Mengenal Festival Songkran, Perayaan Tahun Baru Khas Thailand

TEMPO.CO, Jakarta – Di Thailand, April bukan hanya bulan yang paling dinanti karena musim panen padi telah tiba. Namun Thailand juga memiliki tradisi perayaan Tahun Baru bernama Festival Songkran yang berlangsung pada pertengahan April.

Festival ini menandai awal tradisional Tahun Baru Thailand dan merupakan waktu yang penuh warna, kegembiraan dan spiritualitas yang mendalam bagi masyarakat Thailand.

Festival Songkran, perayaan khusus Tahun Baru Thailand, akan menarik lebih banyak perhatian tahun ini setelah diakui sebagai Situs Warisan Dunia yang belum ditemukan. Sebuah acara akbar akan diadakan di Iconium yang ikonik, terletak di tepi Sungai Chao Phraya

Festival Songkran di Iconium akan mengusung tema “Iconic Songkran Festival 2024”. Mulai tanggal 10 April hingga 2124, acara ini akan menghadirkan serunya aktivitas tradisional Thailand dengan hiburan budaya modern.

Festival Gitkran, yang dirayakan di seluruh negeri pada pertengahan April setiap tahun, memiliki banyak acara seperti penghormatan kepada biksu, penghormatan kepada orang yang lebih tua, pertunjukan budaya, dan sering kali percikan air yang keras. Secara tradisional, festival ini adalah waktu berkumpulnya keluarga di mana masyarakat Thailand menghormati Buddha, anggota keluarga yang lebih tua, dan leluhur mereka.

Di ruang publik, festival Songkran menjadi lebih meriah dan penuh kegembiraan. Semua orang turun ke jalan dan menggunakan ember dan selang untuk saling menyemprotkan air. Perayaan Festival Songkran berlangsung selama tiga hari. Hari pertama didedikasikan untuk menghormati orang lanjut usia dan secara resmi ditetapkan sebagai Hari Lansia Nasional di Thailand. Hari kedua adalah waktu berkumpulnya keluarga dan secara resmi diakui sebagai Hari Keluarga Nasional. Selain itu, ada juga ritual mandi patung Buddha, di mana umatnya memercikkan air wangi pada patung Buddha di kuil dan rumah.

Ritual saling menyiram air ini selain merupakan kegiatan yang menyenangkan, juga mempunyai makna simbolis yang dalam, melambangkan penghapusan dosa-dosa seseorang. Bagi wisatawan, mengikuti ritual tersebut memberikan pengalaman yang menyenangkan di Thailand

Festival Sonkran juga bergabung dengan tradisi Thailand lainnya yang diakui sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO, seperti tari topeng Khon pada tahun 2018, pijat ala Thai pada tahun 2019, dan Nora atau teater akrobatik pada tahun 2021.

Festival tahun ini memiliki arti penting setelah festival Gitkran diakui sebagai bagian dari warisan budaya Anganwadi. Hal ini dinilai sebagai upaya untuk memastikan warisan budaya Thailand dapat dilestarikan untuk generasi mendatang melalui festival ini. Oleh karena itu, rangkaian Festival Songkron memadukan unsur budaya tradisional dengan sentuhan modern yang dihadirkan dalam gaya kontemporer. Selain nilai budayanya yang tinggi, festival ini menjadi faktor penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Thailand dengan menarik wisatawan dan mendongkrak sektor pariwisata negara tersebut.

Festival Gitkran 2024 setidaknya memiliki empat rangkaian, pertama Parade Mothorndevi Gitkran yang berlangsung selama tujuh hari, mulai 10 hingga 16 April melintasi Sungai Chao Phraya.

Kedua, Pemandian Budha Sihing yang diyakini dapat membawa keberuntungan dan kesejahteraan bagi yang hadir. Ketiga, Cipratan Air Songkran yang berlangsung pada 10 hingga 16 April. Terakhir, kolaborasi Iconsiam x NaRaYa x Collector Project menciptakan kaos dengan motif bunga unik yang akan dikenakan saat upacara kemakmuran lagu tersebut.

SHARISYA KUSUMA RAHMANDA YUNIA PRATIWI Mila Novita Pilihan Editor: Festival Songkran di Iconium memadukan budaya Thailand dan hiburan modern.

Seekor kucing berwarna oranye bernama Nurang sering terlihat berkeliaran di sekitar Bandara Suvarnabhumi di Thailand. Ia menjadi populer setelah videonya viral di media sosial. Baca selengkapnya

Pengembangan Bandara Suvarnabhumi tahun ini fokus pada peningkatan pelayanan penumpang dan pengurangan waktu tunggu di pos imigrasi dan pemeriksaan bagasi. Baca selengkapnya

ASEAN didirikan pada tahun 1967 oleh lima negara dari kawasan Asia Tenggara Inilah lima negara pendiri ASEAN dan statistiknya yang perlu Anda ketahui Baca Selengkapnya

Cuaca panas membuat masyarakat terutama lansia enggan bepergian Baca Selengkapnya

Banyak negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem selama seminggu terakhir. Suhu 40 derajat Celcius terasa seperti 52 derajat Celcius Baca selengkapnya

Madhya Pradesh berkeringat deras Gelombang panas mencatat rekor panas yang sangat besar di seluruh wilayah mulai dari India hingga Filipina Baca lebih lanjut

Banyak negara menghadapi cuaca yang sangat panas. Mana yang tidak boleh dikunjungi? Baca selengkapnya

Asia merasakan dampak krisis iklim. Banyak negara yang terkena dampak panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat Celcius Baca Selengkapnya

Negara-negara Asia Tenggara sedang berjuang melawan gelombang panas mematikan tahun ini. Baca selengkapnya

Kekalahan Pejarachai Sukfun/Pakkapan Teraratsakul dari Fajar/Ryan untuk sementara menyamakan kedudukan Indonesia vs Thailand menjadi 1-1 di fase grup Piala Thomas 2024. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *