Mahasiswa Farmasi Unair Raih Juara Pertama Kompetisi Internasional Se-Asia Pasifik

TEMPO.CO, Jakarta – Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) sukses menjuarai kompetisi internasional. Kompetisi yang dipandu oleh Gerry Yahya Suryanto, Kirana Sekar Laras, Tania Permata Putri dan Alika Sabrina Mahalaksmi ini merupakan ajang Industrial Skills (ISE) yang diselenggarakan oleh International Medical Students Federation (IPSF). Pada hari Sabtu, 4 Mei 2024, keempat siswa tersebut diumumkan sebagai juara pertama kompetisi tersebut.

“Cabang kompetisi ini menguji pemahaman mahasiswa farmasi tentang peran dan tanggung jawab apoteker dalam industri farmasi. “Peserta diberikan kasus untuk dianalisis, kemudian diminta memberikan solusi inovatif,” kata Kirana, perwakilan tim. Dalam ajang tersebut, Kirana dan timnya bersaing dengan lebih dari 30 tim dari negara-negara kawasan Asia Pasifik melalui keterangan tertulis pada Selasa, 7 Mei 2024.

Pertahankan pesaing asing

Dalam kompetisi ini, setiap kontestan diberikan kasus yang sama untuk dipecahkan. Tahun ini, kasus yang ada adalah tren penggunaan GLP-1 RA untuk pengobatan pengendalian berat badan. Setiap kelompok diminta memberikan solusi bagaimana pasar obat bekerja.

“Kami telah menyiapkan proposal untuk mengusulkan GLP-1 RA sebagai pengobatan yang digunakan untuk manajemen berat badan. Kirana mengatakan, “Fokus kami adalah pengobatan kelebihan berat badan di Indonesia, tapi sayangnya bukan GLP -1. Semua RA tidak disetujui oleh BPOM.

Menurut Kirana, dari total 39 proposal, timnya berhasil lolos ke lima besar dan lolos ke tahap presentasi online.

Pengalaman kompetitif di tingkat internasional

Bersaing di tingkat internasional dan mengatasi permasalahan yang sama memberikan banyak wawasan baru bagi Kirana dan tim. Pasalnya, subjek kompetisi ini kebanyakan membahas tentang pasar farmasi di berbagai negara yang tentunya memiliki regulasi berbeda-beda. “Metode pemasarannya terbatas karena regulasi mengharuskan kami menemukan pendekatan pemasaran yang strategis terhadap produk yang kami usulkan,” kata Kirana.

Melalui kompetisi yang mereka lalui, Kirana dan tim mendapatkan banyak pengalaman dan wawasan baru khususnya terkait apotek. “Persaingan global dengan mahasiswa farmasi di Asia-Pasifik membuka cara pandang baru bagi kita, khususnya mengenai kompleksitas obat baru di suatu negara,” kata Kirana.

Pilihan Penulis: UKT Kurikulum Kedokteran sangat mahal: Di bawah ini adalah nomor UKT umum di 5 cabang.

Nadiem mengatakan prinsip dasar UKT harus mengedepankan keadilan dan lingkungan hidup. Menurutnya, keadilan diajarkan di kelas UKT. Baca selengkapnya

Universitas Airlangga Surabaya tidak menaikkan biaya UKT mahasiswa tahun ini. Faktanya, UKT banyak kurikulum justru turun. Baca selengkapnya

Dengan hadirnya badan advokasi di setiap fakultas maka permasalahan UKT dapat dibantu dengan konsultasi langsung dengan dekan dan wakil dekan lainnya. Baca selengkapnya

Mahfud MD telah ditunjuk untuk meresmikan Madura Yogyakarta Residence yang baru direnovasi pada Senin 20 Mei 2024. Baca selengkapnya

Dewan Pengawas Universitas Negeri Indonesia (MRPTNI) telah membentuk kelompok mahasiswa pertanian sebagai pemimpin masa depan bangsa yang harus fokus pada bidang pertanian. Baca selengkapnya

BEM UB mengkritisi respon rektor dan mengatakan bantuan keuangan dan program keringanan merupakan solusi terhadap booming UKT. Baca selengkapnya

Invoice promosi disarankan untuk mendukung ekosistem digital dan tidak menghalangi penyebaran informasi. Baca selengkapnya

Mahasiswa Undip Semarang mengaku sempat berdiskusi dan mengkritisi pihak kampus terkait persoalan Biaya Kuliah Tunggal (UTF). Baca selengkapnya

Angga menyayangkan fenomena tersebut bisa terjadi di kalangan penerima beasiswa. Baca selengkapnya

Eka Rosmalasari, Koordinator Hubungan Masyarakat (BPOM), berbicara tentang penarikan vaksin AstraZeneca secara global. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *