Memahami Bahaya Hipertensi pada Perempuan yang Sering Diabaikan

TEMPO.CO, Jakarta – Tekanan darah tinggi merupakan suatu kondisi medis yang biasanya tidak menimbulkan gejala, namun merupakan masalah kesehatan serius yang dapat menyerang siapa saja, termasuk wanita. Meskipun tekanan darah tinggi mempengaruhi kedua jenis kelamin, perempuan seringkali menghadapi risiko yang lebih tinggi dan konsekuensi yang berbeda.

Di seluruh dunia, hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular, penyebab utama kematian. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, tekanan darah tinggi (hipertensi) terjadi ketika tekanan di pembuluh darah Anda terlalu tinggi (140/90 mmHg atau lebih tinggi). Hal ini biasa terjadi tetapi bisa menjadi serius jika tidak ditangani.

Hipertensi terjadi ketika tekanan darah di arteri meningkat secara konsisten di atas batas normal. Tekanan darah diukur dengan dua angka: sistolik (tekanan saat jantung berdetak) dan diastolik (tekanan saat jantung istirahat). Menurut American Heart Association, tekanan darah normal adalah kurang dari 120/80 mmHg. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah yang terus-menerus melebihi 130/80 mmHg.

Wanita mempunyai kemungkinan yang sama untuk terkena tekanan darah tinggi pada suatu saat dalam hidup mereka dibandingkan pria. Meski tekanan darah tinggi tidak berhubungan langsung dengan jenis kelamin, namun perubahan pada tubuh wanita selama kehamilan, pengendalian kelahiran, atau menopause dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.

Tekanan darah biasanya dicatat dalam dua angka dan ditulis dalam dua angka, satu di atas yang lain.

– Kontraksi: Semakin tinggi angka suatu rasio, semakin tinggi keduanya, mengukur tekanan di arteri saat jantung berdetak.

– Diastolik: Angka terbawah dari dua angka mengukur tekanan di arteri di antara detak jantung.

Tekanan darah meningkat pada setiap detak jantung dan berhenti di antara detak jantung. Meskipun dapat bervariasi dari menit ke menit dengan perubahan posisi tubuh, olahraga, berat badan, atau tidur, kadar merkuri biasanya kurang dari 120/80 milimeter merkuri (mm Hg) untuk wanita atau pria berusia 20 tahun ke atas.

Seperti dilansir Go Red for Woman, risiko tekanan darah tinggi yang paling umum dihadapi wanita adalah:

1. Tekanan darah tinggi saat hamil: Ibu hamil rentan mengalami tekanan darah tinggi, terutama preeklamsia yang dapat menimbulkan masalah serius bagi ibu dan janin. Hipertensi selama kehamilan memerlukan pemantauan dan perawatan medis yang cermat.

2. Menopause dan hormon: Menopause mempengaruhi tekanan darah pada wanita karena perubahan hormonal. Penelitian menunjukkan bahwa wanita berisiko lebih tinggi terkena tekanan darah tinggi setelah menopause.

3. Efek samping obat: Jenis kontrasepsi hormonal dan terapi penggantian hormon tertentu dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi pada wanita. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter tentang risiko dan manfaat penggunaan obat-obatan ini.

4. Penyakit jantung dan stroke: Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner dan stroke, penyebab utama kematian wanita di seluruh dunia. Tekanan darah tinggi merusak arteri dan meningkatkan risiko penggumpalan darah.

5. Gagal jantung: Wanita dengan tekanan darah tinggi memiliki risiko gagal jantung lebih tinggi dibandingkan pria. Gagal jantung dapat mempengaruhi kualitas hidup dan memiliki angka kematian yang tinggi.

6. Kerusakan Ginjal: Tekanan darah tinggi merusak pembuluh darah di ginjal, yang dapat menyebabkan gagal ginjal. Wanita lebih rentan mengalami gagal ginjal dibandingkan pria, terutama setelah menopause.

7. Komplikasi kehamilan: Tekanan darah tinggi saat hamil, terutama preeklampsia, dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kelahiran prematur, gangguan pertumbuhan janin, serta kematian ibu dan janin.

Pilihan Editor: Diet Mediterania dapat membantu pasien mengurangi risiko tekanan darah tinggi

Hati-hati, asupan garam berlebihan menjadi penyebab utama tekanan darah tinggi yang berujung pada faktor risiko penyakit jantung. Baca selengkapnya

Reporter Ruben Onsu dikabarkan pingsan saat membawakan acara di Majalenka, Jawa Barat. Apa penyebab seseorang pingsan secara tiba-tiba? Baca selengkapnya

Kementerian Kesehatan menyatakan hipertensi merupakan penyebab kematian utama di dunia, dengan 90-95 persen kasus dikendalikan oleh hipertensi esensial. Baca selengkapnya

Orang Asia mempunyai gen yang membuat mereka sensitif terhadap garam. Mereka lebih rentan terkena tekanan darah tinggi dibandingkan ras lain. Baca selengkapnya

Tekanan darah rendah bisa dicegah dengan cara alami berikut ini. Baca selengkapnya

Tekanan darah tinggi seringkali terjadi tanpa gejala. Cegah hal ini dengan melakukan 10 kebiasaan ini. Baca selengkapnya

Para ahli menyarankan jamaah haji dengan riwayat darah tinggi untuk rutin minum air putih dan obat-obatan selama berada di Tanah Suci. Baca selengkapnya

Ada beberapa cara untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Mengonsumsi banyak buah secara rutin bisa menjadi pilihan. Baca selengkapnya

Tekanan darah tinggi tidak selalu bisa diobati dengan obat-obatan. Masalah kesehatan ini juga bisa diatasi dengan melakukan beberapa hal berikut ini. Baca selengkapnya

Hari Hipertensi Sedunia diperingati setiap tanggal 17 Mei. Baca keseluruhannya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *