TEMPO.CO, Jakarta – Kekerasan di dunia pendidikan merupakan kejadian yang berulang. Telah terjadi beberapa kejadian kematian akibat kekerasan di beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Terbaru, pada Jumat, 3 Mei 2024, seorang mahasiswa Institut Ilmu Kelautan (STIP) Jakarta meninggal dunia setelah diserang dosen pembimbingnya. Lalu mengapa budaya kekerasan ini terus terulang?
Menurut kutipan dari “journal.undiknas.ac.id”, kekerasan langsung sering dilakukan oleh senior terhadap juniornya di sekolah dan universitas. Senior dan junior di sekolah dan universitas adalah generasi muda yang berusia antara 12 dan 21 tahun.
Dalam konteks kekerasan ekstrem, generasi muda dianggap kuat jika mampu menampilkan dan menggunakan kekuatan fisiknya. Selain itu, perilaku kekerasan atau perundungan mendorong remaja merasa mampu mengendalikan situasi. Sehingga tidak jarang para senior melakukan kekerasan fisik terhadap juniornya.
Hal ini terjadi karena senior percaya bahwa dirinya mempunyai kekuasaan dan lebih unggul serta lebih diutamakan daripada junior. Selain itu, para senior juga kerap melakukan kekerasan dengan tujuan untuk melatih dan meningkatkan moral siswa baru. Memang kekerasan yang sering terjadi dalam situasi senioritas seringkali tidak mendidik generasi muda yang menerimanya.
Maisandra Helena Lohy dan Farid Pribadi merujuk pada artikel jurnal berjudul “Kekerasan Senior di Lingkungan Kampus” yang menyebutkan bahwa perilaku kekerasan pada lansia disebabkan oleh kurangnya kontrol sosial dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Ketiga bentuk lingkungan pendidikan ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku generasi muda. Karena lingkungan ini merupakan lingkungan remaja.
Dalam kasus lain, kekerasan di lingkungan pendidikan juga bisa mempunyai motif lain, seperti mahasiswa yang menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh Altafasalya Ardanika Basya, mahasiswa senior UI (Universitas Indonesia). Alasan pembunuhan tersebut karena pelaku ingin menguasai harta benda korban
Menurut Hornby, kekerasan atau pelecehan adalah tindakan mengintimidasi atau merugikan pihak lain yang dilakukan oleh seseorang yang mempunyai kekuasaan atau kekuatan. Oleh karena itu, untuk memutus sel-sel kekerasan di lingkungan akademik, kontrol sosial sangat penting dalam mengendalikan perilaku remaja.
Pilihan Redaksi: 5 Fakta Meninggalnya Mahasiswa STIP Jakarta yang Dianiaya Seniornya
KontraS menyatakan jumlah tindak kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian mungkin lebih tinggi dibandingkan laporan mereka. Baca selengkapnya
Kampus Politeknik AI di Sleman, Yogyakarta rencananya akan mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2025 dengan tiga program akademik. Baca selengkapnya
KPAI bertemu dengan keluarga Afif Maulana, bocah lelaki yang diduga dianiaya polisi di Padang, Sumatera Barat. Baca selengkapnya
Amerika Serikat telah mengirimkan puluhan ribu amunisi berat ke Israel, termasuk lebih dari 10.000 bom berbobot hampir satu ton untuk digunakan di Jalur Gaza. Baca selengkapnya
Fulbright adalah beasiswa bergengsi untuk pendidikan lebih lanjut dan penelitian di Amerika Serikat. Baca selengkapnya
Melalui Festival Indonesia, KBRI Seoul berharap masyarakat Korea Selatan dapat lebih mengenal Indonesia dan menjalin persahabatan. Baca selengkapnya
Apa saja tips untuk masuk ke kampus terbaik di dunia? Baca selengkapnya
Australia dan BRIN meluncurkan dukungan pendanaan penelitian baru. Universitas, organisasi penelitian dan LSM dapat mendaftar. Baca selengkapnya
Donald Trump mengatakan mahasiswa asing yang meninggalkan perguruan tinggi AS harus mendapatkan kartu hijau untuk tinggal di negara tersebut. Baca selengkapnya
UBM selalu menunjukkan komitmennya untuk menjadi perguruan tinggi swasta kelas dunia yang menghasilkan lulusan terbaik yang bertalenta dan berdaya saing di era global ini. Baca selengkapnya