Luapkan Amarah dengan Menulis Lalu Membuangnya

TEMPO.CO, Jakarta – Ada berbagai cara yang dilakukan orang untuk mengungkapkan kemarahannya. Ada yang mengatakannya dengan berteriak, dan ada pula yang melakukannya dengan menghina orang lain. Namun, sebuah penelitian yang dilakukan di Jepang menemukan bahwa menuliskan pikiran negatif saat sedang marah atau marah dan segera membuangnya dapat membantu Anda merasa lebih cepat tenang. Penelitian tersebut melibatkan 50 partisipan yang sengaja membuat marah para relawan dengan meminta mereka menuliskan perasaan negatif mereka terhadap isu-isu sosial. Setelah itu, mereka disuruh membuang apa yang mereka tulis ke tempat sampah.

Hal itu sepertinya menenangkannya saat amarahnya dengan cepat turun ke netral pada skala satu sampai enam. “Kami berharap metode kami dapat menghilangkan amarah tersebut. Namun, kami terkejut bahwa amarah tersebut hampir sepenuhnya hilang,” kata pemimpin studi di Universitas Nagoya, Nobuyuki Kawai, kepada Channel News Asia pada hari Jumat mencatat dengan kata-kata negatif, mereka akan terus marah.

Ia hanya yakin metode ini bisa membantu orang-orang yang berada dalam situasi stres di tempat kerja. Hal ini terinspirasi dari tradisi Jepang Hakidashisara, di mana orang memecahkan cakram kecil yang mewakili hal-hal yang membuat mereka marah. Hakidashisara juga diadakan di festival tahunan menurut tradisi ini. “Teknik ini bisa digunakan saat ini dengan menuliskan sumber kemarahannya, seperti mengambil selembar kertas dan membuangnya,” ujarnya.

Pilihan Editor: Menjaga Kesehatan Mental Anda Melalui Jurnal

Berikut daftar lengkap gaji polisi saat ini yang mengalami kenaikan sejak Januari 2024. Baca selengkapnya

Kehilangan orang yang dicintai seringkali dibarengi dengan berbagai emosi. Inilah saatnya mengatasi rasa kehilangan

Teknik diversi dapat digunakan untuk mengelola emosi agar tidak merugikan diri sendiri atau orang lain. Baca selengkapnya

Dampak utama kemarahan adalah efeknya mengencerkan darah, yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Baca selengkapnya

Di bawah ini Anda bisa simak pembahasan dan penjelasan para ulama tentang apakah kemarahan dan kata-kata kasar dapat membatalkan puasa Ramadhan. Baca selengkapnya

Marah karena hal sepele memang wajar, namun jika Anda mudah dan sering marah, pasti ada yang salah dengan diri Anda. Baca selengkapnya

Emosi apa pun, bahkan kebahagiaan, yang biasanya dipandang positif, bisa jadi sulit dikendalikan. Baca selengkapnya

Tidak hanya menjelaskan emosi kita, hal ini menunjukkan bahwa kemarahan juga memiliki manfaat psikologis. Apa itu? Baca selengkapnya

Terkait terbunuhnya empat anak di Jagakarsa, psikolog mengimbau warga sekitar yang merasakan gejala penyakit jiwa segera berobat.

Risiko terbesar memberikan madu pada bayi di bawah 12 bulan terlalu cepat adalah botulisme. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *