam koper yang dibuang ke semak-semak di Sikarang Barat, Kabupaten Bekasi.

Pada Jumat, 3 Mei 2024, korban Barat yang ditemui di Polres Metro Jaya, Jakarta Selatan, langsung dimakamkan.

Gurnald mengatakan, korban dimakamkan di Bandung. Pilihan lokasi diatur ke alamat rumah korban. “Beralamat di Bandung,” kata mantan Koordinator Staf Brigade Mobil Lapis Baja (Koorspri Dankor Brimob) itu.

Sebelumnya, warga Cikarang, Bekasi, Jawa Barat heboh setelah ditemukan koper berisi jenazah. Dalam foto yang beredar di media sosial, terlihat sebuah koper berwarna hitam yang dilempar ke semak-semak dalam keadaan sedikit terbuka. Polisi mengidentifikasi korban sebagai pegawai salah satu perusahaan swasta di Bandung, Jawa Barat.

Berdasarkan pemeriksaan polisi, pada 24 April 2024, R.M. Bersama rekannya Ahmed Arif, ia check in ke sebuah kamar di Hotel Moshel, Bandung. Setelah itu, Ahmed keluar sendirian dengan membawa koper berwarna hitam seperti yang ada di Puncak Bekasi. Ahmed melarikan diri ke Palembang, Sumatera Selatan, sebelum ditangkap polisi pada Rabu, 1 Mei 2024.

Di lapangan, Direktur Jenderal Reserse Kriminal Metro Jaya Kombes Veera Satya Putra mengatakan, Ahmed mengaku terluka karena korban memintanya untuk dinikahi.

Motif pembunuhan ini untuk melukai tersangka, kata Weera saat jumpa pers di Polta Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024.

Menurut Weera, Ahmed mengaku bertengkar dengan korban pada 24 April 2024 di Hotel Moshel Bandung usai mereka berhubungan badan. Korban perselisihan tersebut meminta Ahmed menikah dengannya, namun tidak langsung menyatakannya. Ya. Ahmed justru menunjukkan uang kantor senilai Rp43 juta yang diambil korban. “Kalau kamu pinjam uang jaminan ini, kita akan menikah,” Veera menggemakan perkataan korban.

Korban menolak perintah Ahmed untuk meminjam uang perusahaan. Kemudian Ahmed berkata kepada korban, “Kamu mau menikah atau tidak? Dia bertanya. Korban menjawab ingin menikah namun takut menggunakan uang perusahaan.

Ahmed berusaha meyakinkan bahwa RM bertanggung jawab atas segala masalah akibat penggunaan uang. Menurut Veera, Ahmed membenarkan hal tersebut karena dia adalah seorang auditor di perusahaan tempat dia dan korban bekerja. Alih-alih mempercayai korban, pelaku malah mengaku tak mau mengikuti skema tersebut dan memilih menyetorkan uang.

Setelah itu, R.M. pergi untuk membunuh Ahmed. Menurut Veera, Ahmad memukul kepala RM. Dia menyumbat mulut korban dan mencekik korban selama kurang lebih sepuluh menit. Tindakan ini ia gunakan untuk memastikan korban tidak bisa lagi bergerak atau bernapas. Selain itu, tersangka juga mempunyai motif finansial untuk mengambil uang korban, kata Weera.

Pilihan Editor: Suami Siam menganiaya istri, polisi membentuk panitia khusus untuk menyelidiki keadaan pikiran Darsum

Rumah Imam Hario Bradikto, Sekretaris Pemenangan Pilkada PDIP Jabar, terbakar pada Selasa, 11 Juni 2024. Baca selengkapnya

Suhu maksimum di Bekasi mencapai 40 derajat Celcius pada Januari tahun lalu. Sihir panas, kata peneliti BRIN. Baca selengkapnya

Motif tersangka pembunuhan dan pemerkosaan diketahui setelah penyelidikan polisi bersama Apsifor, KPAD, dan DP3A. Baca selengkapnya

BMKG memperkirakan hujan lebat akan terjadi di Jawa Barat pada pekan depan, pada 10-16 Juni 2024. Baca selengkapnya

Bagaimana kronologi kasus video viral seorang ibu yang menganiaya anak kandungnya oleh ibu pengganti? Baca selengkapnya

Suaminya memarahi perempuan tersebut karena memperkosa anak kandungnya, terinspirasi dari skema di Facebook. Baca selengkapnya

Seorang ibu muda di Bekassie ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan anak yang melibatkan anak kandungnya. Baca selengkapnya

KPAI mengatakan, pemilik akun Facebook, Ichi Shakila, mendorong kedua ibu tersebut untuk melakukan perundungan terhadap anaknya dan diduga merupakan bagian dari sebuah organisasi. Baca selengkapnya

Video seorang ibu berkemeja oranye menganiaya anak kandungnya viral di media sosial, seperti seorang ibu menganiaya anaknya di Tangarang Selatan. Baca selengkapnya

Polres Metro Bekasi kembali mengungkap kasus pembunuhan dan pencabulan anak perempuan yang dilakukan dukun di Bekasi. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *