Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

TEMPO.CO, Batavia – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan neraca perdagangan Indonesia surplus US$4,47 miliar pada Maret 2024.

“Surplus neraca perdagangan Maret 2024 lebih tinggi dibandingkan surplus bulan sebelumnya yang hanya mencapai 0,83 miliar USD, dan bulan yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 2,83 miliar USD.” Surplus perdagangan tersebut disebabkan oleh surplus nonmigas sebesar US$6,51 miliar dan defisit migas sebesar US$2,04 miliar,” kata Zulhas dalam catatannya, Rabu, 24 April 2024.

Mitra dagang Zulhas mengatakan negara-negara seperti Amerika Serikat (AS), India, Filipina, Jepang, dan Belanda menyumbang surplus perdagangan terbesar pada Maret 2024, yakni sebesar US$4,58 miliar. Sedangkan penyumbang defisit perdagangan terbesar adalah Singapura, Australia, Thailand, Arab Saudi, dan Korea Selatan yang berjumlah US$1,56 miliar.

Neraca perdagangan periode Januari-Maret 2024 diperkirakan surplus sebesar US$7,31 miliar, terdiri dari surplus nonmigas sebesar US$12,41 miliar dan defisit migas sebesar $5,10 miliar. “Pencapaian surplus kumulatif tersebut lebih sedikit dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar 12,11 miliar dolar,” kata Zulhas.

Angka ekspor Indonesia mencapai 22,43 miliar dolar pada Maret 2024. Nilai ekspor ini meningkat 16,40 persen dibandingkan bulan (bulan) lalu, turun 4,19 persen dibandingkan Maret tahun sebelumnya.

Kemudian Zulhas menyampaikan, peningkatan nilai ekspor pada Maret 2024…

Secara umum, total nilai ekspor periode Januari-Maret 2024 mencapai 62,20 miliar dolar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau turun 7,25 persen. Penurunan ekspor didorong oleh penurunan ekspor nonmigas sebesar 7,53 persen dan penurunan ekspor migas sebesar 2,81 persen (y/y), di tengah lemahnya permintaan dari mitra dagang Indonesia dan berlanjutnya perlambatan perdagangan global.

Nilai impor Maret 2024 sebesar 17,96 miliar dolar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan Februari 2024. Penurunan impor diperkirakan terjadi pada Maret 2024 karena kenaikan impor nonmigas sebesar 5,34 persen dan kenaikan impor migas (MoM) sebesar 11,64 persen. Secara tahunan, nilai impor bulan Maret 2024 lebih rendah 12,76 persen dibandingkan bulan Maret 2023 (disetahunkan).

Sebaliknya, penurunan impor disebabkan oleh penurunan permintaan impor seluruh jenis barang konsumsi. Impor barang modal mengalami penurunan paling besar yaitu 11,26 persen, dari bahan baku atau penolong turun 0,73 persen dan barang konsumsi turun 0,69 persen (MoM).

Salah satu barang modal yang mengalami penurunan impor paling tajam adalah laptop, termasuk komputer desktop (laptop) dan komputer sub-laptop (sub-laptop), yang turun sebesar 71,60 persen (MoM). Bahan baku yang mengalami penurunan impor yang signifikan antara lain bensin (alkohol motor) dengan RON di atas 90 dan di bawah 97, selain etanol campuran; gandum peluru, lebih keras dari gandum dan gandum, dan tidak layak untuk dikonsumsi manusia; serta kokas dan semi kokas dari batubara dan kondensat. Perusahaan mengimpor barang konsumsi (MoM) antara lain mobil van dengan kapasitas silinder melebihi 2.000 cc tetapi tidak melebihi 2.500 cc, mobil dengan kapasitas silinder lebih dari 2.500 cc, dan mesin cuci dengan burst pengering 6-10 kg.

Berikutnya: Beberapa impor nonmigas terpenting Indonesia mengalami penurunan tajam…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *