Lifting Minyak Terus Turun, Ini Target Pemerintah Tahun 2025

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyerahkan dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Prinsip Kebijakan Fiskal kepada DPR pada Senin 20 Mei 2024. Dalam KEM PPKF disebutkan minyak diperkirakan akan turun.

Dalam literatur tercatat produksi minyak akan terus menurun akibat menurunnya produktivitas sumur-sumur lama dan kegagalan operasi pencarian sumur minyak baru. Dengan berbagai langkah yang dilakukan pemerintah, diperkirakan produksi minyak pada tahun 2025 sebesar 580 – 601 ribu barel per hari. Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan resolusi APBN 2024 sebesar 635 RBPH.

Fahmy Radhi, analis ekonomi energi Universitas Gadjah Mada, mengatakan penurunan produktivitas ditambah dengan terbatasnya kapasitas pengilangan adalah hal yang membuat Indonesia tetap pada jalurnya sebagai pemasok minyak. “Kami terjebak karena impor minyak dan bahan bakar,” katanya.

Menurut Fahmy, gugatan tersebut mengurangi kepercayaan sehingga Pertamina harus menjamin kelangsungan pasokan. Pertamina harus menerapkan manajemen keekonomian, misalnya perencanaan kebutuhan bulanan, memastikan harga dan biaya impor.

Fahmy yakin permintaan bahan bakar akan terus meningkat dan perubahan tersebut belum menyelesaikan masalah keandalan. Penggunaan kendaraan listrik juga sulit dilakukan jika sistemnya tidak dikembangkan dengan baik.

Corporate Vice President PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menegaskan, Pertamina akan terus menjaga pasokan minyak untuk kebutuhan dalam negeri dengan upaya meningkatkan produksi. “Kami tetap bekerja di rumah, makan di rumah,” ujarnya saat dihubungi pada 22 Mei 2024.

Di tengah situasi geopolitik yang dinamis di Timur Tengah, dia mengatakan Pertamina mengambil langkah untuk mengubah rute pelayaran. Hal ini dinilai dalam konteks meningkatnya konflik Iran-Israel pada bulan lalu. Tujuannya agar aliran pasokan tidak terganggu. Saat ini, kata dia, pasokan minyak berasal dari Arab Saudi, Nigeria, dan beberapa negara Afrika.

Namun Kementerian ESDM memutuskan rata-rata harga ICP akan mengalami kenaikan pada April 2024 dibandingkan Maret. Harga meningkat sebesar $3,83 per barel (bbl) dari $83,78 per barel menjadi $87,61 per barel.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan harga minyak mentah di pasar dunia adalah: “Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah telah memicu kekhawatiran pasar akan semakin menipisnya cadangan minyak, padahal terdapat hambatan dalam jalur distribusi minyak di seluruh dunia. Selat Hormuz,” kata sumber tersebut. Perusahaan Perdagangan Rempah-rempah, kami membaca dari website Kementerian.

Harga minyak mentah di Indonesia atau Indonesian Crude Oil Price (ICP) diperkirakan sedikit mengalami perubahan akibat situasi geopolitik di Timur Tengah dan kondisi perekonomian global. Pada tahun 2025 ICP diperkirakan mencapai batas 75 – 85 dolar per barel atau Rp 1,2 – 1,3 juta per barel.

Disinggung soal Tapera, Sri Mulyani menjelaskan kepada anggota DPD RI, sepanjang 2015 hingga 2024 pemerintah mengeluarkan total Rp 228,9 triliun dari APBN

Sri Mulyani menjelaskan, ada beberapa daerah yang angka kemiskinannya lebih tinggi dari rata-rata kemiskinan nasional. untuk mengetahui lebih lanjut

DPP Apindo DKI Jakarta mengaku sudah menolak Tapera sejak 2016. Ia diajak bernegosiasi dengan beberapa perusahaan. untuk mengetahui lebih lanjut

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, anggaran sebesar Rp9 triliun telah disiapkan untuk melanjutkan bantuan pangan sebanyak 10 kilogram (kg) beras. untuk mengetahui lebih lanjut

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pelaksanaan Rencana Penghematan Konstruksi Umum (Tapera) bisa tertunda jika ada permintaan dari DPR. untuk mengetahui lebih lanjut

Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan defisit APBN 2025 sebesar 2,45-2,82%, sedangkan Presiden Bappenas Suharso Monoarfa memperkirakan defisit 1,5-1,8%.

Berita Jumat 6 Juni 2024 yang paling banyak diikuti, dimulai dari 6,6 pengumuman berbeda, salah satunya Holland Bakery. untuk mengetahui lebih lanjut

Komisi XI DPR RI sepakat target perekonomian Indonesia dalam APBN 2025 berkisar antara 5,1 hingga 5,5%. untuk mengetahui lebih lanjut

Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan alasan utang negara pada 2025 mencapai Rp 800,33 triliun. untuk mengetahui lebih lanjut

Ketua Panitia Tapera BP Basuki Hadimuljono mengatakan pelaksanaan proyek Tapera bisa saja tertunda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *