Lawan Pasukan TNI Polri di Papua, TPNPB Mengaku Berbaur dengan Masyarakat adalah Strategi Perang

TEMPO.CO, Jakarta – Juru Bicara Organisasi Papua Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB OPM Sebby Sambom mengatakan mereka menggunakan taktik perang gerilya terhadap TNI dan Polri di Papua.

Sebbi mengatakan membaur dengan masyarakat merupakan strategi perang gerilya. Ia mengatakan, TPNPB meminta masyarakat meninggalkan wilayah yang menjadi zona perang.

Dia merinci delapan wilayah Tempo antara lain Intan Jaya, Punchak Jaya, Punchak Papua, Nduga, Pegunungan Bintang, Yahukimo, Maibrat, dan kini Paniai. “Ini zona konflik bersenjata,” ujarnya saat dihubungi Tempo, Kamis, 9 Mei 2024.

Pembahasan Tempo dengan Juru Bicara TPNPB itu menanggapi tanggapan Polda Papua. Polisi di provinsi Papua mengatakan kelompok bersenjata sering membunuh warga sipil. Misalnya saja pengendara sepeda motor dan kuli bangunan. Setelah itu mereka mengatakan bahwa yang dibunuh adalah petugas intelijen.

Selain itu, ia juga menyerang Polsek Khomeyo di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua, dan menembak Alexander Parapak. Penyerangan Kodim 1705-05/Homeyo dan pembakaran SDN Inpres Pogapa. Serangan itu terjadi antara 30 April dan 1 Mei 2024.

Kombes Ignatius Benny Adi, Humas Polda Papua, mengatakan aparat keamanan kesulitan menghentikan serangan TPNPB-OPM dalam penyerangan tersebut. Menurut Ignatius, penyerangan dilakukan oleh KKB dan masuk ke wilayah Khomeyo. Jadi KKB seolah berintegrasi dengan masyarakat. “Kalau dicampur, itu sangat sulit,” katanya.

Benny mengatakan, karena berbaur dengan warga sipil, polisi kesulitan membedakan antara warga desa dan anggota geng kriminal bersenjata.

Dengan berintegrasinya mereka ke dalam masyarakat, maka aparat akan kesulitan merespons serangan yang ditujukan kepada KKB. “Nanti kita bakar, ada korbannya, katanya warga desa. Ujung-ujungnya mereka menyalahkan (penyerangan) TNI-Polri atas kerugian masyarakat,” ujarnya.

Sebby Sambom mengatakan perjuangan pembebasan tanah Papua adalah untuk mengusir penduduk ilegal Indonesia dari Papua. Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan: “Oleh karena itu, masyarakat Papua, seluruh rakyat (Papua) di Indonesia mendukung Papua merdeka. Para pejabat juga mendukung Papua merdeka.”

Pilihan Redaksi: Polda Papua Minta KKB Jauhi Masyarakat, Siapkan Lokasi Penembakan

Pasukan TNI-Polri melakukan operasi penegakan hukum terhadap TPNPB-OPM yang menyerang di Distrik Bibida Panai pada 14 Juni 2024.

Operasi penegakan hukum Pania telah berakhir, Pj Gubernur Papua Tengah meminta seluruh elemen menjaga keamanan dan ketertiban. Lagi

Setahun lebih pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens disandera TPNPB-OPM dan lokasinya berpindah-pindah. Lagi

Komisi Anti-Rasisme Dewan Eropa meminta negara-negara Eropa untuk memperlakukan pencari perang secara setara dan tidak memberikan perlakuan istimewa kepada warga Ukraina. Lagi

Ketua Satgas Humas Kartens 2024 AKBP Bayu Suseno mengatakan, saat timnya meninggalkan Panaiay, warga yang mengungsi dalam keadaan selamat. Lagi

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro mengatakan, pengungsian ratusan warga dari Kabupaten Bibida menyulitkan penerapan dan perlindungan HAM di Papua. Lagi

Warga Distrik Bibida, Panai, Papua Tengah mengungsi pasca penyerangan TPNPB-OPM.

Timeline Danis Murib, mantan anggota TNI yang beralih menjadi OPM, dibunuh pasukan gabungan

Pasukan gabungan menembak mati dua anggota TPNPB-OPM, salah satunya pembelot TNI Danis Murib. Lagi

Anggota OPM TPNPB Undius Kogoya tewas dalam penembakan di Pania. Lagi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *