Malas Bicara dengan Orang Asing, Pakar Ungkap Alasan di Baliknya

TEMPO.CO, Jakarta – Anda senang ngobrol dan berinteraksi dengan keluarga, teman, kolega, dan kolega. Namun salah satu jenis hubungan yang sangat bermakna namun sering diabaikan adalah berhubungan dengan orang asing.

Kebanyakan orang terlalu malas untuk berteman dan berbicara dengan orang asing. Apalagi di dunia yang tidak bisa dipercaya ini, kita sering kali curiga terhadap orang asing yang berusaha bersikap ramah dengan menawarkan diri untuk berbicara. Namun berbicara dengan orang asing tidak selalu buruk, asalkan Anda berhati-hati.

Sosiolog telah mempelajari kecenderungan untuk mengelilingi diri kita dengan orang-orang yang kita kenal atau yang memiliki kesamaan dengan kita, seperti usia, etnis, pandangan politik, dan kategori demografis lainnya. Berbicara dengan orang asing memberi kita kesempatan untuk berinteraksi dengan orang yang berbeda, kata David Narang, psikolog klinis di Los Angeles Barat.

“Kita hidup di era media sosial yang semakin meningkat, di mana artikel yang kita lihat dan tautan baru disesuaikan dengan apa yang ingin kita dengar, sehingga pengalaman yang berbeda sering kali dianggap sebagai ancaman. “Berkomunikasi dengan orang yang tidak dikenal adalah tentang keberagaman,” yang dapat mengingatkan kita bahwa melepaskan diri dari kesenjangan terkadang menyenangkan dan bahkan menyegarkan, katanya kepada HuffPost.

Berpikir negatif. Ini biasanya menjadi masalah karena kita tidak bisa memprediksi orang lain. Misalnya, kita ragu untuk berbicara dengan teman-teman kita karena kita tidak ingin dianggap terlalu normal atau takut ditolak. Kita mungkin juga berpikir bahwa kita perlu waspada terhadap orang yang tidak dikenal atau bahkan berbahaya.

“Orang-orang menganggap berbicara dengan orang asing itu tidak menyenangkan. Mereka mengira orang lain tidak terlalu tertarik dengan interaksi sosial, padahal sebenarnya tidak,” kata peneliti Hannah Collins dari Harvard Business School.

Keyakinan buruk yang terkait dengan hubungan tersebut dapat menyebabkan orang enggan berinteraksi dengan orang lain, terutama orang asing, karena seringkali hubungan seperti itu tidak diperlukan.

“Kita bisa menolak berinteraksi dengan alien. Kami tidak mengenal mereka, jadi kami tidak tahu apa yang akan terjadi,” jelasnya.

Pilihan Editor: Merasa terjebak dalam hubungan yang tidak bahagia? Memutuskan untuk pergi

Memang tidak mudah melupakan mantan rekan kerja. Berikut beberapa tips agar tidak tersesat dalam kenangan setelah putus cinta. Baca selengkapnya

Di bawah ini adalah pendapat pengacara perceraian tentang karakteristik pasangan yang diperlukan untuk hubungan jangka panjang dan pernikahan. Baca selengkapnya

Sharena Gunawan menilai menjaga keharmonisan dalam rumah sangat penting untuk mewujudkan hubungan baik dengan anak. Baca selengkapnya

Ibnu Khaldun adalah seorang tokoh Muslim terkemuka yang mempengaruhi ilmu sosial, politik dan ekonomi. Ini adalah ulang tahunnya yang ke 692. Baca selengkapnya

Cerita rakyat dikenal sebagai ilmu yang menafsirkan tradisi lisan suatu masyarakat untuk mengungkap maknanya. Di bawah ini adalah penjelasannya. Baca selengkapnya

Meskipun hubungan baru sering kali memberi Anda kebahagiaan, terkadang hubungan tersebut juga dapat memaksa orang lain masuk ke lingkungan yang tidak sehat. Berikut lima tandanya. Baca selengkapnya

Orang dengan kepribadian ekstrovert memiliki sejumlah kelebihan. Apa kabarmu? Baca selengkapnya

Terobsesi terhadap pasangan bisa berkembang menjadi obsesi negatif dan membuat Anda merasa tidak nyaman. Baca selengkapnya

Cari tahu cara mengatasi kematian orang asing yang meninggal di Indonesia. Secara umum proses pengurusannya berbeda dengan proses pengurusan WNI. Baca selengkapnya

Perpisahan atau perpisahan seringkali berujung pada persaingan dengan mantan pasangan. Jika Anda tidak menyukainya, coba yang berikut ini. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *