Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Serikat Pekerja Kampus Ungkap Sederet Permasalahannya

TEMPO.CO, Jakarta – Serikat Pekerja Kampus atau SPK mengungkapkan beban kerja dosen perguruan tinggi tidak sesuai dengan gaji yang diterimanya. Berdasarkan hasil penelitian SPK, meski memiliki tanggung jawab yang tinggi, sebagian besar dosen masih berpenghasilan kurang dari Rp 3 juta pada triwulan I tahun 2023.

“Dosen memberikan beban berlebihan kepada pemerintah karena harus melaporkan secara rinci setiap tindakan yang dilakukannya,” kata Ketua SPK Dhia Al-Uyun dalam keterangannya kepada Tempo, Senin, 6 Mei 2024.

Dosen Universitas Brawijaya (UB) mengatakan, dosen yang berpenghasilan kurang dari Rp3 juta belum menerima kenaikan gaji dalam tujuh tahun terakhir. Ia menyatakan, situasi ini menimbulkan kesulitan ekonomi bagi dosen junior dibandingkan dosen senior.

Selain itu, Dhia mengungkapkan, dosen kini tidak hanya berkomitmen pada Tridharma perguruan tinggi, yakni pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Menurutnya, ada satu pilar lagi yang harus diperhatikan dosen, yaitu pelayanan profesional.

“Dari sini timbul kewajiban dosen untuk menciptakan proyek-proyek yang menguntungkan di lingkungan universitas. Dalam proses ini terjadi model transaksional,” ujarnya.

Tak hanya itu, pakar hukum tata negara juga menyebut dosen dan pekerja kampus lainnya seringkali bekerja terlalu lama. Situasi ini, jelas Dhia, kerap dinormalisasi dengan dalih mengabdi pada institusi.

Dhia juga menyebutkan, para dosen tersebut seringkali mendapat penilaian langsung dari atasannya, dibandingkan dari tim yang menilainya secara obyektif dan independen. Situasi ini, lanjut Dhia, menyebabkan dosen dan pegawai melakukan pekerjaan yang tidak relevan.

“Dosen dan tenaga pengajar mengalami ketakutan yang luar biasa jika tidak mengerjakan PR dari dosen pembimbing karena berdampak pada kemajuan karir mereka,” ujarnya.

Kemudian Dhia juga mengatakan, para dosen yang tertindas ini kerap dilarang berserikat. Menurutnya, pimpinan universitas seringkali memandang serikat pekerja sebagai bentuk pemberontakan.

Sebelumnya, hasil riset Serikat Pekerja Kampus atau SPK mengungkapkan sebagian besar dosen menerima gaji bersih kurang dari Rp 3 juta pada kuartal I 2023. Termasuk dosen yang sudah mengabdi lebih dari enam tahun.

Sekitar 76 persen responden atau dosen mengaku harus menerima pekerjaan lain karena rendahnya gaji dosen. Pekerjaan tersebut mengganggu tugas pokoknya sebagai dosen dan berpotensi menurunkan mutu pendidikan.

Terlebih lagi, dosen di perguruan tinggi swasta lebih rentan terhadap upah rendah. Peluang mendapat gaji bersih kurang dari Rp 2 juta tujuh kali lebih besar. Sebanyak 61 persen dari mereka yang diwawancarai merasa bahwa gaji mereka tidak sesuai dengan deskripsi pekerjaan dan kualifikasi mereka.

Anggota tim penelitian dan pengembangan SPK Fajri Siregar mengatakan, beberapa dosen merasa kurang dihargai. “Hal ini berdampak pada motivasi dan partisipasi mereka dalam menjalankan tugas dosen,” ujarnya melalui Zoom pada Kamis, 2 Mei 2024.

Respon pemerintah

Wakil Sekretaris Bidang Koordinasi Peningkatan Mutu Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Warsito angkat bicara soal pengaduan yang dilayangkan Serikat Pekerja Kampus (SPK) yang menyebut sebagian besar dosen digaji di bawah Rp3 . juta.

Warsito menjelaskan pendidikan tinggi di Indonesia terbagi menjadi dua golongan, yaitu perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS). Dikatakannya, rendahnya gaji dosen di perguruan tinggi swasta tergantung pada status pekerjaan dosen dan sumber daya dari yayasan penyelenggara pendidikan tinggi.

“Harus benar-benar dilihat sampelnya konferensi tetap atau tidak tetap,” kata Warsito dalam keterangan tertulisnya kepada Tempo, Sabtu, 4 Mei 2024.

Warsito menjelaskan, setiap yayasan memiliki aturannya masing-masing. Ia mencontohkan, dosen tetap mendapat gaji dan honor tetap sesuai jam kuliah/SKS, sedangkan dosen tidak tetap hanya mendapat honor berdasarkan jumlah SKS.

Selain itu, Warsito mengakui ada yayasan atau perguruan tinggi swasta yang tidak sehat dan sumber dayanya rendah. Ia menduga dosen yang mengajar di perguruan tinggi swasta memiliki penghasilan yang kurang sehingga bekerja sampingan.

SAVERO ARISTIA WIENANTO | AISYAH AMIRA WOKANG

Pilihan Redaksi: Gaji dosen terbanyak di bawah Rp3 juta, SPK: 76 persen harus kerja paruh waktu.

Dosen Universitas Brawijaya Malang, Habibi Subandi, 39, hilang sejak Senin, 3 Juni 2024. Dalam kondisi lengkap

Perusahaan nikel hendaknya belajar dari peristiwa ledakan yang menyebabkan 21 pekerja tewas dan luka berat pada 24 Desember 2023. Baca semuanya

Dosen Universitas Brawijaya Habibi Subandi menghilang. Pihak keluarga baru mengetahuinya ketika pihak kampus memberi tahu bahwa dosen tersebut tidak mengajar selama seminggu terakhir. Baca selengkapnya

Pekerja merespons setelah terjadi ledakan lagi di pabrik peleburan nikel milik PT ITSS di Kawasan Industri Morowali Indonesia (IMIP), Sulawesi Tengah. Baca selengkapnya

Federasi Pekerja Logam, Elektronika dan Mekanik (LEM/SPSI) akan menggelar demonstrasi nasional untuk mencabut Taper. Baca selengkapnya

Buruh dari berbagai spektrum akan menggelar demonstrasi nasional pada Kamis 27 Juni 2024 yang menyerukan pemerintah membatalkan Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

Pengesahan UU KIA digelar pada Sidang Paripurna DLR di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta pada Selasa, 4 Juni 2024. Baca selengkapnya

Ketua Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPAI) Lily Pujiati mengatakan organisasinya menolak PP Tapera. Dia mengatakan peraturan tersebut akan membebani operator transportasi online seperti ojek, taksi, dan kurir. Baca selengkapnya

Serikat pekerja tekstil menolak pemotongan gaji untuk perumahan rakyat atau Tapera. Baca selengkapnya

Keputusan Presiden Jokowi terkait Taper menuai pro dan kontra. Ada serikat pekerja yang menolak keras, ada pula pakar yang mendukung dan mempertanyakan sepenuhnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *