Mengenal Bipolar: Penyebab, Gejala, dan Perbedaan dengan Kepribadian Ganda

TEMPO.CO, Jakarta – Gangguan bipolar adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan emosi yang dramatis, mulai dari kegembiraan ekstrem hingga depresi berat.

Gejala-gejala ini dapat terjadi baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Menurut laporan Kementerian Kesehatan, hingga saat ini penyebab gangguan bipolar belum dapat diketahui secara jelas. Namun, kondisi tersebut diyakini disebabkan oleh disfungsi neurotransmitter, fungsi tiroid yang tidak normal, gangguan ritme sirkadian, dan peningkatan kadar hormon stres seperti kortisol.

Gejala dan dampak gangguan bipolar

Gangguan bipolar biasanya ditandai dengan perubahan suasana hati yang nyata, termasuk dari sangat bahagia menjadi sangat sedih, dari percaya diri menjadi pesimis, dan dari energik menjadi malas. Setiap fase emosional dapat berlangsung beberapa minggu atau bulan.

Gejala pada pengidap gangguan bipolar antara lain merasa sangat senang atau bersemangat, berbicara cepat dan bersemangat, terlalu percaya diri, berkurangnya kebutuhan tidur dan nafsu makan, serta mudah teralihkan perhatiannya. Orang dengan gangguan bipolar mungkin juga mengalami gejala mania dan depresi secara bersamaan, yang dikenal sebagai gejala campuran atau mixed state.

Penyebab dan faktor risiko gangguan bipolar

Faktor genetik, fisik, lingkungan, dan sosial dapat berperan dalam kondisi ini, dengan pemicu termasuk peristiwa traumatis, penyakit fisik, gangguan tidur, masalah rumah tangga atau keuangan, dan kecanduan alkohol atau obat-obatan.

Bipolar, kepribadian ganda dan skizofrenia

Banyak orang bingung membedakan gangguan bipolar (juga dikenal sebagai gangguan manik-depresif), skizofrenia, dan gangguan kepribadian disosiatif (DID). Kebingungan ini sering muncul karena media sering menggunakan istilah-istilah tersebut. Namun ketiga kelainan ini hanya memiliki sedikit kesamaan selain stigma yang diberikan oleh media dan masyarakat.

Gangguan bipolar ditandai dengan individu yang mengalami episode depresi dan manik. Perbedaan utama antara gangguan kepribadian bipolar dan disosiatif atau gangguan kepribadian ganda adalah bahwa bipolar mengacu pada pasien yang mengalami perubahan suasana hati disertai episode depresi dan euforia atau mania. Sebaliknya, gangguan kepribadian disosiatif mengacu pada pasien yang mengalami kepribadian ganda, bukan hanya perubahan suasana hati.

Antara gangguan bipolar dan DID ada gangguan mental lain yang sering disalahpahami, yaitu skizofrenia. Kondisi skizofrenia sering disalahartikan dengan gangguan (DID), namun terdapat perbedaan penting antara kedua kondisi tersebut. Skizofrenia ditandai dengan delusi dan halusinasi. Delusi terjadi ketika seseorang mempercayai sesuatu yang tidak benar. Orang yang mengalami hal ini akan memercayai delusinya meskipun situasinya nyata.

Halusinasi melibatkan penciuman, penciuman, pendengaran, pengecapan, atau melihat hal-hal yang tidak ada tetapi tampak nyata, sering kali mengarah pada pemikiran dan keyakinan yang tidak rasional.

Gangguan jiwa di Indonesia

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, setiap sepuluh penduduk Indonesia mengalami gangguan kesehatan jiwa.

“Setiap sepuluh orang di Indonesia sudah dilacak. Saya kira deteksi dini gangguan jiwa masih sangat lemah dan belum maju,” kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin pada Rapat Kerja IX Komisi DPR RI yang dihadiri secara online di Jakarta. , Selasa, 7 November 2023

Menteri Kesehatan Budi mengatakan gangguan jiwa saat ini sedang menjadi fokus perhatian dunia. Sebagai perbandingan, satu dari delapan orang di seluruh dunia, atau sekitar 910 juta orang di seluruh dunia, mengalami gangguan kesehatan mental.

Ia mengklasifikasikan gangguan jiwa menjadi tiga jenis: kecemasan yang ditandai dengan perasaan khawatir dan cemas, depresi, dan pada tahap akhir, skizofrenia.

“Jika Anda tidak mengobati kecemasan, maka akan berubah menjadi depresi, dan jika Anda tidak mengobatinya, maka akan berubah menjadi skizofrenia. “Jika Anda mengidap skizofrenia, pergi ke rumah sakit jiwa sulit diobati, seperti kanker stadium akhir,” ujarnya.

Pilihan Editor: Membantu lebih banyak orang dengan gangguan bipolar dengan cara ini

Polda Metro Jaya akan melanjutkan kasusnya ke pengadilan setelah tersangka kasus ibu penganiaya anak tersebut dinyatakan tidak mengalami gangguan jiwa. Baca selengkapnya

Psikiater mengatakan bahwa penderita gangguan kepribadian narsistik dapat mengalami komplikasi berupa gangguan mental seperti depresi. Baca selengkapnya

Menkes berharap Jokowi bisa mengesahkan PP Kesehatan pada bulan ini. Tak hanya tembakau, gula dan garam akan diatur dalam PP. Baca selengkapnya

Presiden Jokowi mengubah Sistem Kelas BPJS Kesehatan menjadi Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Cek dulu aktivitas peserta BPJS Kesehatan. Baca selengkapnya

Berikut daftar gangguan jiwa yang ditanggung BPJS Kesehatan dan layanan yang diberikan. Baca selengkapnya

Pakar kesehatan seksual menghimbau para pria untuk tidak merasa malu melaporkan bahwa mereka menderita disfungsi ereksi, karena masalah tersebut biasa terjadi. Baca selengkapnya

Peneliti menyebutkan gangguan jiwa dapat menular antar kelompok sosial remaja, terutama yang berkaitan dengan mood, kecemasan, dan pola makan. Baca selengkapnya

Pengumuman rencana kedatangan dokter asing tersebut dilakukan pada Selasa, 21 Mei 2024 dalam Forum Komunikasi Tenaga Kesehatan di Jakarta. Baca selengkapnya

Penting untuk dipahami bahwa skizofrenia adalah kondisi medis yang dapat didiagnosis dan diobati. Berikut adalah mitos paling umum tentang gangguan mental ini: Baca selengkapnya

Salah satu kebiasaan banyak orang adalah mengunyah es batu. Meski tidak seberbahaya non-makanan, para ahli memperingatkan bahayanya. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *