Kurang Bergerak dan Obesitas Tingkatkan Risiko Munculnya Batu Ginjal

TEMPO.CO. JAKARTA – Batu ginjal bisa disebabkan oleh penumpukan urin di ginjal akibat kurang minum. Guru Besar Urologi Universitas Indonesia, Guru Besar Kedokteran; Dr Nur Rasyid Sp.U(K) mengatakan, orang yang jarang atau sedikit berolahraga dan orang yang kelebihan berat badan bisa terkena batu ginjal karena kurang aktivitas.

“Semakin banyak orang yang mengalami kelebihan berat badan, maka orang yang mengalami obesitas akan lebih mudah terserang batu ginjal karena kurang aktif bergerak. Akibatnya, semakin banyak batu yang menumpuk, maka semakin tinggi pula frekuensi pengendapannya,” kata Rasyid, di Gedung Siloam Hospital, Jakarta, 5 Mei. Acara pelatihan Asri tentang pengobatan batu ginjal dengan bedah internal retrograde (RIRS) di Jakarta, Rabu 2024

Orang yang tidak banyak bergerak cenderung buang air kecil kurang dari 2,5 liter per hari tanpa banyak minum karena tidak ikut melakukan aktivitas fisik. Padahal, menggerakkan ginjal kecil bisa menurunkan batu agar tidak menumpuk. Jika ukuran ginjal Anda kurang dari 2 mm, Anda akan diberikan obat untuk melebarkan uretra.

“Beri saja batu berukuran 2 mm untuk melebarkan uretra,” ujarnya. Biasanya, pengobatan prostat selama dua minggu adalah normal. “Biasanya, CT scan sangat berguna jika dilakukan secara akurat,” jelasnya.

Ahli urologi RS Cipto Mangunkusumo mengatakan banyak orang yang tidak mengetahui dirinya mengidap batu ginjal. Sakit punggung bagian bawah yang tidak diketahui penyebabnya Biasanya pasien langsung ke rumah sakit karena penyumbatan batu dan muntah-muntah.

Oleh karena itu, disarankan untuk memeriksakan kesehatan ginjal Anda dengan USG ginjal secara rutin untuk mendeteksi batu ginjal yang lebih serius sejak dini dan menjalani pola hidup sehat.

Makanya segala sesuatu yang kita makan tidak mengandung zat pembentuk batu yang berlebihan. Yang lebih penting adalah minum urin sebanyak 2,5 liter, jelasnya.

Pilihan Editor: Ingatlah bahwa duduk terlalu lama dapat menyebabkan batu ginjal.

Dokter anak harus sangat berhati-hati karena semua anak, berapa pun usianya, berisiko mengalami obesitas. Baca selengkapnya

Di usia 55 tahun, pria kerap mengalami masalah buang air kecil yang bisa berujung pada masalah prostat. Baca selengkapnya

Kolesterol, Batu empedu terjadi ketika garam empedu atau zat lain menyebabkan ketidakseimbangan dalam empedu. Baca selengkapnya

Batu empedu dan batu ginjal adalah dua kondisi berbeda, namun keduanya melibatkan pembentukan kristal atau batu di dalam tubuh. Baca selengkapnya

Para ahli mengatakan hal ini karena banyak orang yang mengikuti atau telah mengikuti mereka selama beberapa waktu. Padahal, nutrisi harus menjadi gaya hidup untuk mencapai tujuan kesehatan Anda. Baca selengkapnya

Pakar nutrisi mengatakan, kadar kolesterol tinggi dalam ASI melindungi terhadap risiko penyakit pada anak. Baca selengkapnya

Berikut beberapa minuman alami yang dipercaya berpotensi menghancurkan batu ginjal. Baca selengkapnya

Ginjal adalah bagian penting dari tubuh. Pencegahan penyakit ginjal sangat penting karena organ tersebut mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Baca selengkapnya

Orang tua harus mewaspadai dampak konsumsi gula berlebihan terhadap kesehatan anak. Penambahan gula berbahaya bagi kesehatan anak. Baca selengkapnya

Obesitas pada anak terjadi ketika berat dan tinggi badan anak tidak seimbang. Kenali faktor risiko dan komplikasinya. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *