LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

TEMPO.CO, Jakarta – Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Sosial Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2024 secara tahunan sebesar 5,15 persen – selama periode tersebut. tahun (YY).

“Kami memperkirakan PDB (produk domestik bruto) tumbuh 5,15 persen year-on-year pada kuartal pertama tahun 2024, dengan perkiraan kisaran 5,12 persen hingga 5,17 persen,” laporan LPEM FEB UI bertajuk “Indonesia Economic Outlook” pada Jumat. , 3 Mei 2024.

LPEM juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahunan bisa mencapai 5,1. Dengan rentang proyeksi 5 hingga 5,1 persen.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat menjadi 5,04 persen secara tahunan pada triwulan IV tahun 2023. Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi melambat menjadi 4,94 persen secara tahunan pada triwulan III tahun 2023. Peningkatan pertumbuhan ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan pada tahun 2023 mencapai 5,05 persen secara tahunan, atau sedikit di atas ambang batas 5 persen.

Namun LPEM FEB UI memperkirakan ada tanda-tanda mengkhawatirkan dari tiga sektor terbesar tersebut. Sektor pertanian, manufaktur, dan perdagangan yang menyumbang lebih dari 40 persen perekonomian sebenarnya menunjukkan tanda-tanda perlambatan pada kuartal IV tahun 2023.

“Sektor-sektor kecil seperti transportasi, pertambangan, dan ketenagalistrikan tumbuh pesat, mengimbangi penurunan yang terjadi di sektor-sektor inti.”

Kemudian, faktor eksternal seperti ketegangan geopolitik, perlambatan ekonomi Tiongkok, dan dampak El Niño terhadap produktivitas pertanian juga berperan dalam tantangan perekonomian Indonesia. Selain itu, permasalahan dalam negeri seperti menurunnya produktivitas struktural di bidang pertanian, melemahnya daya beli sektor perdagangan besar dan eceran, serta masih lesunya sektor manufaktur juga turut menimbulkan kekhawatiran.

“Meskipun terdapat tantangan-tantangan ini, pemulihan ini menunjukkan ketahanan namun juga menyoroti perlunya Indonesia untuk mempercepat transformasi struktural dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.”

Pada awal tahun 2024, kondisi eksternal yang mempengaruhi perekonomian Indonesia menunjukkan kombinasi tren positif dan tantangan yang muncul. Meski pada kuartal I investasi tercatat berkelanjutan dengan total nilai Rp401,5 triliun atau meningkat 22,1% year-on-year, namun sebaliknya surplus perdagangan justru menurun menjadi US$7,34 miliar.

Artinya, terdapat penurunan sebesar 39,4% dibandingkan tahun lalu, terutama karena ekspor turun secara signifikan dibandingkan impor. Perlambatan ekspor dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti perlambatan ekonomi Tiongkok dan rendahnya harga komoditas.

Sementara arus modal keluar dari pasar obligasi Indonesia tercatat sebesar US$1,89 miliar pada kuartal I-2024.

“Mungkin karena perubahan ekspektasi terhadap kebijakan suku bunga Federal Reserve AS dan ketidakpastian geopolitik global.”

Menurut LPEM FEB UI, capital outflow ini bertepatan dengan melemahnya nilai tukar rupiah yang melemah 2,96 persen year-to-date pada akhir Maret 2024. Hal ini mengindikasikan masih adanya tekanan terhadap stabilitas eksternal Indonesia.

Sementara itu, cadangan devisa telah menurun hampir US$6 miliar sejak Desember 2023, yang menggarisbawahi tantangan terhadap stabilitas mata uang. Berdasarkan user interface LPEM FEB, Indonesia akan menghadapi tantangan dalam mengelola risiko volatilitas pasar global di masa depan. LPEM menekankan perlunya pengelolaan kebijakan ekonomi dan moneter secara hati-hati untuk mengatasi tekanan eksternal tersebut.

Namun kondisi perekonomian dalam negeri pada tiga bulan pertama tahun 2024 penuh dengan peristiwa. Penyelenggaraan Pemilu atau Pemilu dibarengi dengan beberapa periode libur panjang yang berpotensi mendongkrak konsumsi secara keseluruhan.

Liburan musiman seperti Ramadhan kemudian dapat merangsang pertumbuhan ekonomi lebih lanjut. Di sisi lain, penanaman modal yang jauh di atas target mencerminkan tingkat kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia saat ini.

Pilihan Redaksi: Kemenpan RB Tolak Tunda CASN 2024, Jamin Tak Ada Pengendara

Prabowo mengatakan Indonesia bisa dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi 8% dalam 2-3 tahun ke depan. Baca selengkapnya

Prabowo menyebut hanya butuh waktu 3-4 tahun untuk mewujudkan Indonesia sejahtera. Ini Janji Prabowo-Gibran Saat Kampanye Pilpres 2024 Selengkapnya

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5% pada tahun ini dapat tercapai. Baca selengkapnya

Pertumbuhan ekonomi yang positif perlu dikelola secara bijak akibat ketidakpastian global. Baca selengkapnya

LPEM FEB UI menjelaskan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan masih cenderung stagnan. Baca selengkapnya

BPS menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan sebesar 5,11 persen tahun ke tahun atau year-on-year (y-o-y) pada kuartal I tahun 2024. Baca selengkapnya

Presiden Jokowi mengatakan, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11% pada kuartal I tahun ini patut disyukuri. Baca selengkapnya

Mantan menteri keamanan Panama memenangkan pemilihan presiden setelah menggusur mantan presiden Ricardo Martinelli dalam pemungutan suara. Baca selengkapnya

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bapenas Suharso Monoarfa memuji pemerintahan Presiden Jokowi yang mampu menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap stabil di kisaran 5%. Baca selengkapnya

Joe Biden mengatakan bahwa xenofobia di Tiongkok, Jepang, dan India menghambat pertumbuhan di negara masing-masing, sementara imigrasi berdampak baik bagi perekonomian. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *