TEMPO.CO, Jakarta – Seorang pria Polandia berusia 39 tahun ditahan selama 12 hari karena menyerang Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen pada Jumat, 7 Juni 2024. Mettte diketahui mengalami cedera ringan di leher akibat penyerangan tersebut. . .
Seperti dilansir kantor Reuters, penyerangan warga Polandia tersebut berupa perkelahian yang terjadi di sebuah pasar di pusat kota Kopenhagen. Saat itu, pria tersebut menghampirinya dan tiba-tiba memukul Mette Frederiksen.
“Terima kasih atas banyak kata-kata penyemangat dan penyemangatnya. Ini sangat menarik. Saya sedih dan terguncang dengan kejadian kemarin, tapi sebaliknya aman. Kali ini aku butuh kedamaian. Baik untuk tubuh dan jiwa. “Saya harus bersama keluarga dan menjadi diri saya sendiri untuk sementara waktu,” kata Frederiksen kepada kantor berita Ritzau, Sabtu, 8 Juni 2024 waktu setempat.
Usai penyerangan, Frederiksen langsung meninggalkan lokasi kejadian dan menerbitkan buku hariannya sehari setelah kejadian.
Gara-gara kejadian tersebut, beberapa pemimpin Uni Eropa mengecam kejadian yang terjadi pada hari Jumat tersebut, karena kejadian tersebut terjadi 3 minggu setelah upaya pembunuhan terhadap Perdana Menteri Slovakia Robert Fico.
“Ini benar-benar tidak dapat diterima dan merupakan serangan terhadap masyarakat kita yang terbuka dan demokratis,” kata Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Stoere kepada NTB tentang serangan terhadap Frederiksen.
Berdasarkan penelusuran polisi Denmark, pelaku penyerangan diketahui sedang dalam pengaruh alkohol dan obat-obatan terlarang, dan berdasarkan pengakuannya, ia sama sekali tidak mengetahui bahwa korban yang diserangnya adalah Perdana Menteri Denmark.
Serangan tersebut belum memiliki indikasi motif politik, kata pengacara pria tersebut di pengadilan di Kopenhagen. Hal ini menyusul pernyataan inspektur polisi Kopenhagen Trine Moller kepada kantor berita Ritzau. “Kami melihat ini sebagai tindakan yang terjadi satu kali dan spontan dan pada titik ini kami tidak menjadikan hipotesis utama penyelidikan kami bahwa ini adalah serangan terencana terhadap Perdana Menteri Mette Frederiksen,” kata Moller.
“Pihak berwenang Denmark telah memberi tahu kami bahwa orang yang ditahan adalah warga negara Polandia yang telah tinggal di Denmark selama beberapa waktu,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Polandia, dikutip radio pemerintah Polandia.
Serangan terhadap Perdana Menteri Denmark ini menambah rekor serangan terhadap politisi Eropa menjelang pemilu Parlemen Eropa besok. Sebulan sebelumnya, 3 politisi Jerman diserang, dan 2 minggu kemudian terjadi upaya pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico.
REUTERS Kiat editor: Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen menderita kejang
Grup C Euro 2024 atau Piala Eropa 2024 akan ditempati oleh Denmark, Inggris, Serbia, dan Slovenia. Tim Tiga Singa difavoritkan lolos. Baca selengkapnya
Serangan terhadap pemimpin Eropa tidak hanya dirasakan oleh perdana menteri Denmark, tetapi juga dalam beberapa bulan terakhir. Berikut ringkasannya. Baca selengkapnya
Perdana Menteri Denmark diserang oleh pria tak dikenal saat berpidato. Dia mengalami cedera leher. Baca selengkapnya
Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen dipukul oleh pria tak dikenal. Pelaku kini telah ditangkap. Baca selengkapnya
Denmark menolak mengikuti langkah tiga negara Uni Eropa yang secara resmi mengakui negara Palestina. Baca selengkapnya
Polisi menembak mati tersangka penikam seorang imam di musala saat ditangkap di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Baca selengkapnya
Korban penusukan, Saidih, Imam Musala Uswatun Hasanah di Kedoya Utara, Kebon Jeruk, meninggal dunia setelah dilarikan ke rumah sakit.
Polisi Malaysia telah menangkap lebih dari 20 orang yang diyakini anggota kelompok teroris Jemaah Islamiyah (JI). Baca selengkapnya
Pasca penyerangan terhadap mahasiswa Katolik asal Unpam, penganiayaan terhadap kelompok agama minoritas kembali terjadi di Grešík pada Rabu malam. Baca selengkapnya
Jaksa meminta pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu menjalani hukuman 40 tahun penjara. Baca selengkapnya