Mengenal Gejala dan Jenis Dysphonia atau Suara Serak

TEMPO.CO, Jakarta – Suara serak atau lebih dikenal dengan istilah medis disfonia adalah suatu kondisi di mana suara seseorang terdengar serak, parau, tegang, atau sesak. Hal ini dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk berbicara dengan jelas atau mengontrol nada suaranya.

Dikutip dari Cleveland Clinic, disfonia merupakan masalah umum yang dihadapi banyak orang. Sekitar 1 dari 3 orang akan mengalami disfonia setidaknya sekali dalam hidupnya. Kelompok yang rentan terkena disfonia antara lain perokok, mereka yang menggunakan suaranya secara profesional, seperti guru, penyanyi, aktor, dan pekerja call center.

Berbagai faktor dapat menyebabkan disfonia, namun salah satu penyebab utamanya adalah penggunaan pita suara yang berlebihan atau kelelahan. Aktivitas yang memerlukan penggunaan suara berlebihan, seperti berbicara terlalu keras atau berteriak, dapat mengiritasi pita suara dan pada akhirnya menyebabkan suara serak.

Meskipun disfonia, atau suara serak, umum terjadi dan sering kali hilang dengan sendirinya, ada beberapa tanda yang perlu diperhatikan dan memerlukan perhatian medis tambahan, seperti:

– Nyeri saat berbicara atau menelan. – Sulit bernafas. – Meludahkan darah. – Benjolan di leher. – Kehilangan suara total selama lebih dari tiga minggu.

Jika Anda mengalami salah satu tanda di atas, sangat penting untuk segera menemui penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan evaluasi dan pengobatan yang tepat.

Dikutip dari Very Well Health, ada dua jenis utama disfonia, yaitu spasmodik dan ketegangan otot, serta berbagai gangguan suara berulang lainnya, mulai dari yang bersifat sementara hingga yang lebih serius.

1. Disfonia spasmodik

Disfonia spasmodik, juga dikenal sebagai disfonia laring, adalah suatu kondisi kronis langka yang memengaruhi otot vokal laring. Otot pita suara mengalami gerakan tiba-tiba dan tidak disengaja yang disebut kejang, yang mengganggu getaran pita suara dan berdampak pada suara.

Selain itu, disfonia spasmodik juga dapat menyebabkan kejang berulang di bagian tubuh lain, seperti mata, wajah, rahang, bibir, lidah, leher, lengan, atau kaki.

2. Disfonia ketegangan otot

Disfonia ketegangan otot terjadi ketika terjadi ketegangan otot yang berlebihan di dalam dan sekitar kotak suara. Hal ini sering disebut “disfonia fungsional”, yaitu pola penggunaan otot yang berkembang karena iritasi, sakit tenggorokan, atau stres.

Meski penyebab awal disfonia sudah tidak menjadi masalah lagi, namun permasalahannya tetap ada akibat ketegangan berlebihan terkait penggunaan suara.

Selain itu, bentuk disfonia lainnya adalah:

– Laringitis: Suatu kondisi di mana kotak suara menjadi bengkak, teriritasi dan/atau meradang, yang dapat menyebabkan hilangnya suara. – Leukoplakia : bercak putih di lidah, di dalam mulut, atau di dalam pipi. – Polip, nodul, atau kista pada pita suara: Pertumbuhan non-kanker ini mungkin berhubungan dengan penggunaan suara yang berlebihan atau trauma pada pita suara. Lesi prakanker dan kanker: area sel abnormal yang terus berubah dan dapat berkembang menjadi kanker. Lesi prakanker mungkin tampak sebagai bercak putih atau merah pada pita suara, sedangkan lesi kanker seringkali lebih besar dan tebal. – Kelumpuhan atau kelemahan pita suara: bila salah satu atau kedua pita suara tidak membuka atau menutup dengan baik.

Disfonia atau suara serak bisa menjadi gangguan umum, namun memahami jenis dan tanda yang harus diperhatikan dapat membantu Anda mengambil langkah pencegahan dan terapi yang tepat untuk menjaga kesehatan suara.

Pilihan Editor: Gejala Awal Kanker Kerongkongan yang Perlu Diwaspadai

Key SHINee Akan Tampil Di Jakarta Sebagai Bagian Dari Tur Asia Solo Pertama Mereka 2024 Keyland On: And On Baca Selengkapnya

Penyanyi rock Amerika Marilyn Manson menandatangani kontrak rekaman baru dengan label independen Nuclear Blast. Baca selengkapnya

Frank Sinatra meninggal 26 tahun lalu, namun karyanya selalu menjadi bagian dari industri hiburan. Kisah hidupnya akan dijadikan subjek film biografi. Belajarlah lagi

Olivia Rodrigo dan rekan lamanya, penulis lagu Daniel Nigro, dinobatkan sebagai Penulis Lagu Terbaik Tahun 2024. Baca Lengkap

Pernyataan Sakura LE SSERAFIM menanggapi kritik pedas terhadap kemampuan vokalnya kembali menjadi sorotan menyusul penampilannya di Coachella. Belajarlah lagi

Faringitis dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai penyakit panas dalam yang ditandai dengan tenggorokan kering, iritasi, gatal, dan nyeri saat menelan. Baca semuanya.

Nama Beyoncé akan dimasukkan tahun ini dalam kamus bahasa Prancis edisi terbaru Le Petit Larousse dengan definisi penyanyi R&B dan pop Amerika. Belajarlah lagi

Penyanyi asal Korea Selatan Jooyoung membeberkan jadwal tur konser pertamanya di Asia yang akan berlangsung pada Mei-Juni 2024. Baca artikel selengkapnya

Untuk mengobati dan mencegah suara serak, penting untuk memahami penyebab yang mendasari serta tindakan pencegahan yang efektif. Belajarlah lagi

Kylie Minogue masuk dalam daftar orang paling berpengaruh di kategori ikon bersama Dua Lipa, 21 Savage, Burna Boy, dan Jack Antonoff. Baca semuanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *