Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

TEMPO.CO, Jakarta – Berdasarkan Protokol Kyoto, ada enam gas rumah kaca yang dapat menyebabkan krisis iklim, yaitu karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrogen oksida (N2O), klorin-fluor-karbon (CFC) , hidrofluorokarbon (HFC) dan sulfur heksafluorida (SF6).

Laxmi Dwanti, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengatakan setiap negara bebas memilih untuk mengurangi atau mengelola gas rumah kaca. “Kami punya komitmen terhadap metana, CO2, kemudian N2O, dan nanti HFC akan kami prioritaskan,” ujarnya saat ditemui di kantor KLHK, Jakarta, pada 22 April 2024.

Pilihan pengurangan HFC menjadi prioritas, kata Laxmi, karena Indonesia telah meratifikasi Amandemen Kigali. Sebagai negara penghasil gas rumah kaca yang merusak ozon, Indonesia telah memprioritaskan HFC dalam Kontribusi Bersih Nasional Kedua yang telah disiapkan.

“Kami telah bergabung dalam upaya pengurangan zat perusak ozon. Ini merupakan komitmen kami terhadap upaya pengurangan gas rumah kaca berdasarkan Protokol Montreal,” ujarnya.

Menurut Laxmi, HFC merupakan salah satu gas yang mempunyai potensi sangat tinggi dalam meningkatkan pemanasan global. Ketika HGC diturunkan, jumlah pengurangan CO2 juga signifikan. “Sampai saat ini HFC banyak digunakan pada industri pendingin, salah satunya AC,” ujarnya.

Mengacu pada Amandemen Kigali, Laxmi mengatakan pengurangan HFC telah menjadi tujuan global. Selama ini penggunaan HFC di Indonesia berasal dari produk impor, ujarnya. “Jadi pelarangan dan pembatasan HFC relatif mudah, kita hanya perlu membatasi impor HFC. Aturan pelarangan dan pembatasan itu sudah diterapkan melalui Peraturan Menteri Perdagangan,” ujarnya.

Menurut Laxmi, mulai 1 Januari 2024, Indonesia menargetkan penurunan HFC. Langkah ini dilakukan selangkah demi selangkah. Ia mengatakan, dipilihnya HFC sebagai prioritas karena Indonesia sudah memiliki regulasi dan roadmap. Pemerintah juga menghubungi asosiasi pengguna dan pemasok HFC untuk menjelaskan komitmen pengurangan yang akan dilakukan. “Jadi bukan berarti gas lain tidak penting, tapi di HFC kami punya roadmap dan kami bergerak menuju sektor yang lebih kuat yang menjadi prioritas di NDC kedua,” ujarnya.

Pilihan Editor: Publikasi di Jurnal Scopus Tidak Wajib, Berapa Banyak Jurnal Akademik yang Harus Dimiliki Profesor untuk SKS?

Seekor orangutan di Suaq Belimbing, Aceh Selatan, menarik perhatian peneliti karena mampu mengobati luka di wajahnya dengan daun akar kuning.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui dinas lingkungan hidup kembali melakukan kegiatan penghematan energi dan penurunan emisi karbon dengan mematikan lampu di banyak tempat dan bangunan di wilayah Jakarta. Baca selengkapnya

Saat ini tindak pidana perdagangan satwa dilindungi banyak dilakukan melalui media online. Baca selengkapnya

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah memasukkan sektor kelautan dalam dokumen NDC kedua Indonesia. Potensi mangrove dan rumput laut ditonjolkan. Baca selengkapnya

Tahun ini diharapkan dapat disahkan RUU “Tentang Perlindungan Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya” atau RUU KSDAHE. Baca selengkapnya

Bulan Maret 2024 terus mencatat rekor iklim suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan Maret sebelumnya. Baca selengkapnya

Penemuan badak jawa baru menambah populasi satwa dilindungi ini di Taman Nasional Ujung Kulon. Berbagai ancaman masih mengintai. Baca selengkapnya

Dalam tiga hari terakhir, 11 stasiun pemantau kualitas udara di wilayah Jakarta dan sekitarnya mencatat adanya perbaikan ISPU akibat libur Idul Fitri. Baca selengkapnya

Sampah di Depok diperkirakan meningkat hingga 180 ton menjelang Idul Fitri dibandingkan hari biasa. Keluar dari pasar yang tumpah. Baca selengkapnya

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menghitung sebanyak 58 juta kilogram sampah bisa dikeluarkan dari pergerakan 193,6 juta orang menjelang Idul Fitri 2024. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *