Mendagri Jelaskan Alasan Gibran Tak Terima Satyalencana

TEMPO.CO JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyerahkan Penghargaan Satya Lenkana kepada 14 kepala daerah berprestasi pada upacara peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) XXVIII di Surabaya, Kamis, 25 April. Dia tidak menerima penghargaan tersebut.

Sebelumnya, ada 15 kepala daerah yang masuk dalam daftar penerima Satya Lenkana, termasuk Gibran dan Wali Kota Medan Bobby Nasution, namun Gibran tiba-tiba tidak ada dalam daftar dan tak ikut agenda.

Tito pun membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan, Gibran tidak menerima pembenaran tersebut, namun tidak merinci alasan spesifiknya.

“Saya tidak tahu (alasannya),” kata Tito kepada awak media di Balai Kota Surabaya. Tim gabungan internal dan eksternal mempunyai evaluasi masing-masing.

Tito juga mengatakan, Gibran tidak mendapat stempel persetujuan, melainkan mendapat penghargaan atas prestasinya dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Solo.

Hadiah tidak dibagikan secara langsung. Sebab, putra sulung Presiden Jokowi tidak ada dalam agenda. Disebutkan Tito, Gibran absen karena sibuk beraktivitas.

“Saya paham Pak Gibran banyak kegiatan dan banyak pertemuan. Saya sangat mengerti. Lagipula, pekerjaan pagi ini sangat padat. Namun beliau mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan dan apresiasi yang diberikan, kata Tito.

Sebagai informasi, ada 14 Kepala Daerah yang menerima Penghargaan Satya Lenjana. Gubernur Jawa Timur 2019-2024 Kofifah Inder Perwansa; Bupati Sumedang Dhoni Ahmed Munir 2018-2023; Bupati Kulon Progo 2017-2022, Sutedjo; Bupati Onogiri, Joko Sutopo; Bupati Banyuwangi, Ipuk Fistiandani; Bupati Bozonegoro 2018-2023 oleh Anna Muwanah

Kemudian Bupati Badung 2021-2024 I Nyoman Giri Prasta; Bupati Hulu Sungai Selatan 2018-2023, Ahmad Fikri; Bupati Conaw Sulawesi Tenggara 2018-2023, Kerry Saiful Kongoasa; Walikota Medan Bobby Afif Nasution; Walikota Serang 2018-2023, Shavrudin; Walikota Kota Bogor 2019-2024; Bima Araya Sugiarto; Wali Kota Surabaya Eri Kahadi; dan Jaya Negara, Wali Kota I Gusti, Denpasar

Pilihan Redaksi: Unpad buka-bukaan soal mahasiswa penerima beasiswa KIP-K yang hidup dalam kemewahan

Feri Amsari menjawab pertanyaan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang disebut-sebut akan terlibat dalam pembentukan kabinet berikutnya. Baca selengkapnya

Gibran mengungkapkan, pihaknya sempat membahas adanya kementerian yang menyelenggarakan makan siang gratis. Baca selengkapnya

Gibran Rakabuming Raka menekankan pentingnya makan siang gratis. Dan misi khusus untuk mengawasi proyek-proyek besar Presiden terpilih Prabo baca versi lengkap.

Majalah Tempo memberitakan, Prabowo sedang berusaha membentuk koalisi besar di pemerintahannya. Baca selengkapnya

Rakyat menunggu terbentuknya kabinet Probo-Gibran. Apa aturan untuk menetapkannya? Lalu pasal apa saja yang tidak boleh dipegang menteri secara bersamaan? Baca selengkapnya

Presiden terpilih Prabowo juga berniat membentuk ‘Klub Presiden’ yang beranggotakan mantan presiden Indonesia untuk memberikan nasihat kepada pemerintah. Baca selengkapnya

Presiden Jokowi dan putra sulungnya, Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik berdirinya President’s Club. Baca selengkapnya

Gibran tak banyak menanggapi gugatan PDIP terhadap PTUN, keputusan yang bisa berdampak pada pelantikannya sebagai wakil presiden. Baca selengkapnya

Pakar politik berspekulasi, pengumuman Gonzer yang akan menentang pemerintahan Probo-Gibran mungkin mewakili posisi PDIP.

Menurut Usril, setelah Prabowo dilantik sebagai presiden, ia bisa langsung mengeluarkan keputusan tentang sistem penambahan menteri. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *