Masalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya

TEMPO.CO, Malang – Tumpukan sampah dan sampah berserakan banyak ditemui di kawasan wisata Gunung Bromo. Ya, fosil merupakan permasalahan serius yang belum sepenuhnya ditangani oleh Balai Taman Nasional Bromo Tengar Semeru. Kebanyakan pengunjung mengabaikan objek wisata ini.

Direktur Pengelolaan Pusat TNBTS Septi Eka Wardhani mengatakan, sejauh ini pihaknya hanya menuntut kedisiplinan menjaga kebersihan untuk menjaga ekosistem taman nasional seluas 50.276 hektar (502,76 km persegi). Wilayah ini tetap stabil.

Misalnya, pengunjung dihimbau untuk membawa kantong sampah sendiri dan membawa pulang sampahnya atau membuang sampah di tempat sampah yang telah ditentukan. Sejauh ini, belum ada tindakan anti-polusi atau larangan ketat.

“Kami berusaha menemukan sistem pengelolaan sampah yang terbaik. “Jumlah pengunjung dan lokasi tidak sebanding dengan jumlah petugas yang berkunjung sehingga tidak memungkinkan adanya pengawasan dan pengendalian terhadap setiap pengunjung,” kata Sept kepada Tempo, Rabu pagi, 3 April 2024.

Selain imbauan tersebut, TNBTS telah melakukan beberapa langkah untuk mengatasi sampah tersebut, menurut Septi. Misalnya TNBTS yang memasang papan peringatan dan peringatan, menyediakan tempat sampah di banyak lokasi pengunjung seperti Gunung Bromo, Gunung Penanzakan dan sekitarnya, Laut Pasir Bromo (Kaldera Bromo), Savannah Lembah Watangon alias Bukit Teletubbies. dan mendaki Gunung Semeru.

Program ini ditujukan tidak hanya kepada pengunjung tetapi juga kepada penyedia jasa pariwisata seperti perkumpulan jeep, perkumpulan penyewaan kuda, perkumpulan pengusaha dan masyarakat adat setempat yang bekerjasama dengan TNBTS.

Asosiasi Jeep diminta mengumpulkan puing-puing tersebut. Pemasok persewaan kuda diminta menyediakan kantong penampung kotoran kuda untuk mencegah penyebaran kotoran dan bau yang tidak sedap. Para pedagang diminta menyediakan tempat sampah dan memilah sampah sebanyak mungkin.

Kami meminta mitra kami proaktif mengingatkan pengguna jasanya untuk menjaga kebersihan. Secara umum kesadaran pengunjung dan sebagian pelaku jaswis (jasa pariwisata) masih rendah, namun kami belum bisa memberikan tindakan dan sanksi yang tegas,” kata Septi yang merangkap sebagai Kepala Humas Balai TNBTS.

Septi mengatakan, hal itu mudah untuk diamati, khususnya untuk pendakian Gunung Semeru. Petugas Pos TNBTS Ranupani, pos pendaftaran pendaki gunung di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumazang, harus memeriksa barang bawaan pengunjung dan mendata seluruh barang bawaan pengunjung. Semua sampah harus dibuang dan dikumpulkan di tempat pembuangan sampah dekat Pos Ranupani.

12 Selanjutnya

Tercatat tujuh gempa tektonik jauh dengan amplitudo 4–26 mm, S-P 12–60 detik, dan durasi seismik 29–533 detik. Baca artikel

Pemerintah Kabupaten Sumbawa telah menetapkan 3 tempat pembuangan sampah (TPA) dan 11 tempat pengolahan sampah (TPS) terpadu untuk meningkatkan pengelolaan sampah. Baca artikel

Reza telah disetujui sebagai profesor riset untuk melakukan penelitian tentang aspek-aspek penting pengelolaan plastik. Baca artikel

Bahkan setelah libur lebaran, beberapa tempat penyimpanan sampah di Ogyakarta masih ditutup. Kotoran menumpuk. Baca artikel

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mendaki Gunung Rinjani. Berikut beberapa syarat untuk mendaki Gunung Rinjani. Baca artikel

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menerapkan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan. Baca artikel

Gunung Bromo akan ditutup sementara mulai tanggal 25 April 2024. Baca selengkapnya

Ada banyak cara untuk memperingati Hari Bumi melalui kegiatan yang menghormati dan melindungi planet ini. Inilah beberapa di antaranya. Baca artikel

Kapten Riverine bersama aktivis lingkungan Ashnina Azahara Akilani meminta Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau untuk berhenti mengimpor sampah plastik ke Indonesia. Baca artikel

Berikut beberapa sumber bau tidak sedap yang umum terjadi di rumah dan cara mengatasinya agar tidak mempermalukan kerabat Anda. Baca artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *