Mengenal 10 Jenis Ubur-ubur: Yang Menarik Hingga Mematikan

TEMPO.CO, Jakarta – Ukuran ubur-ubur memang menarik. Tubuhnya yang transparan dengan tentakel yang menjuntai terkadang menipu para perenang yang tergoda untuk menyentuhnya.

Faktanya, sebagian besar tentakel ubur-ubur mengandung zat yang menyengat. Oleh karena itu penting untuk mengetahui jenis-jenis ubur-ubur agar tidak tertipu olehnya.

Seperti dilansir laman citrusreef, ada 10 jenis ubur-ubur yang tumbuh di seluruh dunia. Dari menyeret tubuhnya hingga menjadi fana. Berikut jenis-jenisnya.

1. Ubur-ubur kotak

Dengan nama ilmiah Chironex fleckerim, ubur-ubur jenis ini dikenal sebagai ubur-ubur terbesar. Habitat aslinya berada di sekitar perairan Samudera Pasifik dan Hindia. Panjangnya bisa mencapai 3 meter dengan diameter 30 sentimeter.

Ubur-ubur kotak, hewan paling berbisa di dunia. (Sydney.edu.au/AAP Foto/Kelvin Aitken)

Ubur-ubur jenis ini memiliki ciri tentakelnya yang tebal dan bisa memanjang hingga 3 meter. Tentakel ini mengandung zat beracun yang disebut nematocyst dan bisa berakibat fatal jika tergigit.

2. Ubur-ubur bulan

Dikenal secara ilmiah dengan nama Aurelia aurita, ubur-ubur bulan memiliki bentuk yang sangat indah. Tubuhnya yang berbentuk lonceng tembus pandang menyerupai bulan halus yang mengambang di air. Sengatan ubur-ubur jenis ini juga tidak berbahaya bagi manusia. Namun populasinya yang besar dapat menimbulkan ancaman lingkungan.

3. Jelatang Laut

Ubur-ubur jenis ini terkenal dengan penampilannya yang mengkilat dengan tentakel yang panjang dan lonceng tembus pandang yang dihiasi warna merah, oranye atau coklat. Ubur-ubur dengan nama ilmiah Chrysaora fuscescens banyak ditemukan di tepi Samudera Pasifik. Panjang ubur-ubur ini bisa mencapai 1,2 meter dengan diameter 20 sentimeter. Meski bentuknya indah, ubur-ubur ini memiliki sengatan yang menyakitkan bagi manusia.

4. Ubur-ubur bola meriam

Ubur-ubur ini mempunyai bentuk bulat dan kompak seperti bola meriam. Dilengkapi dengan lonceng yang halus dan kokoh, ubur-ubur yang secara ilmiah disebut bola meriam ini tidak memiliki tentakel yang panjang seperti spesies ubur-ubur lainnya.

5. Ubur-ubur tutup bunga

Dikenal secara ilmiah dengan nama Olindias formosa, ubur-ubur ini berbentuk seperti topi hias dengan diameter 10 cm. Meski bentuknya menarik, tentakel ubur-ubur ini mengandung sel penyengat. Meski tidak dianggap beracun bagi manusia, kontak dengan tentakelnya masih dapat menyebabkan iritasi kulit sedang.

6. Ubur-ubur dengan jamur

Dinamakan ubur-ubur ini karena bentuknya yang menyerupai tutup jamur. Tubuhnya transparan dan tentakelnya memiliki sel penyengat. Meskipun tingkat racunnya umumnya dianggap rendah, kehati-hatian harus diberikan untuk menghindari kontak langsung dengan tentakelnya. Mengusung nama ilmiah Ropilema verrilli, ubur-ubur jenis ini banyak ditemukan di kawasan Indo-Pasifik.

7. Ubur-ubur Irukandji

Tubuh ubur-ubur jenis ini yang memiliki nama ilmiah Carucia barnesii hanya berukuran 2,5 cm. Namun tubuhnya yang kecil mengandung sengatan yang sangat berbisa sehingga menyebabkan sindrom Irukandji, suatu reaksi parah yang mengancam nyawa manusia. Ubur-ubur jenis ini sangat sulit ditemukan dan hanya ditemukan di perairan Australia.

8. Ubur-ubur ular berbisa

Hati-hati, ubur-ubur dengan nama ilmiah Chironex yaguchii ini merupakan salah satu spesies paling berbisa di dunia. Ubur-ubur yang ditemukan di perairan Samudera Pasifik ini bisa sangat berbahaya. Pertemuan dengan ubur-ubur ini dapat menyebabkan rasa sakit yang parah, jaringan parut pada kulit, dan bahkan serangan jantung pada kasus yang parah.

9. Ubur-ubur api

Umumnya terdapat di perairan tropis Samudera Pasifik, khususnya di Indonesia, ubur-ubur ini memiliki kapasitas fotosintesis yang berbeda dengan spesies lainnya. Menyandang nama ilmiah Mastigias papua, ubur-ubur ini merupakan rumah bagi alga simbiosis bernama zooxanthellae. Ia dapat mengubah sinar matahari menjadi energi melalui fotosintesis. Adaptasi khusus ini memberikan warna cerah yang menyerupai api.

10. Ubur-ubur ular laut atau ubur-ubur ular laut

Menampilkan tentakel panjang seperti pita dan lonceng tembus pandang, spesies ini memiliki bentuk yang menarik. Ubur-ubur ini mencapai panjang 30 sentimeter dan ditemukan di sepanjang pantai Samudera Atlantik.

Pilihan Editor CITRUSREEFE: Apakah Makan Ubur-ubur Berbahaya dan Apa Manfaatnya?

Acara yang mempertemukan lebih dari 630 peserta ini merupakan bagian dari Festival Kuliner mahasiswa Program Studi Tata Boga Fakultas Ilmu Profesi UNY. Lanjut membaca

Wisatawan diperingatkan untuk lebih waspada saat gelombang naik di Pantai Ngobaran di Yogyakarta. Lanjut membaca

Baca selengkapnya inspeksi bus wisata yang beroperasi di parkiran kota Yogyakarta untuk mengurangi kecelakaan

Orang yang tersengat ubur-ubur api mungkin mengalami iritasi kulit, eritema, sesak napas, kejang, dan gagal jantung. Lanjut membaca

Puluhan orang telah disengat ubur-ubur. Sebelumnya, pada akhir April lalu, beberapa wisatawan dikabarkan disengat ubur-ubur saat bermain di Pantai Retak, Gunungkidul.

Kemunculan ubur-ubur ini biasanya terlihat pada puncak musim kemarau atau saat udara laut lebih sejuk pada bulan Juli hingga September. Lanjut membaca

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati saat beroperasi di sekitar tebing Pantai Gunungkidul. Lanjut membaca

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran menyatakan Pantai Pangandaran aman pasca gempa Garut. Lanjut membaca

Meski ombak laut saat libur lebaran cukup landai dan sedang, namun wisatawan harus berhati-hati saat bermain air di pantai selatan Yogyakarta. Lanjut membaca

BMKGYogyakarta Ketinggian gelombang perairan dan Samudera Hindia selatan Yogyakarta akan normal hingga sedang hingga akhir pekan Sabtu, 13 April 2024. Baca Selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *