Menengok Lagi Pembatasan LPG 3 Kg: Soal Tepat Sasaran Hingga Alokasi Subsidi Terbesar

TEMPO.CO, JAKARTA – Kepala Divisi Binmas Polres Penajam Paser Utara IPTU Bambang Purnomo memberikan dukungan operasi pasar distribusi paket liquefied petroleum gas (LPG) bersubsidi 3 kg. Acara digelar di halaman markas Desa Sotek, Kabupaten PPU, Kecamatan Penajam. Selasa, 23 April 2024

Maklum, Kementerian ESDM membatasi penyaluran LPG sebanyak 3 kg. Mulai 1 Januari 2024, Kementerian ESDM mewajibkan pembeli elpiji bersubsidi 3kg atau elpiji 3kg untuk mendaftar terlebih dahulu ke sub-dealer atau pangkalan resmi Pertamina. Alasan pembatasan elpiji 3 kg adalah hanya mereka yang memiliki Surat Keterangan Tempat Tinggal (KTP) yang terdaftar di database yang bisa membeli tabung tersebut.

1. Pendistribusian sasaran yang benar

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariaji mengatakan, batasan 3 kg LPG yang dialokasikan untuk retrofit sudah tepat. “Kami memahami seiring berjalannya waktu penjualan atau konsumsi LPG non-PSO semakin kecil. “Di sisi lain, PSO LPG semakin besar,” kata Tutuka dalam konferensi pers pada Januari 2024. Kantor Direktorat Minyak dan Gas Bumi di Jakarta pada hari Rabu tanggal 3.

Oleh karena itu, kami memberikan subsidi LPG sebesar-besarnya kepada mereka yang memenuhi syarat. Apalagi rumah tangga, usaha mikro, nelayan binaan, dan petani binaan berhak menggunakan elpiji 3 kg.

2. Pemicu LPG Oplosan

Tutuka memperkirakan konsumsi elpiji bersubsidi 3 kg akan mencapai sekitar 8 juta ton pada tahun 2024. Atas dasar itu, Kementerian ESDM berupaya memberikan LPG bersubsidi hanya kepada masyarakat yang berhak yaitu rumah tangga, usaha mikro, nelayan sasaran, dan petani sasaran.

“Jadi intinya subsidi untuk masyarakat harus diubah. Kami sudah setahun bekerja sama dengan Pertamina dalam program percontohan, dan beberapa hari lalu kami menyatakan akan melakukannya secara nasional,” jelas Tutuka. “

3. Subsidi gas cair meningkat

Kebutuhan LPG 3 kg terus meningkat setiap tahunnya, sedangkan kebutuhan LPG di atas 5 kg semakin meningkat. Mengutip Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Antara menyebutkan penjualan LPG bersubsidi akan terus tumbuh rata-rata 4,5% pada tahun 2020 hingga 2022. Sementara rata-rata penjualan LPG nonsubsidi mengalami penurunan sebesar 10,9%. Berdasarkan tren penyaluran LPG bersubsidi, volume penyaluran LPG bersubsidi diproyeksikan sebesar 8,22 juta ton pada tahun 2023, namun volume yang dicapai dengan mengkonversi target penyaluran LPG 3 kg dapat ditekan menjadi 8,07 juta ton IT, meskipun masih melebihi kuota yang ditetapkan pada tahun 2023.

4. Alokasi Subsidi Maksimal

Alokasi subsidi LPG 3 kg ini terbatas karena merupakan yang terbesar dibandingkan alokasi subsidi energi lainnya. Mengutip Indonesia.go.id, berdasarkan APBN 2023, alokasi anggaran subsidi LPG tabung 3 kg mencapai Rp 117,85 triliun. Oleh karena itu, pendistribusian LPG 3 kg harus tepat sasaran agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat miskin atau kurang mampu serta memenuhi kebutuhan pokoknya.

Sekadar informasi, sejak awal tahun 2023 sedang dilaksanakan program pembatasan pembelian elpiji 3 kg. Petunjuk Teknis Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Kepdirjen) N 99.K/MG.05/DJM/2023 tentang Alokasi Tambahan Minyak Cair Tujuan tertentu dan keputusan pentahapan regional serta tanggal pelaksanaan pendistribusian tertentu; Bahan bakar gas cair Bahan aditif dalam jumlah yang tepat.

Melalui kedua aturan tersebut, pemerintah berharap dapat mengatur penyediaan LPG 3 kilogram kepada konsumen seperti konsumen dalam negeri, usaha mikro, nelayan binaan, dan petani binaan. Padahal, aturan batasan elpiji 3 kg rencananya akan berlaku mulai 1 Januari 2024.

KUMAR MAHENDRA |. RACHEL DHANYA PARAMITHA |. RACHEL FALAHDIBAAD Ridwan Jandeviputra |.

Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut menyediakan pengisian bahan bakar elpiji 3 kg sesuai takaran. Hal itu didapat setelah melakukan pemeriksaan tabung elpiji 3kg di Terminal Pengisian dan Pengangkutan Gas Curah (SPPBE) Liquefied Petroleum Gas Riau pada Minggu 23 Juni 2024.

Pertamina Patra Niaga terus memantau perubahan kebutuhan BBM dan LPG masyarakat menjelang Idul Adha. Baca selengkapnya

Pertamina Patra Niaga menambah pasokan LPG sebanyak 3kg jelang Idul Adha. Baca selengkapnya

Pertamina Patra Niaga menargetkan penambahan LPG 3kg menjadi 11,4 juta botol LPG secara nasional. Baca selengkapnya

PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Tengah akan memasok tambahan elpiji 3 kg ke Jawa Tengah dan DIY Pelajari lebih lanjut

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memuji Pertamina Patra Niaga yang mengawasi stasiun pengisian bahan bakar gas cair (SPBE) curah yang mengisi 3 kilogram (kg) LPG. Baca selengkapnya

Pemeriksaan tersebut menindaklanjuti arahan Menteri Perdagangan RI (Mendag) yang meminta seluruh bupati/wali kota se-Indonesia meninjau SPPBE di wilayahnya masing-masing. Baca selengkapnya

Mulai 1 Juni 2024, pembelian HLA sebanyak 3 kilogram memerlukan dokumen identitas. Baca selengkapnya

Kementerian ESDM memperkirakan alokasi elpiji bersubsidi 3 kg bisa melebihi kuota yang ditetapkan APBN pada 2024.

Pertamina mengingatkan masyarakat untuk membeli elpiji 3kg saja di agen resmi, tidak termasuk kios.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *