Lebaran Ketupat, Tradisi Muslim di Jawa Sepekan Setelah Idul Fitri

TEMPO.CO, Jakarta – Umat Islam di Jawa punya tradisi unik usai merayakan Idul Fitri. Mereka akan merayakan Idul Fitri kedua yang disebut Idul Ketupat.

Idul Ketupat merupakan hari raya yang dilaksanakan setelah puasa sunnah Syawal, khususnya pada tanggal 8 Syawal. Puasa sunnah Syawal sendiri dilaksanakan selama enam hari, yaitu dari tanggal 2 Syawal hingga tanggal 7 Syawal.

Memulai tradisi Ketupat Idul Fitri

Idul Ketupat merupakan tradisi di bulan Syawal yang dilaksanakan di banyak tempat di Pulau Jawa. Idul Fitri kali ini tidak berdasarkan sejarah Islam karena tidak tertulis dalam Al-Qur’an dan juga tidak dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW.

Banyak masyarakat Jawa yang percaya bahwa tradisi ini dibawa oleh Sunan Kalijaga yang merupakan salah satu tokoh Walisongo. Tradisi ini ia bawa sebagai tradisi perayaan.

Inspirasi menyebarkan dakwah dengan ketupat datang dari Sunan Kalijaga yang senang masyarakat pesisir menyajikan makanannya.

Masyarakat pesisir biasa membungkus makanannya dengan menggunakan daun kelapa muda. Kelapa sendiri sudah menjadi identitas masyarakat pesisir.

Menurut budayawan Zastrow Al-Ngatawi, pada masa Walisongo tradisi ketupat lebaran disebut juga dengan tradisi kupatan. Tujuan Idul Ketupat atau Kupatan adalah untuk mengenalkan ajaran Islam terkait rasa syukur.

Syukur dalam Islam yang ingin diajarkan Sunan Kalijaga adalah manusia bisa bersyukur kepada Allah SWT dengan cara bersedekah dan saling memberi di hari raya Idul Fitri.

Menurut Wakil Ketua Pengadilan Agama Penajam, Achmad Fauzi dalam tulisannya di kanal Pengadilan Agama Penajam, ada filosofi festival di Indonesia yang identik dengan ketupat atau nasi yang dibungkus dengan daun kelapa muda.

Ketupat sendiri dianggap sebagai penebus dosa. Daun kelapa yang dianyam menjadi ketupat merupakan representasi dosa manusia yang rumit dan melimpah. Pengampunan dosa terjadi pada saat Idul Fitri yang dilambangkan dengan ketupat.

“Ketika seseorang saling memaafkan dari segala dendam dan dengki, ketika taubat benar-benar telah diteguhkan di dalam hati, maka hati akan kembali pada kesucian dan fitrahnya seperti tergambar dalam warna putih belah ketupat ketika terbelah dua,” tuturnya. Ahmad. Dikutip dari Penajam.go.id.

Filosofi Jawa lainnya mengatakan, Ketupat atau Kupat merupakan singkatan dari Ngga Lepat yang berarti memohon ampun dan Laku Patat yang berarti empat perbuatan.

Mengakui kesalahan dalam tradisi Jawa disebut juga sungkeman. Tradisi ini dilakukan pada hari raya Idul Fitri untuk memohon ampunan dan keikhlasan. Selain itu, Sungkeman juga menjadi simbol penghormatan terhadap orang tua.

Kemudian empat atau empat amalan yang dimaksud adalah lebaran yang berarti berakhirnya puasa, luberan yang berarti banyak atau banyak dan zakat (zakat) harus dikeluarkan, leburan artinya kita lelah atau menghapuskan dosa-dosa kita dengan saling memaafkan dan laburan yang berasal dari kata benda labur atau kapur tulis dengan fungsi mengapur tembok. Dengan cara ini, kerja melambangkan menjaga kesucian lahir dan batin.

ADINDA ALYA IZDIHAR | RISMA DAMAYANTI | HADIAH PUTRI

Pilihan Redaksi: 4 Keputat Lebaran, Ini Keunikannya Masing-Masing

Seorang pegawai Kementerian Perhubungan diduga melakukan penodaan agama karena menginjak Alquran sambil bersumpah tak ada hubungannya.

BI memperkirakan kinerja penjualan eceran pada April 2024 akan terus meningkat seiring dengan libur Idul Fitri. Baca selengkapnya

Survei Konsumen Bank Indonesia bulan April 2024 menunjukkan kepercayaan konsumen terhadap situasi perekonomian semakin meningkat. Baca selengkapnya

Upacara adat Merti di Desa Mbah Bregas Sleman hanya dilaksanakan setahun sekali, tepatnya pada hari Jumat Kliwon pada bulan Mei. Baca selengkapnya

Perayaan bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut. Baca selengkapnya

Kabupaten dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu sebesar 0,02 persen. Baca selengkapnya

Beberapa pengecer telah membatasi penjualan gula pasir karena kenaikan harga gula. Baca selengkapnya

Sektor manufaktur menunjukkan tren kinerja yang ekspansif seiring dengan Ramadan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi tetap terkendali. Baca selengkapnya

Sejarah kota Semarang dimulai pada abad ke 8 M, bagian dari kerajaan Mataram kuno bernama Pragota, sekarang Bergota sebagai pelabuhan. Baca selengkapnya

Badan Pusat Statistik menyebutkan inflasi pada Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen year-on-year. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *