Mengenal Makanan Gohyong, Bukan Kuliner Korea

TEMPO.CO, Jakarta – Tahukah Anda asal muasal kuliner Gohyang? Dari namanya memang terdengar dekat dengan kuliner khas Korea Selatan, namun ternyata bukan berasal dari negeri drama Korea.

Apakah makanan viral ini merupakan kreasi baru padahal sudah lama ada di Indonesia? Dari pada sekedar mengikuti tren, yuk kita telusuri lebih dalam asal usul dan makna makanan gohyeong ini.

Asal Gohyeong

Menelusuri akar kata dan sejarahnya, kata gohiong berasal dari kata ngo-hiang atau ngohiong, yaitu makanan khas budaya Peranakan Tionghoa. Makanan ini berasal dari wilayah Fujian Tiongkok dan menyebar ke wilayah lain karena dibawa oleh imigran etnis Hokkien dan Teochew.

Oleh karena itu, Ngohiong dapat ditemukan di banyak wilayah Indonesia yang memiliki populasi Tionghoa yang besar, seperti Medan, Jakarta, Bogor, dan Pontianak. Selain itu, makanan ini juga dapat ditemukan di negara lain seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan sebagian Filipina.

Selama bertahun-tahun, gaya penyajian dan penampilan Gohyeong tidak banyak berubah. Awalnya ngohyeong atau gohyeong terdiri dari campuran daging cincang, ayam, udang, dan telur, yang kemudian dibungkus dengan kulit tahu.

Gohyeong biasanya dibentuk memanjang lalu dikukus untuk memasak bahannya. Setelah itu, gohyeong dipotong-potong dan digoreng agar memberikan rasa renyah saat disantap.

Secara tradisional bumbu khusus yang disebut bubuk lima bumbu ditambahkan untuk memberikan rasa yang lezat dan menarik. Ayam Gohyeong merupakan produk kuliner hasil perpaduan budaya Tiongkok dan Betawi yang mengedepankan lima rasa yang berpadu sempurna. Berdasarkan informasi dari Budaya-Indonesia.org, bubuk lima rempah ini mengandung campuran kayu manis, adas bintang, cengkeh, lada Sichuan, dan biji adas yang mewakili lima rasa utama yaitu asam, manis, pedas, pahit, dan asin.

Gohyang di Indonesia

Masakan gohyang di Indonesia berbeda-beda sesuai dengan kesukaan, tradisi dan kreativitas masing-masing daerah atau restoran yang menyajikannya.

Ada yang disajikan dengan berbagai macam saus seperti sambal asam pedas, sambal asam manis, sambal, sambal berbahan tauko, ada juga yang menggunakan madu. Misalnya di Jalan Suryakenkana Bogor, gohyang terkenal dengan kuahnya yang kental dengan rasa manis dan asin, sedangkan versi viral di Jakarta menggunakan sedikit kuah asam manis, mirip dengan kuko pempek encer yang sudah termasuk cincang. Cabai merah hijau.

Seiring berjalannya waktu, masyarakat dari suku Jakarta atau Betawi mulai mengembangkan gohyeong versi mereka sendiri yang dibuat dengan bahan-bahan halal. Misalnya saja gohyang yang viral di Menteng, Fatmawati, dan Sikini yang menggantikan daging babi dengan bakso ayam dan daging cincang.

Kulit pembungkusnya tidak selalu terbuat dari kulit tahu, namun ada pula yang menggunakan adonan telur dan tepung terigu yang mirip dengan kulit pancake namun lebih tipis. Selanjutnya gohyang di Jakarta biasanya tidak dikukus terlebih dahulu, melainkan langsung digoreng dengan minyak panas hingga mendapatkan tekstur yang renyah.

Angelina Tiara Puspitlova | Melinda Kusuma Ningrum

Pilihan Editor: Asal Usul Ayam Gohyang, Budidaya dari Tiongkok dan Budidaya Betawi

Berikut daftar makanan teraneh di dunia antara lain keju busuk, casu marzu, dan daging hiu yang difermentasi dari Italia. Baca selengkapnya

Pekan Kebudayaan Tionghoa Yogyakarta 2024 Mataram mengutamakan pendidikan tentang budaya Tionghoa yang belum banyak diketahui masyarakat. Baca selengkapnya

Selain bebek peking, masih banyak kuliner khas Tionghoa lainnya yang juga tersedia di Banyuwangi Chinatown Festival, dengan puluhan deretan kiosnya. Baca selengkapnya

Pada Dinasti Han, seorang koki istana akan mendapat izin mengunjungi keluarganya di Cap Go Meh setelah mengunjungi kaisar. Baca selengkapnya

Tradisi prosesi Sipasan saat Kap Go Meh hanya dilakukan di dua tempat di dunia, yakni di Padang dan Taiwan. Baca selengkapnya

Ada banyak pantangan saat Cap Go Meh. Lebih baik tidak melakukan ini. Baca selengkapnya

Perubahan waktu dan lokasi Pekan Kebudayaan Tionghoa Yogyakarta ke-19 kali ini karena bertepatan dengan pemilihan umum. Baca selengkapnya

Bagi masyarakat Tionghoa, sumpit bukan hanya sekedar perkakas, tapi juga mengandung makna. Sumpit melambangkan persatuan, keharmonisan dan kesetaraan. Baca selengkapnya

Lahir dan besar di Indonesia, seniman kelahiran Tiongkok ini menyukai seni tradisional dan mempelajarinya hingga menjadi ahli. Baca selengkapnya

Pada masa Kap Go Meh, tradisi Tatung yang mirip dengan pesona Debus ini dibawa oleh etnis Tionghoa yang merantau ke Indonesia. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *